Saturday, January 31, 2009

Harapan (La Espero)

Foto berasal dari situs ini.
.
Harapan

Oleh: Dr. L.L. Zamenhof

Telah datang ke dunia sebuah perasaan baru,
Bergema seruan ke segala penjuru bumi;
Dengan sayap-sayap angin sepoi-sepoi
Kini biarlah ia terbang dari tempat ke tempat.

Tidak kepada pedang yang haus darah
Ia menyeret keluarga manusia:
Kepada dunia yang senantiasa bertikai
Ia menjanjikan kerukunan yang suci.

Di bawah panji pengharapan yang suci
Berhimpun para serdadu perdamaian,
Dan lekas bertumbuh gerakan ini
Melalui karya orang-orang yang berharap.

Berdiri tangguh tembok-tembok seribu tahun
Di antara para bangsa yang bercerai-berai;
Tapi perintang-perintang keras itu ‘kan runtuh,
Hancur lebur karena cinta yang suci.

Dengan landasan bahasa yang netral,
Saling memahami satu sama lain,
Segala bangsa ‘kan seia-sekata membentuk
Sebuah rumpun keluarga besar.

Perhimpunan kita yang tak kenal lelah
Akan pantang mundur dalam karya damai,
Hingga impian indah umat manusia itu
Terwujud untuk berkat yang abadi.


Indonezia traduko: Yohanes Manhitu

==========================

La Espero

De: Doktoro L. L. Zamenhof

En la mondon venis nova sento,
Tra la mondo iras forta voko;
Per flugiloj de facila vento
Nun de loko flugu ĝi al loko.

Ne al glavo sangon soifanta
Ĝi la homan tiras familion:
Al la mond' eterne militanta
Ĝi promesas sanktan harmonion.

Sub la sankta signo de l' espero
Kolektiĝas pacaj batalantoj,
Kaj rapide kreskas la afero
Per laboro de la esperantoj.

Forte staras muroj de miljaroj
Inter la popoloj dividitaj;
Sed dissaltos la obstinaj baroj,
Per la sankta amo disbatitaj.

Sur neŭtrala lingva fundamento,
Komprenante unu la alian,
La popoloj faros en konsento
Unu grandan rondon familian.

Nia diligenta kolegaro
En laboro paca ne laciĝos,
Ĝis la bela sonĝo de l' homaro
Por eterna ben' efektiviĝos.

Friday, January 30, 2009

Ketika Wall Street Runtuh (Mientras se derrumba Wall Street)

The picture is from here.
Mandat kedua 

KETIKA WALL STREET RUNTUH

Karya: Alfredo Pérez Alencart 

Aku, yang sejak dahulu
hingga saat ini 
tak pernah melakukan tindakan 
yang berguna. 

Aku, yang hanya mempunyai 
sebuah mobil berpintu dua 
dekat hamparan sampah, 

kecuali sebuah flat murah 
di daerah pinggiran kota kecilku, 

kumengaku tak terganggu 
tatkala membaca kepala berita: 
“Senin Kelabu di Bursa Efek 
New York”. 

Dan di tepi Tormes 
kutenang menikmati sarapan, 
ketika Wall Street 
runtuh.

(Terjemahan Yohanes Manhitu) 

---------------------------
Segundo mandato 

MIENTRAS SE DERRUMBA WALL STREET 

Por: Alfredo Pérez Alencart

Yo, que no tuve 
ni tengo 
acciones de valor 
alguno. 

Yo, que sólo poseo 
un coche de dos puertas 
próximo al desguace,  

mas un piso barato 
en las afueras de mi 
ciudad pequeña, 

confieso no sentir 
tribulación cuando leo el titular: 
“Lunes negro en la Bolsa 
de Nueva York”. 

Y a la orilla del Tormes 
desayuno tranquilo, 
mientras se derrumba 
Wall Street.