Wednesday, July 31, 2024

Belajar menyanyi dalam bahasa yang dipelajari

Gambar: https://www.redbubble.com

KETIKA belajar suatu bahasa baru, kita perlu belajar juga untuk bisa menyanyi dalam bahasa itu. Mulailah dengan lagu yang mudah dihafal dan dinyanyikan. Tak harus lagu yang panjang. Nikmatilah kegiatan yang asyik tersebut. Itu adalah sebuah cara yang tepat untuk bisa merasakan keindahan bahasa yang dipelajari. Salam mesra bahasa dan sastra! 💖

Buku-buku puisi saya yang telah terbit (Juli 2024)

SELAIN sejumlah puisi asli dan terjemahan saya yang sudah terbit dalam antologi dan media lain di sejumlah negara (Amerika Serikat, Spanyol, Portugal, Rumania, dll.), berikut ini adalah buku-buku antologi/kumpulan puisi saya yang telah terbit dalam bahasa Indonesia, Dawan/Uab Metô, Tetun Nasional/Resmi (Timor-Leste), Inggris, Prancis, dan Esperanto, baik di dalam maupun di luar negeri (nama buku diurutkan dari terbitan terbaru).

  1. Dahaga Pengembara, kumpulan puisi berbahasa Indonesia, tanpa terjemahan (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2024);
  2. Lirik Santalum, kumpulan puisi Dawan dan Tetun Resmi (Timor-Leste) dengan terjemahan Indonesia oleh penulis sendiri (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2019);
  3. A Walk at Night‒Une promenade de nuit, kumpulan puisi asli dalam bahasa Inggris (65 puisi) dan bahasa Prancis (45 puisi) (Antwerpen, Belgia: Eldonejo Libera, 2017);
  4. Feotnai Mapules‒Princino Laŭdata, kumpulan 100 puisi Dawan-Esperanto (Antwerpen: Eldonejo Libera, 2016);
  5. Sub la Vasta Ĉielo, antologi puisi asli dalam bahasa Esperanto (Candelo, Australia: Mondeto, 2010); dan
  6. Nenomatne Nbolen (Matahari Telah Terbit), antologi puisi asli berbahasa Dawan (Yogyakarta: Genta Press, 2009).
Semoga daftar ini bertambah panjang dan karya-karya yang terbit bermanfaat seluas-luasnya. Salam bahasa dan sastra!

-------------------------------------------------------------

Foto teks sampul belakang: Diandra Kreatif, Juli 2024

Kesan kuat dari menulis puisi

Foto: https://www.planetspark.in

TIADA hal yang begitu mengesankan bagi saya dari menulis puisi, kecuali jam tidur yang kadang kala terpangkas agar menuai puas, secangkir kopi yang mengepul mengundang lidah untuk mengencani api, indra yang lambat laun terasah basah, kepedulian pada mesra dan selingkuhnya kata-makna, penjelajahan interteks di dalam dan di luar jagat puisi, lebih sering tersenyum pada penganyam kata, dan nikmatnya kebebasan sebagai buah pembebasan. (Kutipan dari teks sampul belakang buku Dahaga Pengembara, sebuah kumpulan puisi berbahasa Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2024).

Dahaga Pengembara: Sebuah Kumpulan Puisi

Foto: Diandra Kreatif, Juli 2024

Kabar gembira! Telah terbit buku saya, Dahaga Pengembara: Sebuah Kumpulan Puisi (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Juli 2024). Ini adalah buku saya yang ke-13, kumpulan puisi saya yang ke-6, dan kumpulan puisi perdana saya dalam bahasa Indonesia.

Buku kumpulan puisi asli berbahasa Indonesia ini terbit dalam edisi terbatas dan akan dicetak ulang sesuai dengan permintaan/pemesanan. Buku ini (edisi cetak dan elektroniknya) akan tersedia dan dijual di “Marketplace” Penerbit Diandra Kreatif dalam waktu dekat. Yang berminat untuk membeli edisi cetak buku ini dari saya, boleh langsung mengontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook untuk memesan. Harga buku cetak yang tercantum di sini belum mencakup ongkos kirim ke alamat pemesan. Semoga karya ini bisa berguna.

CATATAN: Puisi-puisi dalam kumpulan terbaru ini sudah pernah diperkenalkan kepada publik melalui situs puisi, blog, Facebook, antologi bersama, dan surat kabar (antara lain Pos Kupang dan Koran Sindo). Salam sastra buat yang sempat mengapresiasi.
------------------------------------------------

KETERANGAN PRODUK

Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN cetak: 978-623-240-983-5
ISBN digital: 978-623-240-984-2
Ukuran buku: 14,5 X 20,5 cm
Tanggal terbit: 22 Juli 2024
Jumlah halaman: 202 (setelah xviii)
Bahasa: Indonesia (tanpa terjemahan)
Tipe jilid: Sampul tipis (Paperback)
Harga buku cetak: Rp 90.000,00
Harga buku elektronik: Rp 70.000,00
---------------------------------------
Keterangan foto sampul: Foto Dermaga Atapupu pada sampul buku ini adalah karya Yohanes Manhitu; diambil pada tanggal 15 Desember 2017 dari arah jalan raya Atambua‒Dili, Atapupu, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).