Puji Tuhan! Telah terbit di Salamanca, Spanyol (Oktober 2019), buku Llama de Amor Viva (Api Cinta Yang Hidup), yaitu kumpulan karya 120 penyair dan 44 penerjemah puisi dari 63 negara sebagai penghormatan kepada San Juan de la Cruz (Santo Yohanes dari Salib [1542–1591], pelindung para penyair berbahasa Spanyol).
Terdapat terjemahan ke 47 bahasa dunia dari puisi Llama de Amor Viva, karya Santo Yohanes dari Salib tersebut. Di antaranya adalah terjemahan saya ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, dan Melayu Kupang. Keempat terjemahan yang saya buat langsung dari bahasa Spanyol ini dapat dibaca di http://www.crearensalamanca.com/san-juan-sobrevuela-las-islas-de-indonesia-traducciones-de-yohanes-manhitu. Di sini saya cuma menampilkan versi asli dan terjemahan Indonesia puisi itu (hlm. 83).
Selalu ada kesempatan belajar, baik dengan menulis maupun menerjemahkan puisi. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. 🌺
--------------------------------------------------
LLAMA DE AMOR VIVA
Por: San Juan de la Cruz
¡Oh, llama de amor viva,
que tiernamente hieres
de mi alma en el más profundo centro!,
pues ya no eres esquiva,
acaba ya si quieres;
rompe la tela de este dulce encuentro.
¡Oh, cautiverio suave!
¡Oh, regalada llaga!
¡Oh, mano blanda! ¡Oh toque delicado,
que a vida eterna sabe
y toda deuda paga!;
matando muerte en vida la has trocado.
¡Oh, lámparas de fuego,
en cuyos resplandores
las profundas cavernas del sentido,
que estaba oscuro y ciego,
con extraños primores
calor y luz dan junto a su querido!
¡Cuán manso y amoroso
recuerdas en mi seno,
donde secretamente solo moras!
Y en tu aspirar sabroso,
de bien y gloria lleno,
¡cuán delicadamente me enamoras!
-------------------------------------------------
API CINTA YANG HIDUP
Oleh: Santo Yohanes dari Salib
Oh, api cinta yang hidup,
dengan lemah-lembut kau lukai
inti terdalam jiwaku!
Karena kau tak lagi jauh,
habisi aku sekarang bila kau mau;
putuskan jalinan perjumpaan manis ini!
Oh, pengobatan yang ramah!
Oh, luka yang menyenangkan!
Oh, tangan halus! Oh, sentuhan lembut
yang rasanya seperti kehidupan kekal
dan yang melunasi segala utang!
Dengan membunuh, maut kauubah menjadi hayat.
Oh, lampu-lampu api
yang di dalam cahaya mereka,
relung-relung indra yang dalam,
yang dahulu gelap dan buta,
dengan keindahan yang tiada tara,
panas dan sinar, berpadu bagi kekasih mereka!
Betapa lembut dan penuh cinta
kau hidupkan kembali di dadaku,
di mana diam-diam sendiri kau berdiam!
Dan dengan napasmu yang semerbak,
yang penuh kebajikan dan kejayaan,
lembut nian kau nyalakan api cintaku!
Traducción al indonesio: Yohanes Manhitu
Foto kover depan buku: Kiriman dari Salamanca
No comments:
Post a Comment