Monday, September 16, 2019

Definisi "Esperantis" Menurut Deklarasi Boulogne


According to the Declaration of Boulogne, a document agreed upon at the first World Esperanto Congress in 1905, an Esperantist is someone who speaks Esperanto and uses it for any purpose. (https://en.wikipedia.org)

Menurut Deklarasi Boulogne, sebuah dokumen yang disetujui pada Kongres Esperanto Dunia pada tahun 1905, Esperantis adalah seseorang yang berbicara bahasa Esperanto dan menggunakannya untuk tujuan apa pun.

Tuir Deklarasaun Boulogne, dokumentu ida-ne'ebé hetan akordu iha Kongresu Esperantu Mundiál iha tinan 1905, Esperantista mak ema ida-ne'ebé ko'alia esperantu no uza nia ba kualkér objetivu. (Tetun Ofisiál Timór-Leste nian)


Terjemahan Indonesia & Tetun: Yohanes Manhitu
Gambar/Imajen: www.youtube.com

Video saya yang ditayangkan kepada pengunjung pada acara "Serba-Serbi Esperanto" di Perpustakaan Nasional Jakarta, 15 September 2019

https://www.youtube.com/watch?v=VpQMV5qxFfc&t=225s&fbclid=IwAR08oX3oCblpxJD2OVLGHpXWaCukXkTO6pGGervlIE7k0I34z0ijyBhYmA0
Silakan klik foto ini atau klik di sini.

Ini adalah video singkat yang mencakup perkenalan saya sebagai Esperantis, pengalaman saya belajar bahasa Esperanto (sejak Januari 2001), dan karya-karya tulis saya dalam bahasa Esperanto dan juga bahasa lain, baik yang terbit di dalam maupun luar negeri. Video singkat ini telah ditayangkan pada acara "Serba-Serbi Esperanto" di Perpustakaan Nasional Jakarta dalam rangka Perpusnas Expo 2019. Senang bisa terus belajar dan berbagi. 

Terima kasih banyak saya ucapkan kepada ketiga orang ini:
  1. Sdri. Ilia (Mi Nomiĝas Ilia) dari Perhimpunan Esperanto Indonesia (Indonezia Esperanto-Asocio) yang telah mengundang saya untuk ikut "hadir" melalui video sebagai seorang Esperantis, penulis dan penerjemah;
  2. Sdr. Adrianus Manhitu (Ardhy Manhitu), yang sudah merekam video ini walaupun sebenarnya lagi sibuk dengan berbagai aktivitasnya;
  3. Sdr. Arman Yusuf, seorang Esperantis, yang sudah membantu meramu video ini dengan baik dan membagikannnya di kanal YouTube. 
Semoga bermanfaat ya. Setelah menonton video ini, silakan berikan komentar di kolom komentar YouTube. 

Terima kasih dan salam mesra! ☕️

Acara "Serba-Serbi Esperanto" di Perpusnas Jakarta


Senang mengetahui bahwa acara "Serba-Serbi Esperanto" dalam rangka Perpusnas (Perpustakaan Nasional) Expo 2019 di Jakarta berjalan dengan lancar dan sukses! Walaupun tidak sempat ikut secara tatap muka, saya cukup senang karena saya bisa turut "hadir" melalui video singkat yang mencakup perkenalan sebagai Esperantis, pengalaman belajar bahasa Esperanto (sejak Januari 2001), dan karya-karya tulis saya dalam bahasa Esperanto dan juga bahasa lain, baik yang terbit di dalam maupun luar negeri. Senang bisa terus belajar dan berbagi. Belajar bahasa Esperanto itu amat menyenangkan. 🌺

Foto: Majalah "Intisari" vol. 41 no. 508 (Nov. 2005), hlm. 128-133

Paŝon post paŝo, post longa laboro


"Ni paŝon post paŝo, post longa laboro,
Atingos la celon en gloro."
(Esperanto)

(Kita setapak demi setapak, setelah lama berkarya,
Akan mencapai tujuan dengan jaya.) (Indonesia)

---(L.L. Zamenhof, dua baris terakhir dari
puisi La Vojo [bahasa Esperanto, "Jalan"],
dalam Esperanta Antologio [1958])

Foto: stevehendersonfineart.com

Thursday, August 29, 2019

Puisi-puisi asli saya dalam bahasa Spanyol di tiga situs puisi Spanyol


Syukur! Ternyata puisi-puisi asli saya dalam bahasa Spanyol telah tercantum di tiga situs puisi berikut. Beberapa di antaranya telah terbit di Salamanca, Spanyol, dan diterjemahkan ke bahasa Rumania dan terbit di New York.
  1. https://poesia-espanola.com/yohanes-manhitu
  2. http://www.poetaspoemas.com/yohanes-manhitu
  3. http://espanol.agonia.net/index.php/author/0009165/Yohanes_Manhitu
Padahal, awalnya puisi-puisi itu cuma tercantum di situs nomor 3 di atas. Ternyata ada insan sastra yang berbaik hati. ¡Muchas gracias! 🌺

