Friday, April 30, 2021
Kata-Kata Mutiara Dwibahasa (Indonesia-Dawan)
Digubah dan diterjemahkan oleh Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 11 November 2002
Sumber kutipan: http://ymanhitu.blogspot.com/2007/08/kata-kata-mutiara-dwibahasa-indonesia-dawan.html
Musik pengiring video: Lagu "OEL ANA’" (Indonesia: ADIK KECIL,
sebuah lagu populer Timor-Dawan, versi instrumental)
Sejumlah Buku Sumber tentang Kehadiran Portugis di Wilayah Indonesia
Daftar buku dalam video ini sesuai dengan urutan abjad:
- Bahasa Portugis Sehari-hari (Penulis: Drs. Basilio Dias Araujo, M.A.; Jakarta: Kesaint Blank, 2015)
- Bunga Angin Portugis di Nusantara (Penulis: Paramita R.Abdurachman; Jakarta: LIPI Press bekerja sama dengan Asosiasi Persahabatan dan Kerjasama Indonesia-Portugal dan Yayasan Obor Indonesia, 2008)
- Jejak Portugis di Maluku Utara (Penulis: Irza Arnyta Djafaar; Yogyakarta: Ombak, 2009)
- Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis (Penyusun: Yohanes Manhitu; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015)
- Lautan Rempah: Peninggalan Portugis di Nusantara (Penulis: Joaquim Magalhaes de Castro; Jakarta: Elex Media Komputindo, 2019)
- Mengenal Bahasa Portugis (Penyusun: Maria de Lourdes; Lisabon: Kedubes RI, 2005)
- Pengaruh Portugis di Indonesia (Penulis: Antonio Pinto da França; Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000)
- Portugis 12 Jam (Penulis: Jk Nusman: CV Yoviderchi, 1991)
- Portugis dan Spanyol di Maluku (Penulis: M. Adnan Amal; Editor: Taufik Adnan Amal; Jakarta: Komunitas Bambu, 2010)
Musik Instrumental pengiring video: "Bengawan Solo", ciptaan Gesang (dari Backsound Backing Track Minusone Kunci G)
Beberapa Puisi Rabindranath Tagore dengan Terjemahan Indonesia oleh Y. Manhitu
Beberapa Puisi Rabindranath Tagore dari Gitanjali dengan Terjemahan Indonesia oleh Yohanes Manhitu (Some Poems of Rabindranath Tagore from Gitanjali with Indonesian Translations by Yohanes Manhitu)
--------------------------------------------
RABINDRANATH TAGORE lahir di Kalkuta, India, 1861, tokoh terpenting dalam sastra modern India. Dengan karya-karyanya, ia telah memberi pengaruh yang kuat kepada para pengarang India dari segenap bahasa, juga kepada pengarang-pengarang Barat. Pada tahun 1913, ia menjadi satu-satunya pengarang non-Eropa yang menerima hadiah Nobel untuk Sastra berkat terjemahan puisinya sendiri yang berjudul Gitanjali. Sebagian terbesar karyanya ditulis dalam bahasa Bengali dan kemudian diterjemahkan ke bahasa Inggris. Tampaknya bahasa terjemahannya semasa dengan yang digunakan dalam Alkitab King James Version. Sebagai pendidik, ia berhasil mendirikan sebuah universitas yang bernapaskan humanisme, Visva-Bharati, di Santiniketan, pada tahun 1918. Sang Gurudeva (guru yang terhormat) meninggal dunia pada bulan Agustus 1941. Foto depan: http://rrrlf.nic.in.
Subscribe to:
Posts (Atom)