untuk Joanne d’Arc
sekuntum kembang Prancis,
seindah kota Paris termasyur,
tinggi semampai bak Eiffel-
menara yang menjulang tinggi.
dua bola matanya begitu cerah.
pancarkan cahaya yang abadi.
tubuhnya mulus, tak akrab noda,
bagai batu pualam yang termurni.
tak kuasa kedua mataku menatap
dalam redup lampu di tepi jalan.
andai bibirku ucapkan kalimat
yang undang gerak bibir indah.
walau ia kutemui dalam bayang
yang terlintas dalam tidur malam,
biarlah ia tetap huni sanubariku.
smoga waktu ijinkan kami bersua.
yang terlintas dalam tidur malam,
biarlah ia tetap huni sanubariku.
smoga waktu ijinkan kami bersua.
Kupang-Timor, 12 Februari 2004