Sejak tahun 2006, setelah puisi perdana saya dalam bahasa Esperanto, Sub la vasta ĉielo (ditulis setelah gempa bumi di Yogyakarta), terbit dua kali dalam buletin Esperanto en Azio di Jepang, sering kali puisi Esperanto saya terbit dalam majalah-majalah Esperanto di berbagai negara atau cuma dibacakan di sebuah radio Esperanto mancanegara. Di antara majalah-majalah itu adalah La Karavelo (Portugal), Sennaciulo (Prancis), dan Vesperto (Hungaria). Misalnya dalam edisi 1 Januari 2007 majalah Sennaciulo (yang berpusat di Avenue Gambetta, FR-75020 Paris, Prancis), terbit dua puisi asli saya dalam bahasa Esperanto. Masing-masing berjudul "La nokto, la silento" (Malam, keheningan) dan "Mondo sen milito" (Dunia tanpa perang). Sastra tidak mengenal batas geografis. Mari kita menulis dalam bahasa apa saja. ✍️
Tuesday, July 30, 2019
Percakapan Indonesia-Portugis dan Gramatika Dasar Bahasa Portugis di Kamus Dwibahasa
Sekadar info buat Bung Mull Kanni yang telah menganjurkan agar saya menyusun buku percakapan Indonesia-Portugis. Terima kasih atas anjuran ini. Tetapi saya pikir,
saya tak perlu menyusun buku itu karena baik percakapan
Indonesia-Portugis maupun gramatika dasar bahasa Portugis telah
tercantum di “Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis” (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, Edisi I: Desember 2015; Edisi II: Juli 2017).
Percakapan Sehari-hari Indonesia-Portugis terdapat pada Lampiran 1 (hlm.
1463-1479) dan Gramatika Dasar Bahasa Portugis tercantum pada
Pendahuluan (hlm. xxiv-lxviii). Teman-teman yang tinggal di Timor-Leste
dan Timor Barat, silakan dapatkan karya perdana di Indonesia tersebut di
Toko Buku Gramedia Kuanino, Kupang, NTT. Salam bahasa dan sastra dari
Jogja! ✍️
-------------------------------------------
-------------------------------------------
KETERANGAN PRODUK
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020308333
Berat: 1.90 kg
Negara Produsen: Indonesia
Penyuplai: PT Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit: 14 Desember 2015
Lebar: 15 cm
Panjang: 23 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: 1616
Bahasa: INDONESIA
Tipe Jilid: HARD COVER (Sampul Tebal)
ISBN: 9786020308333
Berat: 1.90 kg
Negara Produsen: Indonesia
Penyuplai: PT Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit: 14 Desember 2015
Lebar: 15 cm
Panjang: 23 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: 1616
Bahasa: INDONESIA
Tipe Jilid: HARD COVER (Sampul Tebal)
Sunday, June 30, 2019
Di Makam Raja Ambenu João da Cruz dan Permaisuri Keduanya
Berpose
di makam raja Ambenu João da Cruz dan permaisuri keduanya, Maria A. da
Cruz M., di Desa Bakitolas, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah
Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam sebuah kunjungan pada tanggal
29 Juni 2019. Menurut catatan Pastor Norberto Augusto Parada (1940-an)
dan I. Toto (1976), Raja João da Cruz dan permaisuri pertamanya, Bi Sani
Taeki Meko, serta sejumlah besar pengikutnya
meninggalkan Ambenu pada tahun 1912 sebagai akibat perang sengit di
Enklave Ambenu melawan pihak Portugis Putih yang persenjataannya jauh
lebih unggul. Dilaporkan bahwa permaisuri Bi Sani Taeki Meko wafat di
Oepoli pada tahun yang sama.
Foto: Apris Tefa (29 Juni 2019).
Catatan: Terima kasih banyak atas kesediaan Bung Sevsenko Ukraina (dari Sunsea) untuk mengantar ke makam sang raja dan permaisurinya.
Foto: Apris Tefa (29 Juni 2019).
Catatan: Terima kasih banyak atas kesediaan Bung Sevsenko Ukraina (dari Sunsea) untuk mengantar ke makam sang raja dan permaisurinya.
Daftar Sementara Terjemahan "Gitanjali (Song Offerings)" ke Berbagai Bahasa di Dunia
Gitanjali (Song Offerings) karya pemenang Nobel Sastra 1913 oleh Rabindranath Tagore, pujangga terkemuka dari India, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Berikut adalah daftar singkat yang terdiri atas bahasa sasaran penerjemahan Gitanjali, nama penerjemah, judul terjemahan, dan tahun terbit. Daftar ini masih perlu dilengkapi sesuai dengan perkembangan.
