Sunday, June 30, 2019

Di Makam Raja Ambenu João da Cruz dan Permaisuri Keduanya


Berpose di makam raja Ambenu João da Cruz dan permaisuri keduanya, Maria A. da Cruz M., di Desa Bakitolas, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam sebuah kunjungan pada tanggal 29 Juni 2019. Menurut catatan Pastor Norberto Augusto Parada (1940-an) dan I. Toto (1976), Raja João da Cruz dan permaisuri pertamanya, Bi Sani Taeki Meko, serta sejumlah besar pengikutnya meninggalkan Ambenu pada tahun 1912 sebagai akibat perang sengit di Enklave Ambenu melawan pihak Portugis Putih yang persenjataannya jauh lebih unggul. Dilaporkan bahwa permaisuri Bi Sani Taeki Meko wafat di Oepoli pada tahun yang sama.

Foto: Apris Tefa (29 Juni 2019).

Catatan: Terima kasih banyak atas kesediaan Bung Sevsenko Ukraina (dari Sunsea) untuk mengantar ke makam sang raja dan permaisurinya.

Daftar Sementara Terjemahan "Gitanjali (Song Offerings)" ke Berbagai Bahasa di Dunia


Gitanjali (Song Offerings) karya pemenang Nobel Sastra 1913 oleh Rabindranath Tagore, pujangga terkemuka dari India, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Berikut adalah daftar singkat yang terdiri atas bahasa sasaran penerjemahan Gitanjali, nama penerjemah, judul terjemahan, dan tahun terbit. Daftar ini masih perlu dilengkapi sesuai dengan perkembangan.

1. Terjemahan Dawan oleh Yohanes Manhitu: Gitanjali (Sítnatas) (2019).
2. Terjemahan Indonesia oleh Saut Pasaribu: Kidung Persembahan (2000).
3. Terjemahan Italia oleh P.M. Rigon: Canti di offerta (1999).
4. Terjemahan Jerman oleh Kurt Wolff: Gitanjali (Sangesopfer) (1914).
5. Terjemahan Melayu oleh A. Latiff Mohidin: Gitanjali (1987).
6. Terjemahan Portugis oleh Rafael Arrais: Oferenda Lírica (2014).
7. Terjemahan Prancis oleh André Gide: L’offrande lyrique (1917).
8. Terjemahan Rumania oleh George Ulieru: Prinos de cantece (2019).
9. Terjemahan Rusia oleh Boris Pasternak: Gitanjali (1950-1960). 
10. Terjemahan Spanyol oleh Juan Ramón Jiménez dan Zenobia Camprubí Aymar: Ofrenda lírica (1918).

Semoga informasi ini bermanfaat. Salam sastra, 

"Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis" Menjadi Referensi Penulisan Buku Hukum

Wow! Ternyata karya saya Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015) menjadi salah satu referensi untuk buku PERBANDINGAN REGULASI TINDAK PIDANA TANPA KORBAN DI KAWASAN ASIA (INDONESIA, MALAYSIA, DAN ARAB SAUDI) yang ditulis oleh Duwi Handoko, S.H., M.H. dan Beni Sukri, S.H., M.H. (2018) Semoga kamus dwibahasa "dua arah" tersebut semakin bermanfaat.

KETERANGAN PRODUK

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020308333
Berat: 1.90 kg
Negara produsen: Indonesia
Penyuplai: Gramedia Pustaka Utama, Pt.
Tanggal terbit: 14 Desember 2015
Lebar: 15 cm
Panjang: 23 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: 1616
Bahasa: Indonesia
Tipe jilid: Sampul tebal

Penerjemahan sebuah puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz)


Informasi literasi. Puji Tuhan! Kini saya kembali mendapat kepercayaan dari Salamanca, Spanyol, untuk menerjemahkan sebuah puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, Melayu Kupang, dan Esperanto. Terjemahan-terjemahan yang dibuat langsung dari bahasa Spanyol ini akan terbit di Salamanca pada bulan Oktober tahun ini. Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. 🌺

Noemuti, Timor Barat, 10 Juni 2019
 

Friday, May 31, 2019

"Gitanjali (Sítnatas)" Berkunjung ke Candi Borobudur: Napak Tilas Tagore


Pada bulan Juli 1927, Rabindranath Tagore (7 Mei 1861–7 Agustus 1941), sastrawan pertama dari Asia yang menerima Hadiah Nobel Sastra (1913), datang ke Hindia Belanda dan berkesempatan mengunjungi Candi Borobudur di Jawa Tengah. Menurut catatan sejarah, pujangga kenamaan India ini tak pernah menginjakkan kakinya secara fisik di Tanah Timor pada zaman itu. Akan tetapi, syukurlah, pada masa kini (2019), ia bisa "sampai" di Timor, di tengah-tengah para penutur bahasa Dawan (Uab Meto), dalam wujud buku, yakni terjemahan "Gitanjali (Song Offerings)"----karya pemenang Nobel Sastra 1913---ke bahasa Dawan, yang berjudul "Gitanjali (Sítnatas)", terbitan Diandra Kreatif di Yogyakarta (tak begitu jauh dari Borobudur). Semoga ada lagi karya dunia yang hadir dalam bahasa Dawan, bahasa Timor terbesar (menurut jumlah penutur asli). Salam mesra bahasa & sastra ke seluruh jagat! 🌺

