Monday, November 29, 2010

Puspa yang tak bertahan (Flor que não dura)

Foto bunga melati ini adalah karya saya sendiri.
Karya: Fernando Pessoa

Puspa yang tak bertahan

lebih lama dari bayang-bayang sesaat
Kesegaranmu
tetap bersemi di anganku.

Aku tak kehilangan kau
dalam apa adanya diriku
Hanya tak pernah lagi, oh puspa, kau kulihat
di mana bukan aku melainkan bumi dan langit.

Diterjemahkan oleh Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 13 Januari 2004
--------------------------------

Flor que não dura


Por: Fernando Pessoa

Flor que não dura
Mais do que a sombra dum momento
Tua frescura Persiste no meu pensamento.


Não te perdi No que sou eu,
Só nunca mais, ó flor, te vi
Onde não sou senão a terra e o céu.

Tangan-Tangan Jahanam Merenggut Nyawamu


Karya: Gabriela Mistral


Tangan-tangan jahanam merenggut nyawamu sejak hari itu

tatkala, dengan satu isyarat bintang, ia tinggalkan rumpun

teratai putihnya yang bersalju. Dahulu ia tumbuh ceria.

Tangan-tangan jahanam menikamnya dengan tragis.


Dan kepada Tuhan kuberseru, “Di titan-titian maut, ia

digiring, sosok kekasih yang tak bisa mereka tuntun!

Rebutlah dia, ya Tuhan, dari tangan-tangan maut itu

atau benamlah dia dalam kantuk hebat yang Kaubuat!


“Ia tak bisa kuteriaki, tak dapat pula ia kususul!

Sampannya menantang angin keras yang menerjang.

Pulangkan dia ke pelukanku atau petiklah selagi ia berbunga”.


Sampan merah jambu hayatnya mandek bertolak…

Benarkah aku buta tentang cinta dan tak berbelas kasihan?

Kau, yang akan mengadili aku, Kaupahami itu, Tuhan!



Diterjemahkan oleh Yohanes Manhitu

Yogyakarta, 11 Januari 2004

-----------------------------


Malas Manos Tomaron Tu Vida


Por: Gabriela Mistral


Malas manos tomaron tu vida desde el día
en que, a una señal de astros, dejara su plantel
nevado de azucenas. En gozo florecía.
Malas manos entraron trágicamente en él.

Y yo dije al Señor: "Por las sendas mortales
le llevan, ¡sombra amada que no saben guiar!
¡Arráncalo, Señor, a esas manos fatales
o le hundes en el largo sueño que sabes dar!

"¡No le puedo gritar, no le puedo seguir!
Su barca empuja un negro viento de tempestad.
Retórnalo a mis brazos o le siegas en flor".

Se detuvo la barca rosa de su vivir...
¿Que no sé del amor, que no tuve piedad?
¡Tú, que vas a juzgarme, lo comprendes, Señor!