Foto: Kiriman Jornál Semanál Matadalan |
Sekadar informasi: Empat buah puisi Tetun Nasional saya baru terbit di Edisi 147 (30 Agustus-6 September 2016) Jornál Semanál Matadalan, sebuah mingguan berbahasa Tetun di Dili, ibu kota Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL). Puisi-puisi yang terbit tersebut masing-masing berjudul: HA’U IHA SAUDADES NAFATIN BA Ó (2010); RAI MORIS-FATIN (2010); HOSI ODAMATAN BA ODAMATAN (2011); dan TO’O-FATIN RASIK (2010).
Terima kasih banyak kepada Bung Cancio Ximenes yang dengan ramah mengundang saya pada tahun 2013―setelah Matadalan berdiri―untuk ikut "meramaikan" rubrik Arte & Literatura di Matadalan (Tetun, Pemandu). Sejak saat itu, sejumlah puisi dan cerpen asli saya dalam bahasa Tetun Nasional telah terbit di media ibu kota RDRL tersebut. Semoga tali persahabatan sastrawi ini tetap terpelihara baik, terutama di antara para warga dua negara tetangga.
Teman-teman peminat sastra (puisi) di Timor-Leste, terutama di Kota Dili, dapat menikmati puisi-puisi tersebut langsung di versi cetak Matadalan apabila hasil "scan" yang dimuat di sini kurang jelas. Salam sastra dan salam mesra,
(Yogyakarta, 6 September 2016)
No comments:
Post a Comment