Friday, November 21, 2025

SEBUAH PUISI BERBAHASA RUMANIA YANG DITERJEMAHKAN KE EMPAT BAHASA AUSTRONESIA TELAH TERBIT DI KOTA BUKARES


SALAM BAHASA DAN SASTRA! Telah terbit, pada tanggal 21 November 2025, di Bukares, Rumania, sebuah buku antologi multibahasa berjudul TE APROPII (diambil dari judul puisi sumber terjemahan). Buku puisi yang telah lama dinantikan ini diterbitkan oleh penerbit Eikon.

Buku antologi multibahasa tersebut memuat terjemahan-terjemahan saya sendiri ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi/Nasional, dan Melayu Kupang. Dengan kata lain, keempat puisi terjemahan itu, bersama-sama dengan terjemahan-terjemahan ke berbagai bahasa di dunia, tercakup dalam antologi multibahasa yang telah terbit di Bukares tersebut. Berikut ini info (judul dll.) tentang puisi-puisi terjemahan itu:

1. KAU SEMAKIN DEKAT (bhs. Indonesia; hlm. 214-220)
2. HO MHAUMÁK BAUN-BAUN (Dawan; hlm. 116-122)
3. Ó HETOK BESIK (Tetun Nasional/Resmi; hlm. 321-327)
4. LU TAMBA DEKA (Melayu Kupang; hlm. hlm. 237-244)

Terjemahan ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi/Nasional, dan Melayu Kupang tersebut saya buat berdasarkan versi bahasa Spanyol, Prancis, Portugis, dan Italia karena saya--walau coba belajar--belum sempat "menguasai" bahasa Rumania. Semoga masih bisa terwujud.

Undangan untuk menerjemahkan puisi Rumania itu datang langsung dari penyair Elena Liliana Popescu (Prof. Dr. Elena Liliana Popescu, penyair dan matematikawan) pada bulan September 2024. Syukur, masih ada kesempatan untuk terus belajar bahasa dan sastra! 💖

Catatan: Sejumlah terjemahan saya telah tercakup dalam empat antologi Elena Liliana Popescu yang terbit di Bukares, Rumania, dan beberapa puisi saya yang ditulis langsung dalam bahasa Spanyol telah dia terjemahkan ke bahasa Rumania dan terbit di New York, AS.

Foto: Dari penyair Elena Liliana Popescu

DEKLAMASI PUISI "FLOBAMORA" KARYA YOHANES MANHITU OLEH ELSADAY D. TARANIKA (KUPANG, 20 NOV. 2025) DALAM “FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU 2025 TINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR” (KUPANG, 19-21 NOVEMBER 2025)


Elsaday D. Taranika (Nona Tara), siswi kelas IX SMP 1 Kefamenanu, adalah salah seorang peserta “Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), 19-21 November 2025”. Bahasa-bahasa daerah NTT yang diikutkan dalam festival bahasa ibu tersebut adalah bahasa Dawan (Uab Metô), Rote, Mamboro, Anakalang, Manggena/Kambera, Abui, Adang, Kabola, dan Manggarai.

Dalam acara tersebut, Nona Tara, yang mewakili Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), tampil dengan bagus dan mendeklamasikan puisi Dawan saya yang berjudul "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003). Terjemahan Indonesianya (dengan judul yang sama) yang saya buat di Ungaran, Jawa Tengah, pada tanggal 16 November 2025, ditayangkan di layar dan dapat dibaca para penonon.

Sebagai informasi, Elsaday D. Taranika adalah Juara 1 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, Timor Tengah Utara, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian, dia tampil juga dalam Acara 17 Agustus 2025 di halaman Kantor Bupati Timor Tengah Utara. Yang menarik tentang Nona Tara ini dan patut diapresiasi adalah kedua orang tuanya (guru di TTU) berasal dari Yogyakarta. Jadi, dia sendiri bukan penutur jati bahasa Dawan. Terima kasih banyak ya, Nona Tara. Teruslah giat berpuisi! Sukses selalu untukmu! 💖

Video: Dibuat Bapak Mikhael Siki (utusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTU) dan dikirim Bapak Paulus Dwi Kuntoro

Friday, November 14, 2025

PUISI DAWAN-INDONESIA DAN PUISI MELAYU KUPANG-INDONESIA SAYA TELAH TERBIT DALAM ANTOLOGI PUISI DWIBAHASA "BAHASA IBU, BAHASA DARAHKU" DENGAN SEMANGAT SUMPAH PEMUDA


Foto-foto: Dokumentasi pribadi

SALAM BAHASA DAN SASTRA! Sebagai info saja, telah terbit buku Bahasa Ibu, Bahasa Darahku: Antologi Puisi Dwibahasa Seri ke-5 (Jakarta: Penerbit Taresia, Oktober 2025) yang memuat karya 100 penyair dwibahasa (daerah-Indonesia) dari seluruh Indonesia.

Di antara karya 100 penyair dari berbagai daerah di Nusantara tersebut, terdapat dua puisi dwibahasa saya sebagai berikut:

1. SÂ-SÂ MATEL OKÊ - SEGALANYA TAMPAK HIJAU (Puisi Dawan-Indonesia; hlm. 374-375; puisi dwibahasa ini sudah pernah terbit)
2. MARI KATÓNG PI - MARI KITA PERGI (Puisi Melayu Kupang-Indonesia; hlm. 376-377; versi aslinya sudah pernah terbit)

Saya gembira karena bahasa-bahasa daerah di NTT ikut mewarnai antologi puisi Nusantara ini. Sejauh pengamatan saya, pulau Timor sendiri diwakili oleh bahasa Dawan, Tetun Belu, dan Melayu Kupang.