1. Terjemahan Dawan oleh Yohanes Manhitu: Gitanjali (Sítnatas) (2019).
2. Terjemahan Indonesia oleh Saut Pasaribu: Kidung Persembahan (2000).
3. Terjemahan Italia oleh P.M. Rigon: Canti di offerta (1999).
4. Terjemahan Jerman oleh Kurt Wolff: Gitanjali (Sangesopfer) (1914).
5. Terjemahan Melayu oleh A. Latiff Mohidin: Gitanjali (1987).
6. Terjemahan Portugis oleh Rafael Arrais: Oferenda Lírica (2014).
7. Terjemahan Prancis oleh André Gide: L’offrande lyrique (1917).
8. Terjemahan Rumania oleh George Ulieru: Prinos de cantece (2019).
9. Terjemahan Rusia oleh Boris Pasternak: Gitanjali (1950-1960).
10. Terjemahan Spanyol oleh Juan Ramón Jiménez dan Zenobia Camprubí Aymar: Ofrenda lírica (1918).
Semoga informasi ini bermanfaat. Salam sastra,
"Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis" Menjadi Referensi Penulisan Buku Hukum
Wow!
Ternyata karya saya Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015) menjadi salah satu referensi
untuk buku PERBANDINGAN REGULASI TINDAK PIDANA TANPA KORBAN DI KAWASAN
ASIA (INDONESIA, MALAYSIA, DAN ARAB SAUDI) yang ditulis oleh Duwi
Handoko, S.H., M.H. dan Beni Sukri, S.H., M.H. (2018) Semoga kamus
dwibahasa "dua arah" tersebut semakin bermanfaat.
KETERANGAN PRODUK
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020308333
Berat: 1.90 kg
Negara produsen: Indonesia
Penyuplai: Gramedia Pustaka Utama, Pt.
Tanggal terbit: 14 Desember 2015
Lebar: 15 cm
Panjang: 23 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: 1616
Bahasa: Indonesia
Tipe jilid: Sampul tebal
KETERANGAN PRODUK
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020308333
Berat: 1.90 kg
Negara produsen: Indonesia
Penyuplai: Gramedia Pustaka Utama, Pt.
Tanggal terbit: 14 Desember 2015
Lebar: 15 cm
Panjang: 23 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: 1616
Bahasa: Indonesia
Tipe jilid: Sampul tebal
Penerjemahan sebuah puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz)
Informasi
literasi. Puji Tuhan! Kini saya kembali mendapat kepercayaan dari
Salamanca, Spanyol, untuk menerjemahkan sebuah puisi Santo Yohanes dari
Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke
bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, Melayu Kupang, dan Esperanto.
Terjemahan-terjemahan yang dibuat langsung dari bahasa Spanyol ini akan
terbit di Salamanca pada bulan Oktober tahun ini. Selalu ada kesempatan
belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. 🌺
Noemuti, Timor Barat, 10 Juni 2019
Foto: https://www.sarum.ac.uk
Friday, May 31, 2019
"Gitanjali (Sítnatas)" Berkunjung ke Candi Borobudur: Napak Tilas Tagore
Pada bulan Juli 1927, Rabindranath Tagore (7 Mei 1861–7 Agustus
1941), sastrawan pertama dari Asia yang menerima Hadiah Nobel Sastra
(1913), datang ke Hindia Belanda dan berkesempatan mengunjungi Candi
Borobudur di Jawa Tengah. Menurut catatan sejarah, pujangga kenamaan
India ini tak pernah menginjakkan kakinya secara fisik di Tanah Timor
pada zaman itu. Akan tetapi, syukurlah, pada masa kini (2019), ia bisa
"sampai" di Timor, di tengah-tengah para penutur bahasa Dawan (Uab Meto),
dalam wujud buku, yakni terjemahan "Gitanjali (Song
Offerings)"----karya pemenang Nobel Sastra 1913---ke bahasa Dawan, yang
berjudul "Gitanjali (Sítnatas)", terbitan Diandra Kreatif di Yogyakarta
(tak begitu jauh dari Borobudur). Semoga ada lagi karya dunia yang hadir
dalam bahasa Dawan, bahasa Timor terbesar (menurut jumlah penutur
asli). Salam mesra bahasa & sastra ke seluruh jagat! 🌺
Foto: Rabindranath Tagore di Candi Borobudur (1927); sumber: https://www.malangtimes.com
"Gitanjali (Sítnatas)", Terjemahan "Gitanjali" (1913) ke Bahasa Dawan, Bahasa Timor yang Terbesar
Sekilas
kisah. Pada bulan Januari 2006, saya menemukan sebuah situs web resmi
yang membuat terjemahan-terjemahan Inggris oleh Rabindranath Tagore dari
"Gitanjali" (1913). Karena sangat tertarik, setelah membaca sejumlah
puisinya, saya menerjemahkan beberapa puisi dari kumpulan itu ke bahasa
Indonesia dan Tetun Nasional (Timor-Leste). Tetapi tak lama kemudian,
saya memutuskan saja untuk menerjemahkan
sendiri seluruh puisi "Gitanjali" (1913) yang berjumlah 103 puisi itu
ke bahasa Dawan (Uab Meto). Penerjemahan "Gitanjali" ke bahasa Dawan ini
dimulai pada tanggal 28 Januari 2006 dan rampung pada tanggal 24 Mei
2016 (membutuhkan 10 tahun). Tetapi karena berbagai kesibukan, akhirnya
terjemahan itu baru bisa terbit sekarang.