Gambar: Dicuplik dari film "Way of the Dragon" (1972)

Kesempatan Terbaru untuk Terus Belajar: Menerjemahkan Puisi Penyair El Salvador

 
Setelah menerjemahkan puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional dan Melayu Kupang, saya kembali mendapatkan kepercayaan dari Salamanca, Spanyol, untuk menerjemahkan puisi penyair El Salvador ke empat bahasa Austronesia di atas. Penyair itu bernama Luis Borja, pemenang "Premio Internacional de Poesía Pilar Fernández Labrador" tahun 2019. Ini adalah sebuah penghargaan bergengsi di dunia kesusastraan berbahasa Spanyol. Terjemahan-terjemahan yang saya buat langsung dari bahasa Spanyol itu akan terbit di Salamanca pada bulan September tahun ini.

Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. Sastra, terutama puisi, merekatkan hati umat manusia. 🌺

Foto Luis Borja: https://www.laprensagrafica.com

Menerjemahkan Puisi Santo Yohanes dari Salib


Napas lega! Akhirnya, terjemahan puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional dan Melayu Kupang telah rampung dan dikirim ke Salamanca, Spanyol. Terjemahan-terjemahan yang dibuat langsung dari bahasa Spanyol ini akan terbit di Salamanca pada bulan Oktober tahun ini. Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. Sastra, terutama puisi, merekatkan hati umat manusia. 🌺

Gambar: https://www.theelephant.info

Lil au nol dael banan" (Bangunlah aku dengan hati yang tulus): Semboyan Kota Kupang (NTT)


Tabik! Ternyata, seperti Kabupaten Malaka (dengan semboyan Tetun Belu "Neon Ida, Hader Ita Rai, Diak no Kmanek"---Sepikiran, Membangun Tanah Kita, [Menjadi] Elok dan Sejahtera), Kota Kupang (dibentuk pada tahun 1999) pun secara jelas mencantumkan semboyan dalam sebuah bahasa Timor pada lambangnya. Perhatikan semboyan dalam bahasa Helong ini: "Lil au nol dael banan" (Bangunlah aku dengan hati yang tulus). Masihkah ada yang lain?

Gambar, moto, dan terjemahan Helong: http://daonlontar.blogspot.com

Tuesday, July 30, 2019

Puisi-Puisi Esperanto Saya Terbit dalam Majalah-Majalah Esperanto di Berbagai Negara

Sejak tahun 2006, setelah puisi perdana saya dalam bahasa Esperanto, Sub la vasta ĉielo (ditulis setelah gempa bumi di Yogyakarta), terbit dua kali dalam buletin Esperanto en Azio di Jepang, sering kali puisi Esperanto saya terbit dalam majalah-majalah Esperanto di berbagai negara atau cuma dibacakan di sebuah radio Esperanto mancanegara. Di antara majalah-majalah itu adalah La Karavelo (Portugal), Sennaciulo (Prancis), dan Vesperto (Hungaria). Misalnya dalam edisi 1 Januari 2007 majalah Sennaciulo (yang berpusat di Avenue Gambetta, FR-75020 Paris, Prancis), terbit dua puisi asli saya dalam bahasa Esperanto. Masing-masing berjudul "La nokto, la silento" (Malam, keheningan) dan "Mondo sen milito" (Dunia tanpa perang). Sastra tidak mengenal batas geografis. Mari kita menulis dalam bahasa apa saja. ✍️

Percakapan Indonesia-Portugis dan Gramatika Dasar Bahasa Portugis di Kamus Dwibahasa


Sekadar info buat Bung Mull Kanni yang telah menganjurkan agar saya menyusun buku percakapan Indonesia-Portugis. Terima kasih atas anjuran ini. Tetapi saya pikir, saya tak perlu menyusun buku itu karena baik percakapan Indonesia-Portugis maupun gramatika dasar bahasa Portugis telah tercantum di “Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis” (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Edisi I: Desember 2015; Edisi II: Juli 2017). Percakapan Sehari-hari Indonesia-Portugis terdapat pada Lampiran 1 (hlm. 1463-1479) dan Gramatika Dasar Bahasa Portugis tercantum pada Pendahuluan (hlm. xxiv-lxviii). Teman-teman yang tinggal di Timor-Leste dan Timor Barat, silakan dapatkan karya perdana di Indonesia tersebut di Toko Buku Gramedia Kuanino, Kupang, NTT. Salam bahasa dan sastra dari Jogja! ✍️
-------------------------------------------
 
