Monday, November 17, 2014

Jembatan komunikasi antargenerasi


Sedikit bicara tentang "bahasa arwah". Jangan merasa ngeri ya...hahaha. Sekalipun roh-roh di alam baka mungkin bisa berbahasa apa saja (mungkin semuanya hiperpoliglot), sampai saat ini, saya tetap merasa lebih nyaman menggunakan bahasa leluhur saya, bahasa Dawan (Uab Metô), ketika berdoa di makam. Dengan bahasa itulah saya bercakap-cakap dengan kakek-nenek ketika mereka masih hadir secara fisik. Bahasa daerah adalah jembatan komunikasi antargenerasi dahulu dan sekarang, dan semoga masih bisa menjadi penghubung pikiran dengan generasi yang akan datang. (Yohanes Manhitu, Yogyakarta, 13 November 2014)

No comments:

Post a Comment