Dahulu, pada masa-masa awal saya di Yogyakarta, saya sering ngobrol dengan
seorang teman penerjemah (untuk beberapa penerbit) yang punya nama
belakang Noor Zaman. Waktu itu, kami sama-sama belajar bahasa Prancis di
Lembaga Indonesia Prancis (LIP). Dalam hati, saya berpikir, betapa
beratnya tanggung jawab teman saya itu dengan namanya. Yang pasti,
disadari atau tidak, setiap orang memikul sebuah tanggung jawab, yang
terkadang "terselip" di namanya. Dengan nama depan "Yohanes" (bahasa
Ibrani: "Yôḥanan", rahmat Tuhan), walaupun punya segudang keterbatasan,
rasanya tanggung jawab saya tidaklah lebih ringan daripada yang dimiliki
si Noor Zaman. Ah! Buat apa pusing dengan nama? Apalah arti sebuah
nama? (kata-kata Shakespeare yang sudah menjadi mantra klise di hadapan
urusan nama). ...hahaha.
(Yogyakarta, 7 April 2016)
No comments:
Post a Comment