Foto: merdeka.com |
Kalo musu lu suka pancing,
Rindu dame jadi parcuma.
Panulis: Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 2006‒2011
Nació la palabra en la sangre, creció en el cuerpo oscuro, palpitando, y voló con los labios y la boca. (The word was born in the blood, grew in the dark body, beating, and flew through the lips and the mouth.) Pablo Neruda, La palabra
Foto: merdeka.com |
SEKILAS INFO: Pada tanggal 31 Agustus 2023, tiba undangan baru dari Salamanca, Spanyol, untuk menerjemahkan (langsung dari bahasa Spanyol) sebuah puisi pemenang "Premio Internacional de Poesía 'Pilar Fernández Labrador'" (penghargaan puisi bergengsi di dunia Hispanik) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi/Nasional, dan Melayu Kupang. Kali ini, yang akan diterjemahkan adalah karya José Luis García Herrera, seorang penyair dari Spanyol. Keempat puisi terjemahan saya (dari puisi berjudul "Danza") itu, bersama-sama dengan terjemahan-terjemahan ke berbagai bahasa di dunia, bakal tercakup dalam sebuah antologi yang terbit di Spanyol dalam waktu dekat. Syukur, ada kesempatan lagi untuk terus belajar dan berbagi dengan dunia! Salam basastra! 💚