Foto: https://pxhere.com |
Oleh: Yohanes Manhitu
Wajah-wajah yang penuh harap
pandang langkahmu dengan doa
ketika kau angin negeri tuntun
ke arah jalan ‘tuk menuai mimpi.
Sejuta impian padati benak polos
yang intim dengan alam mulus
yang tak ajarkan ngarai redup,
tak tebarkan aroma penyesat.
Waktu ‘kan harus tetap berlalu.
Tapi mengapa engkau pun ikut,
pergi ke arah hadirnya malam?
Tak berdayakah bila diperdaya?
Langit dusun tak akan lagi cerah,
hari-hari ‘kan berlalu tanpa berkah,
wajah pertiwi ‘kan tampak memerah,
bila fajar sang srikandi tak merekah.
Yogyakarta, Juni 2004
No comments:
Post a Comment