Tuesday, March 31, 2020

Indonezia-Esperanta Proverbo (01)

Bildo: https://www.businessinsider.com

Bertanam tebu di bibir. (Planti sukerkanojn sur la lipoj. Signifo: Uzi dolĉajn kaj grandiozajn vortojn por persvadi.)


Kompilis kaj elindoneziigis Yohanes Manhitu

Wednesday, February 19, 2020

Puisi "SOUVENONS NOUS" dikutip dalam novel "Les germes étouffés" karya Esso-Wêdéo Agba

Foto: http://www.spla.pro

INFO SASTRA: Puisi asli saya dalam bahasa Prancis, berjudul SOUVENONS NOUS (Yogyakarta, 17 Agustus 2004), tentang perjuangan dan jasa para pahlawan Indonesia, telah dikutip (dari http://francais.agonia.net) ke dalam novel berbahasa Prancis, yang berjudul Les germes étouffés (Abidjan: Editions Eburnie; Lomé: Editions Graines de Pensées, 2005; ISBN 2847701001, 9782847701005). Novel yang terbit di ibu kota Pantai Gading (Côte d'Ivoire), Afrika, ini adalah karya Esso-Wêdéo Agba, seorang novelis yang berasal dari Togo (République togolaise), sebuah negara di Afrika.

Puisi yang dikutipnya tersebut telah terbit di buku kumpulan puisi asli Inggris an Prancis saya yang berjudul A WALK AT NIGHT--Une promenade de nuit (Antwerpen, Belgia: Eldonejo Libera, 12 Desember 2017). 

Berikut adalah puisi Prancis yang dikutip tersebut.

SOUVENONS NOUS

Par: Yohanes Manhitu

Aux semeurs de germe de liberté


Que la route soit plus courte
et qu’on ait une longue vie
pour avoir une nouvelle terre
et pour voir un nouveau ciel.

Le vent souffle encore du ciel
et amène à la fête les drapeaux
ornant le jour et la nuit de joie.
L’océan de la vie est plus clair.

Les pierres tombales des héros
restent fidèles à sa patrie aimée.
Là-bas, sont étendus sur ses lits
les semeurs de germe de liberté.

Aujourd’hui, souvenons nous
les mérites des âmes eternelles
et les os si blancs dans les murs
qui aiment leur terre et leur ciel.

Yogyakarta, le 17 août 2004

Thursday, February 13, 2020

Tatiana Terebinova, penyair kondang dari Rusia


Tak dapat dipungkiri bahwa puisi berkekuatan dahsyat untuk menghubungkan orang tanpa melihat asal-usulnya. Lewat puisi pula, kini saya mengenal Tatiana Terebinova, seorang penyair hebat dari Rusia yang tinggal di Moskow. Ia lulusan Academy of Culture and Arts Moskow dan pemenang Moscow International Festival (1996). Ini profil singkatnya dalam bahasa Inggris:

Tatiana Terebinova is a poet, lives in the city of Otradny, Samara Region and in Moscow. Works in the technique of syllabic-tonic verse, visual verse, free-play, hockey, tank. In 1989 she graduated from the Academy of Culture and Arts in Moscow. Poet Laureate of the Moscow International Festival (1996). Published in the Anthology of Russian vers libre (Moscow, PROMETHEUS, 1991), in the Almanac ARION (Moscow), in the journal "ZHUR-NAL STO-LITSA" (Moscow, 2018-2019), in the magazine Poetry (Moscow, 2018-2019) and others. Her name is mentioned in the Samara Historical and Cultural Encyclopedia (1995).

Buku "Multlingva Frazlibro" di "Germana Esperanto-Biblioteko" (di Aalen, Jerman)

Foto: https://eo.wikipedia.org

INFO LITERASI. Ternyata, buku Multlingva Frazlibro (Rotterdam, Belanda: Universala Esperanto-Asocio [UEA], 2009; sebuah buku percakapan dalam bahasa Esperanto [sebagai bahasa pengantar], Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, Melayu Kupang, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Portugis) karya saya telah dikoleksi oleh Germana Esperanto-Biblioteko (Perpustakaan Institut Esperanto Jerman; http://geb-aa.square7.ch/aus-gmx/kat/neu_2010.htm) yang berpusat di Aalen, Jerman. Buku percakapan sembilan bahasa ini, yang kini terdapat di beberapa perpustakaan Esperanto, tidak dicetak ulang oleh UEA. Semoga bisa diterbitkan ulang di Eropa oleh penerbit lain. Salam mesra,