KETERANGAN PRODUK

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020308333
Berat: 1.90 kg
Negara Produsen: Indonesia
Penyuplai: PT Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit: 14 Desember 2015
Lebar: 15 cm
Panjang: 23 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: 1616
Bahasa: INDONESIA
Tipe Jilid: HARD COVER (Sampul Tebal)

Sunday, June 30, 2019

Di Makam Raja Ambenu João da Cruz dan Permaisuri Keduanya


Berpose di makam raja Ambenu João da Cruz dan permaisuri keduanya, Maria A. da Cruz M., di Desa Bakitolas, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam sebuah kunjungan pada tanggal 29 Juni 2019. Menurut catatan Pastor Norberto Augusto Parada (1940-an) dan I. Toto (1976), Raja João da Cruz dan permaisuri pertamanya, Bi Sani Taeki Meko, serta sejumlah besar pengikutnya meninggalkan Ambenu pada tahun 1912 sebagai akibat perang sengit di Enklave Ambenu melawan pihak Portugis Putih yang persenjataannya jauh lebih unggul. Dilaporkan bahwa permaisuri Bi Sani Taeki Meko wafat di Oepoli pada tahun yang sama.

Foto: Apris Tefa (29 Juni 2019).

Catatan: Terima kasih banyak atas kesediaan Bung Sevsenko Ukraina (dari Sunsea) untuk mengantar ke makam sang raja dan permaisurinya.

Daftar Sementara Terjemahan "Gitanjali (Song Offerings)" ke Berbagai Bahasa di Dunia


Gitanjali (Song Offerings) karya pemenang Nobel Sastra 1913 oleh Rabindranath Tagore, pujangga terkemuka dari India, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Berikut adalah daftar singkat yang terdiri atas bahasa sasaran penerjemahan Gitanjali, nama penerjemah, judul terjemahan, dan tahun terbit. Daftar ini masih perlu dilengkapi sesuai dengan perkembangan.

1. Terjemahan Dawan oleh Yohanes Manhitu: Gitanjali (Sítnatas) (2019).
2. Terjemahan Indonesia oleh Saut Pasaribu: Kidung Persembahan (2000).
3. Terjemahan Italia oleh P.M. Rigon: Canti di offerta (1999).
4. Terjemahan Jerman oleh Kurt Wolff: Gitanjali (Sangesopfer) (1914).
5. Terjemahan Melayu oleh A. Latiff Mohidin: Gitanjali (1987).
6. Terjemahan Portugis oleh Rafael Arrais: Oferenda Lírica (2014).
7. Terjemahan Prancis oleh André Gide: L’offrande lyrique (1917).
8. Terjemahan Rumania oleh George Ulieru: Prinos de cantece (2019).
9. Terjemahan Rusia oleh Boris Pasternak: Gitanjali (1950-1960). 
10. Terjemahan Spanyol oleh Juan Ramón Jiménez dan Zenobia Camprubí Aymar: Ofrenda lírica (1918).

Semoga informasi ini bermanfaat. Salam sastra, 

"Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis" Menjadi Referensi Penulisan Buku Hukum

Wow! Ternyata karya saya Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015) menjadi salah satu referensi untuk buku PERBANDINGAN REGULASI TINDAK PIDANA TANPA KORBAN DI KAWASAN ASIA (INDONESIA, MALAYSIA, DAN ARAB SAUDI) yang ditulis oleh Duwi Handoko, S.H., M.H. dan Beni Sukri, S.H., M.H. (2018) Semoga kamus dwibahasa "dua arah" tersebut semakin bermanfaat.

KETERANGAN PRODUK

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020308333
Berat: 1.90 kg
Negara produsen: Indonesia
Penyuplai: Gramedia Pustaka Utama, Pt.
Tanggal terbit: 14 Desember 2015
Lebar: 15 cm
Panjang: 23 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: 1616
Bahasa: Indonesia
Tipe jilid: Sampul tebal

Penerjemahan sebuah puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz)


Informasi literasi. Puji Tuhan! Kini saya kembali mendapat kepercayaan dari Salamanca, Spanyol, untuk menerjemahkan sebuah puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, Melayu Kupang, dan Esperanto. Terjemahan-terjemahan yang dibuat langsung dari bahasa Spanyol ini akan terbit di Salamanca pada bulan Oktober tahun ini. Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. 🌺

Noemuti, Timor Barat, 10 Juni 2019