Syukur, sekarang Rabindranath Tagore "fasih berbahasa" Dawan! 🌺
Seluruh terjemahan saya ke bahasa Dawan di dalam buku ini telah saya bandingkan sendiri dengan terjemahan André Gide ke bahasa Prancis ("L'Offrande lyrique", 1917) dan terjemahan Ramón Jiménez dan istrinya, Zenobia Camprubí, ke bahasa Spanyol ("Ofrenda lírica", 1918) untuk "rujuk konstruktif antarterjemahan". Untuk diketahui, André Gide (1869–1951) adalah sastrawan terkemuka Prancis dan penerima Hadiah Nobel Sastra tahun 1947, sedangkan Juan Ramón Jiménez (1881–1958) adalah sastrawan terkemuka Spanyol dan penerima Hadiah Nobel Sastra tahun 1956. Salam sastra,
-------------------------- ----------------------
Yang berminat untuk memesan buku puisi dwibahasa ini, silakan kontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook. Terima kasih atas perhatian Anda.
KETERANGAN PRODUK
Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN (13): 978-602-336-824-2
Ukuran: 14 X 20,5
Tanggal terbit: 17 Mei 2019
Halaman: 245
Bahasa: Dawan dan Inggris
Tipe jilid: Sampul tipis
Harga: Rp 80.000,-
-----------------------
Desain kover: Diandra Kreatif (Mei 2019)
Syukur, sekarang Rabindranath Tagore "fasih berbahasa" Dawan! 🌺
Seluruh terjemahan saya ke bahasa Dawan di dalam buku ini telah saya bandingkan sendiri dengan terjemahan André Gide ke bahasa Prancis ("L'Offrande lyrique", 1917) dan terjemahan Ramón Jiménez dan istrinya, Zenobia Camprubí, ke bahasa Spanyol ("Ofrenda lírica", 1918) untuk "rujuk konstruktif antarterjemahan". Untuk diketahui, André Gide (1869–1951) adalah sastrawan terkemuka Prancis dan penerima Hadiah Nobel Sastra tahun 1947, sedangkan Juan Ramón Jiménez (1881–1958) adalah sastrawan terkemuka Spanyol dan penerima Hadiah Nobel Sastra tahun 1956. Salam sastra,
--------------------------
Yang berminat untuk memesan buku puisi dwibahasa ini, silakan kontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook. Terima kasih atas perhatian Anda.
KETERANGAN PRODUK
Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN (13): 978-602-336-824-2
Ukuran: 14 X 20,5
Tanggal terbit: 17 Mei 2019
Halaman: 245
Bahasa: Dawan dan Inggris
Tipe jilid: Sampul tipis
Harga: Rp 80.000,-
-----------------------
Desain kover: Diandra Kreatif (Mei 2019)
"Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia"
Kini untuk ketiga kalinya jepretan saya sendiri dipakai sebagai foto sampul buku saya, yakni buku Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta, Diandra Kreatif, Mei 2019).
