Karya: Yohanes Manhitu
jauh di batang kaki bagai tonggak alam,
membelit kain berbentuk kantong lentur,
setia membentengi si tonggak dari debu,
patuh pada sang telapak kaki menapak.
ia terbelenggu di lorong tak berjendela.
membelit kain berbentuk kantong lentur,
setia membentengi si tonggak dari debu,
patuh pada sang telapak kaki menapak.
ia terbelenggu di lorong tak berjendela.
keringat yang membasahi, kau kenal;
aroma tak sedap, mesti kau toleransi.
terkungkung dalam gulita itu takdirmu.
apakah dikau impikan alam kemerdekaan,
laksana sebuah negeri yang rindu kebebasan?
bertakdir seperti kaus kaki tak mudah, kawan;
berusaha menikmati nestapa itu tak menawan.
memang kadang manusia mesti kenal gulita,
agar ia dapat merindukan cahaya nan abadi,
yang tuntun ke alam penuh susu dan madu.
Baciro-Jogjakarta, 18 Agustus 2003
No comments:
Post a Comment