Semboyan Latin "Sapientia et Veritas" di Indonesia (Unimor) dan Timor-Leste (UNTL)


Setelah saya telusuri, ternyata ada ± 12 perguruan tinggi di Indonesia yang menggunakan moto dalam bahasa Latin. Di antaranya adalah Universitas Timor (Unimor) di Kefamenanu, NTT, yang motonya berbunyi Sapientia et Veritas (Kebijaksanaan dan Kebenaran). Ini menunjukkan bahwa bahasa Latin (bahasa iptek Eropa pada abad-abad silam dan bahasa resmi Gereja Katolik Roma hingga kini) masih menjadi pilihan bagi moto atau semboyan lembaga akademik. Ternyata, Universidade Nacional Timor Lorosa'e (UNTL) di Dili, Timor-Leste, pun menggunakan Sapientia et Veritas sebagai moto. Jadi, kini dua universitas di Pulau Timor mempunyai moto yang sama. Jejak sejarah menunjukkan bahwa Universitas Timor Timur (UNTIM) yang pernah ada di Dili (pada masa Provinsi Timor Timur) juga memakai moto Latin tersebut. ✍️

Saturday, February 1, 2020

Rabindranath Tagore's "Gitanjali" (1913) is now available in the Dawan language (2019)


Gitanjali (Sítnatas) (Yogyakarta: Diandra Kreatif, May 2019) is the very first translation of a Nobel Prize-winning work ever made into Dawan (Uab Meto), the most widely spoken native language of Timor (based on the number of native speakers). The translation project was planned and undertaken single-handedly by Yohanes Manhitu, a Dawan native speaker, writer and translator, from January 2006 to May 2016, and was finally published in May 2019. In the book, you will find the Dawan translations (103 poems) on the left side and those of Rabindranath Tagore himself (103 poems translated in 1912 from Bengali originals and published for the first time in the same year) on the right side, making it easy to compare. The Dawan translation was made from the edition published by The Macmillan Company (New York, 1913). Should you intend to know more about the translation, please let me know by Facebook inbox or email (ymanhitu@gmail.com). Information in the Indonesian language is available on my multilingual blog.

Note: Rabindranath Tagore (1861-1941) became the first non-European (from Calcutta, India) to win the Nobel Prize in Literature (in 1913).

Image: Diandra Kreatif (Yogyakarta, May 2019)

Friday, January 31, 2020

SAN JUAN SOBREVUELA LAS ISLAS DE INDONESIA. TRADUCCIONES DE YOHANES MANHITU


Crear en Salamanca tiene el privilegio de publicar, por vez primera y como anticipo, las cuatro traducciones a idiomas de Indonesia, que del poema 'Llama de Amor Viva' de San Juan de la Cruz, han sido hechas por el poeta y traductor Yohanes Manhitu. El XXII Encuentro de Poetas Iberoamericanos estará dedicado a homenajear al poeta castellano-leonés, quien fuera alumno de la Universidad de Salamanca, y se celebrará a mediados del próximo mes de octubre, coordinado por el poeta Alfredo Pérez Alencart y promovido por la Fundación Salamanca Ciudad de Cultura y Saberes. Estas traducciones serán publicadas en la antología del encuentro, que también se titulará 'Llama de Amor Viva'. (Salamanca, 28 de septiembre de 2019)

Berita Buku Puisi di Harian Spanyol "El Norte de Castilla" (Minggu, 1 Desember 2019)



Asyik! Ternyata nama saya disebut lagi di El Norte de Castilla (koran harian yang berpusat di Valladolid, Spanyol). Kali ini sebagai penerjemah puisi Llama de Amor Viva ("Api Cinta yang Hidup"; karya Santo Yohanes dari Salib; San Juan de la Cruz) ke empat bahasa Austronesia: bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang di kumpulan puisi multibahasa yang berjudul Y pasaré los fuertes y fronteras. Mari terus belajar, berkarya, dan berbagi!

