Friday, March 31, 2017

CAHAYA YANG LEMBUT*


Gambar: www.google.com

Oleh: Elena Liliana Popescu

Nyalakan lilin di tengah kamar
yang menantikan cahaya tipisnya.
Balut jiwamu dengan busana tersederhana,
untuk dengan pantas menyambut tutur lembutnya.

Dan biarkan sinarnya yang termurni menerobos
ke setiap sudut untuk meneranginya.
Teruslah berjaga agar tiada yang tersembunyi
ketika ia mengenal jiwamu yang asing.

Yogyakarta, 4 September 2015
------------------------------------

Versi asli (berbahasa Rumania):

LUMINĂ LINĂ

de Elena Liliana Popescu

Aprinde candela-n lăuntrica odaie
ce-aşteaptă prefirata ei lumină.
Îmbracă-ţi sufletu-n cele mai simple straie
să-ntâmpini potrivit rostirea-i lină.

Şi lasă raza-i preacurată să pătrundă
în fiece ungher, străluminându-l.
Veghează ne-ntrerupt, nimic s-ascundă,
necunoscutul suflet cunoscându-l.

----------------------------------
*) Puisi ini dan 21 puisi terjemahan Indonesia saya---yang dibuat berdasarkan versi Spanyol, Prancis, Portugis, dan Inggris---terbit dalam "DACĂ AI ȘTI" (Andai Kautahu), antologi puisi multibahasa (29 bahasa dunia) yang diterbikan oleh Editura Pelerin di Bukares, Rumania, pada tahun 2015. Ke-22 puisi dalam 29 bahasa tersebut diterjemahkan dari karya-karya penyair Rumania, Elena Liliana Popescu (http://www.elena-liliana-popescu.ro/en/about.htm).

Ad modum avis volantis

Gambar: www.google.com

Ad modum avis volantis
(Latin, Seperti cara burung terbang).

Mungkin orang tidak selalu terbang.
Tetapi membiarkan imajinasi diam
dan ide-ide tak sempat direkam
membuat hidup tak seimbang.

(Sekadar renungan ringan)

Ingat mata pelajaran "Bumi dan Antariksa" di SMA

Foto: https://www.pinterest.com

Asyik kalau berada di pantai dan memandang rembulan dan bintang-bintang di langit luas sana. Bicara tentang langit luas, sampai hari ini, saya masih ingat mata pelajaran "Bumi dan Antariksa" di SMA dulu, di Enklave Oekusi-Ambeno (kini di Timor-Leste). Oleh guru kami, Bpk. Petrus Tahu, guru yang ramah dan berselera humor bagus (semoga beliau masih sehat), mata pelajaran ini dijuluki "Kelas Mengkhayal". Setiap kali, yang dibicarakan adalah planet-planet, rasi bintang, sejarah teleskop, asteroid, dll. Sekalipun dijuluki "Kelas Mengkhayal", saya suka mata pelajaran ini, di samping bahasa, sejarah, musik, dan geografi. Gambaran baru lebih jelas ketika saya coba membuat daftar lengkap planet dan rasi bintang untuk dua kamus dwibahasa saya yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, yakni Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia (Juli 2007) dan Kamus Portugis-Indonesia, Portugis-Indonesia (Desember 2015). (Berbah, Yogyakarta, 24 Maret 2017)

Puisi adalah dialog peradaban

 
Gambar: www.google.com

Beberapa tahun silam, ketika melayari internet, saya terkejut karena menemui situs http://www.poetaspoemas.com/yohanes-manhitu yang memuat puisi-puisi asli saya dalam bahasa Spanyol (puisi-puisi yang saya tulis langsung dalam bahasa Spanyol, bukan terjemahan) bersama-sama dengan karya-karya berbagai penyair dari negara-negara Hispanofon (dunia berbahasa Spanyol). Beberapa di antaranya sudah pernah terbit dalam antologi-antologi bersama di Spanyol dan ada juga yang sudah diterjemahkan penyair lain ke bahasa asing lain, misalnya bahasa Rumania. Puisi adalah dialog peradaban. Nikmatilah proses kreatif kita masing-masing dan teruslah kita berkarya! Salam sastra,

Wednesday, March 8, 2017

Selamat Hari Perempuan Internasional 2017!


Foto: www.google.com (Hawa bercanda dengan angin)

Selamat Hari Perempuan Internasional 2017! 
Semoga sosok perempuan di kolong langit ini semakin dihargai dan berprestasi. Salam mesra!
---------------------------------------------

Jangan kita lupa bahwa seorang ibu adalah perempuan,
dan dari rahimnya, tiba setiap kehidupan di dunia.
Jadi, setiap kekerasan terhadap perempuan
adalah khianat terhadap kerahiman ibu.


--Yohanes Manhitu, dari puisi "Pentas Kegetiran" (2016)