Saturday, December 31, 2016

Untuk bisa terampil menulis dalam bahasa Inggris

Kunci utama untuk bisa terampil menulis dalam bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya adalah tekun berlatih (tanpa takut salah) dan membaca, sebagai pendukung utama. Untuk maksud ini, saya masih terus belajar sebagai murid yang tak asing dalam konteks yang terkadang sangat asing. Nikmati saja!

So, let's learn together, dear.

Picture: www.google.com
The time will come for us to gaily jump from one language to another without feeling awkward. So, let's learn together, dear. Don't worry! Speaking a dozen languages very slowly is not a sin. It's better than getting lost in translation.

Apakah puisi sanggup mendewasakan?

Foto: https://fineartamerica.com

Barangkali ada orang yang sempat bertanya, "Apakah puisi sanggup mendewasakan seseorang secara intelektual dan emosional?" Parameter apakah yang dapat digunakan untuk mengukur hal itu? Bagi orang yang lebih berfokus pada dan asyik dengan proses kreatif, pertanyaan itu lebih tepat untuk dijawab oleh peneliti isi kepala atau mungkin pakar perasaan (bukan dukun ya!).

Dulingva poemaro "Feotnai Mapules—Princino Laŭdata", Eldonita de Eldonejo Libera


Kabar gembira! Hari ini, 31 Desember 2016, telah terbit di Antwerpen, Belgia, buku puisi dwibahasa Dawan-Esperanto saya Feotnai Mapules—Princino Laŭdata (Indonesia: Putri Terpuji atau Putri Pujaan). Buku 250 halaman yang memuat 100 puisi Dawan-Esperanto itu diterbitkan oleh Eldonejo Libera. Silakan kunjungi: e-libera.weebly.com dan amazon.com. Salam,
---------------------------------------------------


Bona novaĵo! Hodiaŭ, la 31an de decembro 2016, jam aperis en Antverpeno, Belgio, mia dulingva poemaro Feotnai Mapules—Princino Laŭdata. Ĉi tiu libro de 250 paĝoj, kiu enhavas 100 dulingvajn poemojn, estas eldonita de Eldonejo Libera. Bonvolu viziti: e-libera.weebly.com kaj amazon.com. Amike,

"Antología de Salamanca" yang berjudul "No Resignación" (Pantang Menyerah)


Sekadar informasi sastra. Kemarin, Selasa, 15 November 2016, telah terbit di Kota Salamanca, Spanyol, Antología de Salamanca yang berjudul No Resignación (Pantang Menyerah), yakni kumpulan puisi penolakan kekerasan terhadap perempuan yang ditulis 135 orang penyair dari 35 negara di lima benua, sebagaimana terlihat pada subjudulnya: Poetas del mundo por la no violencia contra la mujer. Ketika diundang---sebagai orang Indonesia---untuk ambil bagian dalam antologi tersebut pada bulan Juni, saya diminta oleh penyair Spanyol Alfredo Pérez Alencart, sang penggagas antologi, untuk menyediakan puisi dwibahasa (Spanyol-Indonesia) sekaligus. Kedua puisi saya itu masing-masing berjudul "ESCENARIO DE AMARGURA" (hlm. 50) dan "PENTAS KEGETIRAN" (hlm. 234). Ini sebuah kesempatan baik untuk terus belajar bahasa dan sastra serta berbagi lewat puisi. Kiranya dialog sastra---yang juga dialog peradaban---bisa terpelihara. Salam sastra,

Foto: Dari buku antologi No Resignación, terbitan Ayuntamiento de Salamanca; lukisan sampul dan isi: Miguel Elías