Karya: Yohanes Manhitu
Tersusun rapi di rak-rak toko,
berceceran di warung kerdil.
Cembung, cekung satu nama
belasan warna, belasan aroma.
Orang pilih sesuka hati, merdeka!
Boleh jadi mereka santapan iklan.
Sejoli kepolosan memadu kasih
Pugeran Timur-Yogyakarta
27 September 2004
Tersusun rapi di rak-rak toko,
berceceran di warung kerdil.
Cembung, cekung satu nama
belasan warna, belasan aroma.
Orang pilih sesuka hati, merdeka!
Boleh jadi mereka santapan iklan.
Sejoli kepolosan memadu kasih
begitu masa berkelana dimeterai.
Bukit, ngarai dan lembah lembab,
padang hijau dan hutan berhujan
kaujelajahi dari segala penjuru.
Dan kauselimuti berhelai busa
yang semerbak, memancing iri
udara metropolis kaya polusi.
Kurang lebih dua kali sehari,
Bukit, ngarai dan lembah lembab,
padang hijau dan hutan berhujan
kaujelajahi dari segala penjuru.
Dan kauselimuti berhelai busa
yang semerbak, memancing iri
udara metropolis kaya polusi.
Kurang lebih dua kali sehari,
kausudi tawarkan ketulusan
untuk gapai sosok kemulusan
di permukaan tubuh terguyur
yang rindu belaian mawarmu
walau ragamu kian tenggelam.
Tidakkah kaudiliputi rasa cemas,
untuk gapai sosok kemulusan
di permukaan tubuh terguyur
yang rindu belaian mawarmu
walau ragamu kian tenggelam.
Tidakkah kaudiliputi rasa cemas,
tatkala hutan hujan luas kaususuri,
gunung dan bukit lembab kaudaki,
padang sunyi yang basah kaulewati,
tikungan licin mulus itu kauturuni,
dan nada-nada asing kaudengar?
Kuyakin nyalimu amatlah besar,
dan jiwamu sungguh merdeka.
gunung dan bukit lembab kaudaki,
padang sunyi yang basah kaulewati,
tikungan licin mulus itu kauturuni,
dan nada-nada asing kaudengar?
Kuyakin nyalimu amatlah besar,
dan jiwamu sungguh merdeka.
untukmu, kata-kata ini kuukir.
Pugeran Timur-Yogyakarta
27 September 2004
No comments:
Post a Comment