Foto: Rabindranath Tagore di Candi Borobudur (1927); sumber: https://www.malangtimes.com

"Gitanjali (Sítnatas)", Terjemahan "Gitanjali" (1913) ke Bahasa Dawan, Bahasa Timor yang Terbesar


Sekilas kisah. Pada bulan Januari 2006, saya menemukan sebuah situs web resmi yang membuat terjemahan-terjemahan Inggris oleh Rabindranath Tagore dari "Gitanjali" (1913). Karena sangat tertarik, setelah membaca sejumlah puisinya, saya menerjemahkan beberapa puisi dari kumpulan itu ke bahasa Indonesia dan Tetun Nasional (Timor-Leste). Tetapi tak lama kemudian, saya memutuskan saja untuk menerjemahkan sendiri seluruh puisi "Gitanjali" (1913) yang berjumlah 103 puisi itu ke bahasa Dawan (Uab Meto). Penerjemahan "Gitanjali" ke bahasa Dawan ini dimulai pada tanggal 28 Januari 2006 dan rampung pada tanggal 24 Mei 2016 (membutuhkan 10 tahun). Tetapi karena berbagai kesibukan, akhirnya terjemahan itu baru bisa terbit sekarang.

Syukur, sekarang Rabindranath Tagore "fasih berbahasa" Dawan! 🌺

Seluruh terjemahan saya ke bahasa Dawan di dalam buku ini telah saya bandingkan sendiri dengan terjemahan André Gide ke bahasa Prancis ("L'Offrande lyrique", 1917) dan terjemahan Ramón Jiménez dan istrinya, Zenobia Camprubí, ke bahasa Spanyol ("Ofrenda lírica", 1918) untuk "rujuk konstruktif antarterjemahan". Untuk diketahui, André Gide (1869–1951) adalah sastrawan terkemuka Prancis dan penerima Hadiah Nobel Sastra tahun 1947, sedangkan Juan Ramón Jiménez (1881–1958) adalah sastrawan terkemuka Spanyol dan penerima Hadiah Nobel Sastra tahun 1956. Salam sastra,
------------------------------------------------

Yang berminat untuk memesan buku puisi dwibahasa ini, silakan kontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook. Terima kasih atas perhatian Anda.

KETERANGAN PRODUK

Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN (13): 978-602-336-824-2
Ukuran: 14 X 20,5
Tanggal terbit: 17 Mei 2019
Halaman: 245
Bahasa: Dawan dan Inggris
Tipe jilid: Sampul tipis
Harga: Rp 80.000,-
-----------------------
Desain kover: Diandra Kreatif (Mei 2019)

"Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia"


Kini untuk ketiga kalinya jepretan saya sendiri dipakai sebagai foto sampul buku saya, yakni buku Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta, Diandra Kreatif, Mei 2019).

Keterangan: Foto Gunung Mutis (gunung tertinggi di Timor Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian 2.427 mdpl) pada sampul buku puisi ini adalah karya Yohanes Manhitu; diambil pada tanggal 7 Januari 2018 dari arah Jln. El Tari, Desa Sallu, Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur.
------------------------------------------------

Yang berminat untuk memesan buku puisi tribahasa ini, silakan kontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook. Salam mesra bahasa dan sastra,

KETERANGAN PRODUK

Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN (13): 978-602-336-823-5
Ukuran: 14 X 20,5
Tanggal terbit: 17 Mei 2019
Halaman: 298
Bahasa: Dawan, Tetun Nasional, dan Indonesia
Tipe jilid: Sampul tipis
Harga: Rp 90.000,-
-----------------------
Desain kover: Diandra Kreatif (Mei 2019)

Tuesday, April 30, 2019

Wawancara "El País" dengan Ngugi Wa Thiong’o

Foto: https://www.nepad.org

Ngugi Wa Thiong’o adalah singa sastra Afrika, seorang sastrawan (novelis) besar dari Kenya dan calon penerima Nobel Sastra (yang sudah dicalonkan beberapa kali). Saya senang membaca tentang dia dan juga perjuangannya, terutama tentang kesungguhannya untuk melestarikan bahasa-bahasa asli Afrika. Asyik sekali bisa membaca wawancaranya dalam bahasa Spanyol, berjudul "Ngugi Wa Thiong’o: “Yo quiero competir con Cervantes”". 🌺

