Tuesday, November 30, 2021

NEHI TENGA DENG PAK DOKTERANDUS

Foto: https://www.merriam-webster.com

NYONG MA'U: Om, be mau tanya sadiki dolu. Om pung ana yang nama Nehi tu sakarang ada di mana? Su lama son katumu.
OM PE'U: Nehi ko? Di Kupang. Dia ada sakola ko mau jadi dokter.
NYONG PE'U: Awiii, pung hebat lai! Harap nanti dia jadi dokter batúl-batúl é. Na, di Kupang, dia tenga di kos ko tenga deng sapa?
OM PE'U: Dia tenga deng Pak Dokterandus di Oesapa.
NYONG MA'U: Yang banár tu dokterandus ko doktorandus?
OM PE'U: Sama sa to, Ma'u? Lu jang mulai baputar lai.
NYONG MA'U: Itu doktorandus pung nama sapa é?
OM PE'U: Tadi be su bilang to. Dia-pung nama tu Dokterandus. Andia, orang dong biasa pange dia "Pak Dokterandus". Bagitu!
NYONG MA'U: (Su diam ko garu-garu kapala sa.)

(Ungaran, Jawa Tengah, 23 November 2021)

SETAN ADA TENDES BETA

Foto: https://interestingengineering.com

OM PE'U: Ma'u, tadi malam lu tidor karmana ko batarea ukur kuat?
NYONG MA'U: Awiii, tadi malam tu setan tendes beta tarús na.
OM PE'U: Hmmm... Setan tendes lu? Ko lu bekin apa sang dia?
NYONG MA'U: Sonde tau lai, Om. Be su barapa kali kaná tendes.
OM PE'U: Lu pikir babae dolu, Ma'u. Te jang sampe lu su bekin tasala apa sang dia. Ato lu-pung mantan pacar tu yang kirim setan?
NYONG MA'U: Son mungkin é! Dia tu guru sakola Minggu.

(Ungaran, Jawa Tengah, 22 November 2021)

AER SU DI BATANG LEHER, BARU LU KANGARANGA

OM PE'U: Su mau ujian, baru lu dudu ko muku balajar. Lia aer su di batang leher, baru lu kangaranga. Ko itu hari lu sibuk bekin apa?
NYONG MA'U: Sibuk deng latihan bela diri, Om. Mau nae sabuk.
OM PE'U: Mau iko bela diri ko bela negara, son bole lupa lu-pung masa depan. Ma'u, jang-jangan lu ni su son ada masa depan.
NYONG MA'U: Awiii, Om, beta ni bukan pemuda madesu.
OM PE'U: "Madesu"? Apa tu? Lu ni mulai baputar su é.
NYONG MA'U: "Madesu" tu masa depan suram, Om.
OM PE'U: Jang sampe lu bagitu é. Nanti son laku.

(Ungaran, Jawa Tengah, 15 November 2021)

Candi-Candi yang Pernah Saya Kunjungi

Inilah candi-candi (di Jawa) yang pernah saya kunjungi:

1. Candi Borobudur (Jawa Tengah)
2. Candi Gedong Songo (Jawa Tengah)
3. Candi Kalasan (Yogyakarta)
4. Candi Mendut (Jawa Tengah)
5. Candi Prambanan (Yogyakarta)
6. Candi Ratu Boko (Yogyakarta)
7. Candi Sewu (Yogyakarta)
8. Candi Singosari (Jawa Timur)

Yang lain akan menyusul pada waktu yang tepat. Ada candi yang sudah saya kunjungi beberapa kali dalam kurun waktu tertentu. Mari kita mengenal dan menghargai peradaban bangsa besar ini!
------------------------------------------

Foto: Yohanes Manhitu (Minggu, 21 November 2021)
Lokasi: Candi I di Percandian Gedong Songo

Sunday, November 21, 2021

Berkunjung Lagi ke Candi Gedong Songo

Foto: Maria Auresti Kefie

Setelah 21 tahun, akhirnya hari ini saya bisa berkunjung lagi ke Candi Gedong Songo. Kunjungan pertama saya pada bulan Oktober 2000, belum lama setelah saya mulai tinggal di Yogyakarta. Ketika itu, saya datang bersama-sama dengan sekelompok besar pemuda Katolik dari Ngadinegaran. Dalam rombongan peziarah itu, hanya saya yang tidak (bisa) berbahasa Jawa. Padahal, sepanjang perjalanan Yogyakarta-Gua Kerep-Gedong Songo dengan bus panjang, para penumpang asyik bercakap-cakap dalam bahasa Jawa. Itu salah satu motivasi untuk belajar bahasa Jawa. Dan sampai kini, masih belajar bahasa ini.

Waktu: Minggu, 21 November 2021
Lokasi: Candi I Gedong Songo
----------------------------------------------
INFORMASI DARI WIKIPEDIA: Candi Gedong Songo adalah nama sebuah kompleks bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini, terdapat sembilan buah candi. Candi ini ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).