Ajakan untuk keikutsertaan saya dalam antologi puisi ini datang dari Bapak Saut Poltak Tambunan, sastrawan senior Batak Toba (salah seorang kurator buku ini). Mauliate godang, Bapak Saut!

Syukur, masih ada kesempatan untuk terus berbagi! 💖
------------------------------------

KETERANGAN BUKU

Inisiator: M Octavianus Masheka
Kurator: Saut Poltak Tambunan, Wardjito Soeharso, Rudi Fofid, Yoseph Yapi Taum, Evan YS, Salman Yoga S, Udo Z. Karzi
Editor: Dyah Nkusuma & Erndra Achaer
Kover & Atak: Wahyu Bray Iskandar
Penerbit: TARESIA (Gerbang Literasi Nusantara) Jl. K No 27, Kebun Baru, Tebet, Jakarta editortaresia@gmail.com
Bekerja sama dengan: Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia Jakarta
QRCBN: 62-159-8975-085
Cetakan Pertama: Oktober 2025
Ikuran buku: 522 hlm, 14 X 20 cm

Monday, November 10, 2025

AIN-FATIN SIRA IHA RAI-HENEK

Hakerek-na'in: Yohanes Manhitu

Bainhira ita la’o dook ona iha tasi-ibun ho rai-henek mutin
no soe matan ba tasi luan ne’ebé liman-fuan la sukat,
ita laran-moris kona-ba ita-nia an be ki’ik no lotuk,
iha lalehan nia okos be kakutak la kona loos.

Rai-henek musan be ita sama metru ba metru,
dala ruma bokon, dala ruma maran, nonook.
Loron no kalan liu, tuir Na’i nia futar ukun,
maibé sira, nafatin, sei hafutar tasi-ibun.

Dadeer ida ó liu ho hamnasa no ain todan,
ain-fatin sira marka kle’an iha rai-henek.
Lokraik, ho serteza, ó mai buka tuir,
ó sei hakfodak hanesan ema foun.

Yogyakarta, fulan-Jullu 2007

KAMUS RINGKAS "INGGRIS-TETUN, TETUN-INGGRIS"

Ini adalah halaman pertama dari lampiran "Dictionary: English-Tetum" dan "Dictionary: Tetum-English)" dalam buku TETUM, A LANGUAGE FOR EVERYONE / TETUN, LIAN IDA BA EMA HOTU-HOTU – A Comprehensive Course Book for English-speaking Learners of Tetum by Yohanes Manhitu (New York: Mondial, 2016). Salam bahasa!



MANDI HUJAN DI KUKUP

Foto: Yohanes Manhitu (08-11 2025)

Oleh: Yohanes Manhitu

Karang besar dan jembatan itu
masih kokoh di tepi bergelora,
di atas bibir laut selatan Jawa,
tempat orang menyapa ombak.

Hujan dan air laut berpadu rasa
membasahi tubuh pengunjung.
Tapi, sukacita jadi pemenang
di atas hamparan pasir basah.

Lihat, gulungan putih besar itu
berarak pasti menuju pasir bisu,
di mana kamera-kamera lagi sibuk
walau hujan masih asyik beraksi!

Ya, inilah suasana Pantai Kukup,
tujuan akhir yang kami kunjungi
setelah menjelajah pantai-pantai
dengan armada jip nan tangguh.

Sederet tahun silam kudatang
tatkala tempat ini belum ramai.
Dan kini kubertolak dari pantai ini,
kembali mengarungi samudra hayat.

Pantai Kukup, DIY, 8 November 2025

OBROLAN DENGAN FILOLOG

Foto: republika.co.id

Oleh: Yohanes Manhitu

Berawal dari obrolan lima orang
tentang bahasa dan Wikipedia Jawa,
perlahan kami bicara soal filologi
ketika tiga orang telah pergi.

Di sofa merah di lobi hotel ini,
aku yang pernah baca isu aksara
kini belajar banyak dari sang filolog
yang berbincang penuh semangat.

Lobi hotel yang tak kunjung sepi ini
seakan ruang diskusi yang nyaman,
ruang Kongres Bahasa Indonesia,
ataupun ruang Sumpah Pemuda.

Tempat belajar tak harus sekolah
dan sekolah tak selamanya gedung.
Di lobi hotel ramai pun orang belajar,
asal miliki karsa ‘tuk menambah ilmu.

Obrolan tentang aksara Jawa, Pegon,
Bali dan Arab pun rampung sekarang.
Diskusi soal bahasa dan sastra selesai
ketika mobil penjemput telah datang.

Dari wajah ceria filolog yang berjilbab,
terpencarlah semangat kuat berfilologi.
Kami bersama sepakat bahwa kerja ilmu
mesti dilandasi niat, cinta dan semangat.

Lobi Hotel Sultan, Jakarta,
Sabtu, 28 Oktober 2023

SELAMAT HARI PAHLAWAN! TERIMA KASIH BANYAK, PAHLAWAN! JASAMU AKAN TERUS DIKENANG.


“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” -- Dr. Ir. Soekarno,
Presiden Pertama RI

----------------------------------------------------------
Keterangan foto: Patung Brigadir Jenderal (Anumerta) TNI Ignatius Slamet Riyadi di Jalan Slamet Riyadi (5,8 km), Surakarta (Solo), Jawa Tengah; Foto: Yohanes Manhitu (Sabtu, 11 Desember 2021)

CATATAN: Ini adalah patung salah seorang pemuda pemberani yang berjuang dengan pantang menyerah (gugur pada usia 23 tahun) untuk membebaskan bangsanya dari belenggu penjajahan. Ignatius Slamet Riyadi yang berasal dari Surakarta (Solo) itu telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 November 2007. Silakan baca informasi selengkapnya tentang sang pahlawan di https://id.wikipedia.org/wiki/Slamet_Rijadi.