"Cien años de soledad" dalam bahasa Esperanto

Foto: https://www.amazon.com

Tak dapat dipungkiri bahwa sudah ada sederet panjang karya sastra dunia yang diterjemahkan ke bahasa Esperanto, bahasa "ajaib" yang dirancang sendiri oleh L.L. Zamenhof (1859–1917) dan diperkenalkan kepada dunia pada tahun 1887 di Polandia. Salah satu dari karya-karya itu adalah Cent jaroj da soleco (2015) yang merupakan terjemahan Fernando de Diego dari Cien años de soledad (Spanyol, Seratus Tahun Kesunyian; versi Indonesianya sudah beredar di Indonesia), karya Gabriel García Márquez (1927–2014), novelis kenamaan Meksiko dan pemenang Nobel Sastra 1982. Di samping karya-karya terjemahan, sudah banyak karya asli berbahasa Esperanto yang menjangkau para pembaca di lima benua. Bila tertarik, belajarlah bahasa Esperanto dan jadilah Esperantis. "Venu! Venu lerni Esperanton!" 🌺

Tekan tombol "Enter", muncul kata "Author"


Terima kasih banyak, Dr. Google! Sekarang, begitu nama saya ditulis di kotak pencarian dan tombol "Enter" ditekan, langsung muncul kata "Author" (Penulis, Pengarang). Semoga ini menjadi motivasi kuat bagi saya untuk semakin giat berkarya dan berbagi. Tampaknya hal ini terjadi karena promosi yang lumayan luas (oleh penerbit dan agen) di berbagai situs mancanegara untuk buku saya "Tetum, A Language For Everyone-Tetun, Lian Ida Ba Ema Hotu-Hotu" (New York: Mondial, Agustus 2016). Salam mesra bahasa dan sastra! 🌺 (Yogyakarta, 15 April 2019)

Tentang kata "pacar"

Foto: https://en.wikipedia.org

Sebenarnya, sejak zaman dahulu, kata "pacar" sudah terdapat dalam kosakata Melayu, tetapi hanya merupakan nama tanaman, yang dalam bahasa Latin disebut "Lawsonia inermis". Nama lainnya adalah "inai". Bila ditilik, kata "pacar" yang berarti "kekasih" belum populer sederet tahun silam. 🌺

Ternyata Omar Sharif adalah seorang poliglot

Foto: Cuplikan dari film "Doctor Zhivago"

Sebagai penggemar film, saya telah menonton beberapa film yang diperankan dengan apik oleh Omar Sharif (April 1932–Juli 2015; nama lahir: Michel Dimitri Chalhoub, berasal dari Mesir), baik sebagai pemeran utama maupun pemeran pendukung. Film-filmnya yang telah ditonton adalah (1) Doctor Zhivago (2) The Tamarind Seed (3) Monsieur Ibrahim, (4) Hidalgo, dan (5) Lawrence of Arabia. Ternyata Omar Sharif adalah seorang poliglot, yang fasih berbicara bahasa Arab (bahasa ibu), Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia. Baca profil lengkap Omar Sharif di sini. Salam, 🌺

Sunday, March 31, 2019

LA POÉSIE ET MOI*

Image: http://doctorofcontent.com

Par: Yohanes Manhitu

La poésie me saisit la main
et m’embrasse avec tendresse
comme un joli voilier qui avance
et accueille le vent avec chaleur divin.

Le rideau de mots m’enveloppe
lorsque l’air froid règne la nuit
comme un roi sans clémence
dans son royaume de vent.

La poésie me saisit la main
et me conduit à une savane
où sont perchés les papillons
et s’amusent les criquets jaunes.

La rosée au matin lave mon courage,
les sternes se précipitent dans mes bras
et les feuilles de palmier se balancent
quand la poésie est sur mon passage.

Yogyakarta, le 6 septembre 2004
------------------------------------------
*) Ce poème original se trouve à la page 97 dans "A Walk at Night-Une promenade de nuit", mon recueil de poèmes en anglais (65 poèmes) et en français (45 poèmes) (Anvers: Eldonejo Libera, décembre 2017).

Sunday, March 10, 2019

Nama Saya Tercatat di Situs "Enciclopedia de la literatura en México"


Wow! Ternyata nama saya telah tercatat di situs Enciclopedia de la literatura en México (Ensiklopedia sastra di Meksiko) karena puisi Indonesia-Spanyol saya "Persahabatan Puitis-Amistad Poética" yang tercantum dalam buku Arca de los afectos : escritores y artistas en homenaje al poeta Alfredo Pérez Alencart por su cincuenta Aniversario (lihat dlm. 105) yang diterbitkan oleh Editorial Verbum di Madrid, Spanyol, pada tahun 2012. Sastra adalah perekat kemanusiaan. ✍️

Logo: http://www.elem.mx