KETERANGAN: Yang fotonya muncul di halaman koran ini adalah penyair Spanyol Prof. Dr. Alfredo Pérez Alencart (A.P.A.) dari Universitas Salamanca, Spanyol. Beliaulah yang--sejak tahun 2007--sering mengundang saya untuk berpartisipasi, baik dalam antologi puisi asli berbahasa Spanyol maupun antologi puisi terjemahan dari bahasa Spanyol ke bahasa-bahasa lain. ✍️
-------------------------------------------

Kutipan dari berita berbahasa Spanyol yang berjudul El Consistorio publica el poemario 'Y pasaré los fuertes y fronteras' (Minggu, 1 Desember 2019):

Los traductores e idiomas son los siguientes: Stuart Park (inglés); Hasmik Baghdasaryan (armenio); Zhou Chunxia y Juan Ángel Torres Rechy (chino); Sabyasachi Mishra (hindi); Carmen Bulzan (rumano); Abdul Hadi Sadoun (árabe); Vita Viksne (letón); Stefania Di Leo (italiano); Yong-Tae Min (coreano); António Salvado (portugués); Noemí Vizcardo (quechua); Vladimir Vasiliev (ruso); Bernadette Hidalgo-Bachs (francés); Željka Lovrenčić (croata); Sarah Walizada (pastún y persa-dari); Zsuzsa Takács (húngaro); Margalit Matitiahu (hebreo); Pepa Baamonde (gallego); Miloslav Uličný (checo); Urfan Kenî e Îdrîs Ustundag (kurdo); Mainak Adak (bengalí); Roberto Mielgo Merino (euskara); Violeta Boncheva (búlgaro); Susy Delgado (guaraní); Gumercindo Tun Ku (maya); Nely Iglesias y Beate Igler (alemán); Marlon James Sales (tagalo); Irfan Güler y Pepa Baamonde (turco); Helge Krarup (danés); Carles Duarte (catalán); Arysteides Turpana (dulegaya, Panamá); Yohanes Manhitu (indonesio, tetun oficial, dawan y malayo de Kupang); Satoko Tamura (japón); Jüri Talvet (estonio); Gahston Saint-Fleur (creole haitiano); Miek Van Goethem (neerlandés); Francisco Ruiz de Pablos (latín); Dilrabo Bakhronova (uzbeko); María Isabel Maldonado (urdu, Pakistán); Hólmfríður Garðarsdóttir y Linda Vilhjálmsdóttir (islandés); Elías Reynaldo Ajata Rivera (aymara); y Zachari Tamgue y Hortense Sime Sime (ghmálá, Camerún).

Monday, December 30, 2019

Penerjemahan Karya Sastra dari Bahasa Daerah ke Bahasa Lain, Terutama Bahasa Asing


Menerjemahkan karya sastra dari bahasa daerah ke bahasa lain, terutama bahasa asing, baik yang alami maupun rancangan, adalah sebuah cara nyata untuk memperkenalkan bahasa daerah kepada khayalak pembaca yang tidak menuturkan bahasa daerah itu. Oleh karena itu, beberapa tahun lalu, saya berusaha menerjemahkan sendiri 100 puisi asli Dawan saya ke bahasa Esperanto, bahasa rancangan yang paling sukses di seluruh jagat. Kumpulan puisi dwibahasa dengan judul Princino Laŭdata -- Feotnai Mapules ("Putri Pujaan"; dengan 100 puisi Dawan dan 100 puisi Esperanto) yang terbagi ke dalam lima bagian (sesuai dengan tema) tersebut diterbitkan oleh Eldonejo Libera di Antwerpen, Belgia, pada tanggal 31 Desember 2016.

Bagi yang berminat untuk membeli buku Princino Laŭdata -- Feotnai Mapules, buku ini masih tersedia di lulu(.)com (versi cetak) dan books(.)google (versi elektronik). Semoga karya ini bermanfaat seluas-luasnya. Salam sastra,
---------------------------------

PERINCIAN PRODUK 

Bahasa: Esperanto
Jumlah halaman: 250
ISBN-10: 132673413X
ISBN-13: 978-1326734138 
Tanggal: 31 Desember 2016
Nama penerbit: Eldonejo Libera
Dimensi buku: 5.8 x 0.6 x 8.3 inci 
Kota & negara: Antwerpen, Belgia

Rampungnya terjemahan puisi-puisi "kontemplatif", karya Elena Liliana Popescu (penyair Rumania)


