Karya: Gabriela Mistral
Tangan-tangan jahanam merenggut nyawamu sejak hari itu
tatkala, dengan satu isyarat bintang, ia tinggalkan rumpun
teratai putihnya yang bersalju. Dahulu ia tumbuh ceria.
Tangan-tangan jahanam menikamnya dengan tragis.
Dan kepada Tuhan kuberseru, “Di titan-titian maut, ia
digiring, sosok kekasih yang tak bisa mereka tuntun!
Rebutlah dia, ya Tuhan, dari tangan-tangan maut itu
atau benamlah dia dalam kantuk hebat yang Kaubuat!
“Ia tak bisa kuteriaki, tak dapat pula ia kususul!
Sampannya menantang angin keras yang menerjang.
Pulangkan dia ke pelukanku atau petiklah selagi ia berbunga”.
Sampan merah jambu hayatnya mandek bertolak…
Benarkah aku buta tentang cinta dan tak berbelas kasihan?
Kau, yang akan mengadili aku, Kaupahami itu, Tuhan!
No comments:
Post a Comment