Keterangan: Foto Gunung Mutis (gunung tertinggi di Timor Barat dan
Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian 2.427 mdpl) pada sampul
buku puisi ini adalah karya Yohanes Manhitu;
diambil pada tanggal 7 Januari 2018 dari arah Jln. El Tari, Desa Sallu,
Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU),
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
-------------------------- ----------------------
Yang berminat untuk memesan buku puisi tribahasa ini, silakan kontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook. Salam mesra bahasa dan sastra,
KETERANGAN PRODUK
Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN (13): 978-602-336-823-5
Ukuran: 14 X 20,5
Tanggal terbit: 17 Mei 2019
Halaman: 298
Bahasa: Dawan, Tetun Nasional, dan Indonesia
Tipe jilid: Sampul tipis
Harga: Rp 90.000,-
-----------------------
Desain kover: Diandra Kreatif (Mei 2019)
--------------------------
Yang berminat untuk memesan buku puisi tribahasa ini, silakan kontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook. Salam mesra bahasa dan sastra,
KETERANGAN PRODUK
Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN (13): 978-602-336-823-5
Ukuran: 14 X 20,5
Tanggal terbit: 17 Mei 2019
Halaman: 298
Bahasa: Dawan, Tetun Nasional, dan Indonesia
Tipe jilid: Sampul tipis
Harga: Rp 90.000,-
-----------------------
Desain kover: Diandra Kreatif (Mei 2019)
Tuesday, April 30, 2019
Wawancara "El País" dengan Ngugi Wa Thiong’o
![]() |
Foto: https://www.nepad.org |
Ngugi Wa Thiong’o adalah singa sastra Afrika, seorang sastrawan (novelis) besar dari Kenya dan calon penerima Nobel Sastra (yang sudah dicalonkan beberapa kali). Saya senang membaca tentang dia dan juga perjuangannya, terutama tentang kesungguhannya untuk melestarikan bahasa-bahasa asli Afrika. Asyik sekali bisa membaca wawancaranya dalam bahasa Spanyol, berjudul "Ngugi Wa Thiong’o: “Yo quiero competir con Cervantes”". 🌺
"Cien años de soledad" dalam bahasa Esperanto
![]() |
Foto: https://www.amazon.com |
Tak
dapat dipungkiri bahwa sudah ada sederet panjang karya sastra dunia
yang diterjemahkan ke bahasa Esperanto, bahasa "ajaib" yang dirancang
sendiri oleh L.L. Zamenhof (1859–1917) dan diperkenalkan kepada dunia
pada tahun 1887 di Polandia. Salah satu dari karya-karya itu adalah Cent jaroj da soleco (2015) yang merupakan terjemahan Fernando de
Diego dari Cien años de soledad (Spanyol, Seratus
Tahun Kesunyian; versi Indonesianya sudah beredar di Indonesia), karya
Gabriel García Márquez (1927–2014), novelis kenamaan Meksiko dan
pemenang Nobel Sastra 1982. Di samping karya-karya terjemahan, sudah
banyak karya asli berbahasa Esperanto yang menjangkau para pembaca di
lima benua. Bila tertarik, belajarlah bahasa Esperanto dan jadilah
Esperantis. "Venu! Venu lerni Esperanton!" 🌺
Tekan tombol "Enter", muncul kata "Author"
Terima
kasih banyak, Dr. Google! Sekarang, begitu nama saya ditulis di kotak
pencarian dan tombol "Enter" ditekan, langsung muncul kata "Author"
(Penulis, Pengarang). Semoga ini menjadi motivasi kuat bagi saya untuk
semakin giat berkarya dan berbagi. Tampaknya hal ini terjadi karena
promosi yang lumayan luas (oleh penerbit dan agen) di berbagai situs
mancanegara untuk buku saya "Tetum, A Language For Everyone-Tetun, Lian Ida Ba Ema Hotu-Hotu" (New York: Mondial, Agustus 2016). Salam mesra bahasa dan sastra! 🌺 (Yogyakarta, 15 April 2019)
Tentang kata "pacar"
![]() |
Foto: https://en.wikipedia.org |
Sebenarnya, sejak zaman dahulu, kata "pacar" sudah terdapat dalam kosakata Melayu, tetapi hanya merupakan nama tanaman, yang dalam bahasa Latin disebut "Lawsonia inermis". Nama lainnya adalah "inai". Bila ditilik, kata "pacar" yang berarti "kekasih" belum populer sederet tahun silam. 🌺
Ternyata Omar Sharif adalah seorang poliglot
![]() |
Foto: Cuplikan dari film "Doctor Zhivago" |
Sebagai
penggemar film, saya telah menonton beberapa film yang diperankan
dengan apik oleh Omar Sharif (April 1932–Juli 2015; nama lahir: Michel
Dimitri Chalhoub, berasal dari Mesir), baik sebagai pemeran utama maupun
pemeran pendukung. Film-filmnya yang telah ditonton adalah (1) Doctor
Zhivago (2) The Tamarind Seed (3) Monsieur Ibrahim, (4) Hidalgo, dan (5)
Lawrence of Arabia. Ternyata Omar Sharif adalah seorang poliglot, yang
fasih berbicara bahasa Arab (bahasa ibu), Inggris, Prancis, Spanyol,
dan Italia. Baca profil lengkap Omar Sharif di sini. Salam, 🌺
Subscribe to:
Posts (Atom)