Asyik! Akhirnya, setelah cukup lama menyelam tanpa tenggelam dengan 1001 gaya, kecuali "gaya batu jatuh ke kolam", terjemahan puisi-puisi "kontemplatif", karya penyair ELP dari Rumania, ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional (Timor-Leste) dan Melayu Kupang, telah rampung dan dikirim ke Eropa Timur. Terjemahan-terjemahan baru ini (28 puisi, dalam 4 bahasa) dan terjemahan-terjemahan sebelumnya (4 puisi, dalam 4 bahasa) akan terbit dalam dua antologi multibahasa di Kota Bukares, Rumania. Sebagai catatan, semua terjemahan ini dibuat berdasarkan versi Spanyol, Prancis, Portugis, Italia dan Inggris, yang telah diterjemahkan langsung dari bahasa Rumania. Maklum, kemampuan bahasa Rumania saya masih di tingkat dasar. Salam sastra, ☕️

(Bijeli, Noemuti, Timor Barat, 21 Desember 2019)

Kumpulan Puisi "Sub la vasta ĉielo" dikoleksi oleh "The National Library of Australia"


Buku kumpulan puisi asli perdana saya dalam bahasa Esperanto, Sub la vasta ĉielo (Di kolong langit nan luas), diterbitkan oleh penerbit Mondeto di New South Wales, Australia, pada tahun 2010. Karena terbit di Australia, buku Esperanto tanpa terjemahan ini lekas dikoleksi oleh The National Library of Australia (Perpustakaan Nasional Australia [di Kota Canberra]). Judul Sub la vasta ĉielo diambil dari judul puisi pertama saya dalam bahasa Esperanto yang ditulis tak lama setelah gempa bumi dahsyat di Yogyakarta pada tahun 2006. Puisi perdana tentang suasana pascagempa di Yogyakarta ini terbit dua kali dalam Esperanto en Azio, sebuah buletin berbahasa Esperanto yang terbit di Jepang. Kumpulan puisi ini pernah dikabarkan di berbagai terbitan Esperanto dunia dan juga radio Esperanto di Prancis dan RRC. Alhasil, saya tercatat sebagai seorang penulis karya asli dalam bahasa Esperanto (lihat situs Originala Literaturo Esperanta). Wassalam! 

Kalau berminat, silakan belajar (ber)bahasa Esperanto.


Syair Kunang-Kunang

Foto: Dari film "King Solomon's Mines" (2004)

Ingin kugubah syair kunang-kunang,
tetapi gemerlap di bibir kota saja
bakal menggungguli pesonanya.
Haruskah kutulis sajak merkuri?


Karya: Yohanes Manhitu
Noemuti, 12 Des. 2019

Friday, November 29, 2019

Nama saya disebut di buletin ISTITUTUL ROMÂN DE TEOLOGIE ŞI SPIRITUALITATE ORTODOXĂ CAPELA “SF. APOSTOLI PETRU ŞI PAVEL”, New York

Hmmm... Ternyata nama saya disebut di buletin ISTITUTUL ROMÂN DE TEOLOGIE ŞI SPIRITUALITATE ORTODOXĂ CAPELA “SF. APOSTOLI PETRU ŞI PAVEL” (di 27 Avenue cu 14 Street Astoria, New York) di antara nama para penulis berbahasa Rumania dari berbagai negara. Ini terjadi karena terjemahan dua puisi asli Spanyol saya ke bahasa Rumania (judul versi Rumania: Vii amintiri dan Floare de ieri) oleh Elena Liliana Popescu (Elena Popescu), penyair kawakan dari Bukares, Rumania, pernah terbit pada halaman 91 REVISTA LUMINĂ LINĂ. GRACIOUS LIGHT (majalah bahasa dan sastra Rumania yang terbit di New York, Amerika Serikat) terbitan institut tersebut pada edisi Januari-Maret 2016.
------------------------------------------


KUTIPAN DARI TERBITAN BERBAHASA RUMANIA (hlm. 25-26):

Dintre numele care au marcat publicatia noastra în anii 2015-2016 mentionam urmatorii scriitori, jurnalisti, teologi, oameni de stiinta, artisti (în ordine alfabetica): 

