Thursday, June 19, 2008

Setelah Seratus Tahun (After a Hundred Years), Oleh/By: Emily Dickinson



SETELAH seratus tahun,
Tempat itu sirna dari benak orang, —
Derita, yang dahulu menyiksa di sana,
Kini diam, setenang kedamaian.

Dahulu rerumputan berjaya menjulur,
Orang asing makan angin dan mengeja
Satu-satunya tulisan peninggalan
Tua-tua yang telah mati.

Angin dari ladang-ladang kemarau
Kembali mengingat jalan itu, —
Naluri memungut anak kunci
Yang dahulu dijatuhkan kenangan.

Diterjemahkan oleh Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 9 Januari 2005

====================

After a Hundred Years

AFTER a hundred years
Nobody knows the place,—
Agony, that enacted there,
Motionless as peace.

Weeds triumphant ranged,
Strangers strolled and spelled
At the lone orthography
Of the elder dead.

Winds of summer fields
Recollect the way,—
Instinct picking up the key
Dropped by memory.

No comments:

Post a Comment