Berikut ini adalah tiga buah pantun jenaka, terutama yang pertama (karena saya dan teman-teman tidak percaya ada katak bisa memikul kerbau... hahaha), yang masih melekat kuat dalam ingatan saya sejak masa SD di pedalaman Timor sebagai bocah pegunungan. Tiga buah pantun ini pula yang memberi saya gambaran dini yang jelas tentang bentuk pantun dan membangkitkan kesukaan berpantun. Saya masih perlu lebih banyak belajar (ber)pantun, terutama pantun lisan dan spontan, agar bisa menjadi pemantun yang baik dan berhasil.
Mari kita melestarikan pantun (dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah), yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda dunia pada tanggal 17 Desember 2020 di Paris, Prancis.
------------------------------------------------
Foto dari buku pelajaran kelas 1 (satu) SD, berjudul "belajar bahasa indonesia, belajar membaca dan menulis, 1a": https://twitter.com
No comments:
Post a Comment