Karya: Yohanes Manhitu
Tabir malam selimuti bumi
dengan kesunyian tanpa definisi.
Lorong-lorong planet tampak gelap
terlantar, tanpa belaian cahaya.
Manusia tak kuasa pasung waktu
dengan kekerdilan takdir tersurat.
Ia hanya terpaku, kaku dalam beku
saksikan waktu bergulir, menggelinding.
Lampu-lampu jalan kota tunaikan tugas
agar iuran penerang jalan punya wujud.
Berpasang kekasih temukan ruang asmara,
beratapkan mendung yang janjikan hujan.
Pugeran Timur-Yogyakarta, 2 Oktober 2004