Foto peta kuno Benteng Malaka: gotheborg.com |
Papia Kristang atau Kristang adalah sebuah bahasa kreol yang muncul dari kontak orang-orang Portugis dengan penduduk asli Malaka, Malaysia (setelah 1511). Menurut Wikipedia, di masa kini, bahasa ini---yang jumlah penuturnya terus berkurang---mempunyai ± 750 orang penutur di Malaka (Malaysia) dan 100 orang penutur di Singapura. Berikut adalah sebuah puisi dalam bahasa Kristang (dari Wikipedia), yang telah saya terjemahkan ke bahasa Indonesia. Silakan baca!
-------------------------------------------
POEM OF MALACCA
Keng teng fortuna fikah na Malaka,
Nang kereh partih bai otru tera.
Pra ki tudu jenti teng amizadi,
Kontu partih logu fikah saudadi.
Oh Malaka, tera di San Francisku,
Nteh otru tera ki yo kereh.
Oh Malaka undi teng sempri fresku,
Yo kereh fikah ateh mureh.
-------------------------------------
SAJAK DARI MALAKA
Siapa yang beruntung tinggal di Malaka,
Tak ingin beranjak ke negeri lain.
Di sini, semua orang bersahabat,
Bila bertolak, orang lekas merindu.
Oh Malaka, negeri Santo Fransiskus,
Tiada negeri lain yang kukehendaki.
Oh Malaka, tempat yang selalu sejuk,
Kuingin tinggal di sini hingga kumati.
Terjemahan Indonesia: Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 12 November 2018
Catatan: Dalam puisi di atas, sangat mungkin, Malaka disebut tera di San Francisku (negeri Santo Fransiskus) karena, menurut catatan sejarah, Santo Fransiskus Xaverius, salah seorang pendiri Ordo Yesuit dan misionaris di Maluku, pernah tinggal selama beberapa bulan di Malaka pada tahun 1545, 1546, dan 1549.
No comments:
Post a Comment