Foto: Cuplikan visual dari tulisan |
Tabik! Ini bukan curhat, melainkan informasi ringan seputar bahasa. Sudah beberapa kali saya ditanya tentang ejaan yang saya gunakan untuk menulis puisi, cerpen, artikel dan lain-lain dalam bahasa Tetun Nasional—bahasa nasional dan resmi pertama Timor-Leste. Saya menjawab bahwa saya selalu menulis dan menerjemahkan dengan ejaan resmi Timor-Leste yang disahkan oleh pemerintah RDTL pada tanggal 14 April 2004. Namanya "Ortografia Patronizada" (Ejaan Baku). Tetapi sayang, hingga kini, ejaan baku ini belum digunakan secara menyeluruh di Timor-Leste sehingga terdapat "Babel" penulisan. Bagi saya, ejaan sebuah bahasa nasional atau resmi merupakan bagian dari identitas nasional sebuah negara yang patut dihormati. Tentu, sebagai orang Indonesia, saya akan "tersinggung berat" kalau seorang asing menulis dalam bahasa Indonesia tanpa mengindahkan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Tentu kita tidak dapat membayangkan masa depan sebuah bahasa resmi tanpa ejaan yang baku. Berikut ini adalah Sejarah Ejaan Baku Bahasa Tetun yang diterbitkan Instituto Nacional de Linguística di Dili, Timor-Leste. Silakan klik https://www.scribd.com untuk membacanya.
Salam bahasa dan sastra,
No comments:
Post a Comment