Tuesday, May 31, 2011

Hahú hosi Na’i loron-moris

Hosi: Yohanes Manhitu

Ha’u sei lembra loron ne’ebá,
bainhira misa foin de’it remata,
no ita aprezenta malu la kleur.
Ema sira hamriik iha igreja li’ur.

Ne’e dala uluk mai ita na’in-rua,
hetan malu ho ksolok iha knua.
Ita ida-idak hanesan ema foun,
hafoin bolu malu alin no maun.

Loron liu tiha mais ita mantein
fafutuk foun no hamutuk hein
loron-aban sei hateten saida
kona-ba fini babeluk foun ida.

Parese dalan sei naruk hela
mais henesan ema joga bola,
ita aprende bainhira halimar,
atu respeita isin no klamar.

Ha’u sei lembra loron ne’ebá,
bainhira festa ita foin remata,
ita ko’alia di’ak mais la kleur.
Neineik tinan ida sei hakur.

Noemuti, 27 fulan-Maiu 2011
----------------------------

Berawal dari hari lahir Tuhan

Karya: Yohanes Manhitu

Kumasih kenang hari itu,
ketika misa baru saja usai,
dan kita berkenalan tak lama.
Orang-orang berdiri di luar gereja.

Ini kali pertama bagi kita berdua,
bersua dengan gembira di desa.
Masing-masing seperti orang baru,
lalu saling menyebut adik dan kakak.

Hari pun berlalu tetapi kita pelihara
ikatan baru dan bersama menanti
apa yang bakal dibilang hari esok
tentang bibit persahabatan baru.

Tampaknya jalan masih panjang
tetapi serupa orang bermain bola,
kita belajar ketika kita bermain,
untuk hormati tubuh dan jiwa.

Kumasih kenang hari tersebut,
tatkala pesta itu baru berakhir,
kita asyik bercakap tapi tak lama.
Perlahan setahun ‘kan berlalu.

Usia bertambah setahun di sini



Karya: Yohanes Manhitu

Tak terasa kutelah jauh melangkah
laksana musafir menyusuri lembah,
menyeberangi sungai dan lautan,
dan melintasi gunung juga hutan.  

Hari telah berganti hari tiada henti,
meninggalkan jejak untuk diamati.
Gelap dan terang menghias potret
perjalanan yang tak bebas target. 

Sederet panjang waktu terlampaui,
begitu banyak hal belum diketahui,
sehingga tiada henti segala upaya
untuk menemukan berkas cahaya.

Aku anak manusia, insan peziarah,
dilepaskan rahim ke alam sejarah.
Di sinilah aku belajar kenal wujud.
Di sini padaNya aku pun bersujud.

Setelah sekian lama baru kali ini
usiaku bertambah setahun di sini
di tengah-tengah ayah-bundaku,
jua para saudara dan kerabatku. 

Hanya syukur dan terima kasih
bagi Dia, Sang Maha Pengasih
serta mohon sehat dan selamat
yang memenuhi saat berahmat.

Aku masih harus terus berziarah
sambil menilik ke berbagai arah.
Berjalan ke arah upaya berjaya;
Berlayar ke arah hati bertanya.

Noemuti-TTU, 24 Mei 2011