Monday, November 29, 2010

Tangan-Tangan Jahanam Merenggut Nyawamu


Karya: Gabriela Mistral


Tangan-tangan jahanam merenggut nyawamu sejak hari itu

tatkala, dengan satu isyarat bintang, ia tinggalkan rumpun

teratai putihnya yang bersalju. Dahulu ia tumbuh ceria.

Tangan-tangan jahanam menikamnya dengan tragis.


Dan kepada Tuhan kuberseru, “Di titan-titian maut, ia

digiring, sosok kekasih yang tak bisa mereka tuntun!

Rebutlah dia, ya Tuhan, dari tangan-tangan maut itu

atau benamlah dia dalam kantuk hebat yang Kaubuat!


“Ia tak bisa kuteriaki, tak dapat pula ia kususul!

Sampannya menantang angin keras yang menerjang.

Pulangkan dia ke pelukanku atau petiklah selagi ia berbunga”.


Sampan merah jambu hayatnya mandek bertolak…

Benarkah aku buta tentang cinta dan tak berbelas kasihan?

Kau, yang akan mengadili aku, Kaupahami itu, Tuhan!



Diterjemahkan oleh Yohanes Manhitu

Yogyakarta, 11 Januari 2004

-----------------------------


Malas Manos Tomaron Tu Vida


Por: Gabriela Mistral


Malas manos tomaron tu vida desde el día
en que, a una señal de astros, dejara su plantel
nevado de azucenas. En gozo florecía.
Malas manos entraron trágicamente en él.

Y yo dije al Señor: "Por las sendas mortales
le llevan, ¡sombra amada que no saben guiar!
¡Arráncalo, Señor, a esas manos fatales
o le hundes en el largo sueño que sabes dar!

"¡No le puedo gritar, no le puedo seguir!
Su barca empuja un negro viento de tempestad.
Retórnalo a mis brazos o le siegas en flor".

Se detuvo la barca rosa de su vivir...
¿Que no sé del amor, que no tuve piedad?
¡Tú, que vas a juzgarme, lo comprendes, Señor!



No comments:

Post a Comment