Aaron Anitului, Mihaela Albu, Eduard Andrei, Paul Androne, Lucretia Andronic, Vasile Andru, Dan Anghelescu, Camelia Ardelean, Alicia Badea, Cornel Balaban, Veronica Balaj, Florica Bațu Ichim, Nicolae Baciut, George Bajenaru, Valeriu Bârgau, Jean Bodin, Sava Bogasiu, Lucian Boia, Gheorghe Brehuescu, Bert F. Breiner, Serban Chelariu, Valentina Ciaprazi, Virgil Serbu Cisteianu, Elena M. Cîmpan, Theodor Codreanu, Luminita Cojoaca, Viorica Colpacci, George Corbu, Dorel Cosma, Flavia Cosma, Lucian Costache, Florin Costinescu, Vasile Cretu, Traian Gh. Cristea, Ionel Cristescu, Adina Dabija, Andrei Damian, Theodor Damian, Maria Toma Damsa, Mircea A. Diaconu, Gellu Dorian, Eugen Evu, George Filip, Galina Furdui, Gabriel Gafita, Ioan GâfDeac, N. Georgescu, Daniela Gîfu, Richard Grallo, Ignatie Grecu, Horia Ion Groza, Hugo Gutiérrez Vega, Ion Haineș, Heinz-Uwe Haus, Bedros Horasangian, Valentin Hossu-Longin, Ion P. Iacob, Dumitru Ichim, Mircea M. Ionescu, Ion Jianu, Alexandra Jucan, Mihaela Malea Stroe, Yohanes Manhitu, Georgica Manole, Menut Maximinian, Clara Margineanu, Mihai Merticaru, Daniel MeyerDinkgräfe, Iolanda Miculescu, Marcel Miron, Alexandru Cristian Milos, Elena Mitru, Mariana Moga, Ierom. Maxim (Iuliu-Marius) Morariu, Iustin Moraru, Costica Moroianu, Gheorghe Naghi, Lucia Olaru Nenati, Traian Nojea, Elena Olariu, Cristian Olteanu, Bianca Osnaga, Ion Pachia-Tatomirescu, Iuliana Paloda-Popescu, Gheorghe Paun, Mariana Pândaru, Gheorghe Pârja, Gheorghe Pârlea, Lisa PeCai, Muguraș Maria Petrescu, Radu PetrescuMuscel, Savu Popa, Elena Liliana Popescu, Florentin Popescu, Maria Popescu, Vasile Popovici, George V. Precup, John Predescu, Ioan Purcarea, Adrian Dinu Rachieru, Gheorghe Puiu Raducan, Vasile Ravescu, Alexandra Roceric, David Rodgers, Adina Romanescu, Paula Romanescu, Ioan N. Rosca, Guenther Ruether, Persida Rugu, M. N. Rusu, Alexander Sacarin, Aurel Sasu, Irina Sava, Nicolae Sava, Marin Scarlat, Klaus M. Schmidt, Anca Sîrghie, Nicole Smith, Vasile Spiridon, Virginia Stanescu, Alexandra Stoenescu, Passionaria Stoicescu, Liviu Ioan Stoiciu, Paul Dorin Serban, Ion Siugariu, Cristina Soptelea, Liviu Soptelea, Theodor Soptelea, Coman Șova, Mircea Stefan, Dumitru Tâlvescu, Victor Teișanu, Mariana Terra, Radu Theodoru, Maria TomaDamșa, Adriana Tomoni, Flavia Topan, Ilie Traian, Doina Uricariu, Timotei Ursu, Traian Vasilcau, Ioan Vasiu, Nicolae Valareanu Sârbu, Cezar Catalin Viziniuck, Adriana Weimer, Andrei Zanca, Mariana Zavati Gardner, Corneliu Zeana.

Foto: Cuplikan dari terbitan berbahasa Rumania

Alfredo García Valdez, Pablo Neruda, dan saya yang masih belajar mengarungi samudra perpuisian


Dua penyair berbahasa Spanyol yang pertama kali mendorong saya secara kuat lewat karya asli mereka untuk mengarungi samudra perpuisian adalah Alfredo García Valdez (dari Meksiko) dan Pablo Neruda (dari Cile). Kepada mereka, saya patut berterima kasih. Kiranya, suatu saat nanti, karya-karya mereka bisa muncul dalam sebuah antologi terjemahan puisi saya. 🌺

Foto: Cuplikan dari film "Capitaes da Areia" (2012)