Monday, October 31, 2022

Berita tentang Diskusi dengan Topik "Sumpah Pemuda dan Martabat Bahasa Indonesia"

 

Tabik! Berita tentang diskusi dengan topik "Sumpah Pemuda dan Martabat Bahasa Indonesia" (Kamis, 27/10/2022) dapat dibaca di https://bernasnews.online (silakan klik untuk membaca).

Diskusi tersebut diselenggarakan oleh UPA Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta, bekerja sama dengan Forum Batu Tulis Nusantara Yogyakarta.

Pembicara I: Yohanes Manhitu (penulis & penerjemah)
Pembicara II: Dr. Sutaryono (dosen STPN Yogyakarta)
Pembicara III: Benyamin Boy (lulusan S-2 Unhan)
----------------------------------
Foto para peserta diskusi "Sumpah Pemuda dan Martabat Bahasa Indonesia" STPN Yogyakarta: Humas Perpustakaan STPN

Undangan Diskusi dengan Topik "Sumpah Pemuda dan Martabat Bahasa Indonesia" di Kampus STPN

Diskusi tersebut diselenggarakan oleh UPA Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta, bekerja sama dengan Forum Batu Tulis Nusantara Yogyakarta. Ayo, bergabung!

Telah Terbit Buku "CUERPO DE MI SANGRE" oleh JEANNETTE L. CLARIOND di Salamanca, Spanyol

Tabik! Saya merasa gembira karena pada tanggal 11 Oktober 2022, di Salamanca, Spanyol, telah terbit buku "CUERPO DE MI SANGRE" karya JEANNETTE L. CLARIOND (Salamanca: Diputación de Salamanca 2022). Dalam antologi multibahasa internasional ini (hlm. 125-128), terdapat terjemahan Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang saya untuk puisi ¿QUÉ HICISTE CONMIGO? karya Jeannette L. Clariond.

Jeannette L. Clariond adalah pemenang IX Premio Internacional de Poesía 'Pilar Fernández Labrador', penghargaan bergengsi di dunia Hispanik. Dan undangan untuk menerjemahkan puisi Spanyol itu ke empat bahasa Austronesia tersebut datang dari penyair Alfredo Pérez Alencart dari Universidad de Salamanca (Universitas Salamanca). Ini adalah sebuah kesempatan bagus untuk lebih banyak belajar. ✍️
--------------------------------------------

¿QUÉ HICISTE CONMIGO? (Versi asli, bahasa Spanyol)

¿Qué hiciste conmigo, cuerpo mío, de mi sangre?
Te incrustas en mí como una piedra y me colmas
de brillo cuando la noche se demora sobre la huella.

Aquella primera vez del cuchillo en mis entrañas
rompiste mi voz, mas el silencio —iluminando la
verdad del sueño— se dejó escuchar desde la llaga.

Cuerpo mío, un vasto espacio me acompaña hacia
el fin. Ese vocablo deseoso de presencia hoy baña
los árboles sin preguntar por el fruto. ¡Bebed su luz!
--------------------------------------------

APA YANG TELAH KAUPERBUAT PADAKU?

Apa yang telah kauperbuat padaku, oh tubuhku, akan darahku?
Kau tertanam dalam diriku bagai batu dan kau penuhi aku
dengan cahaya ketika malam terhenti pada jejaknya.

Saat pertama kali itu, tatkala pisau berada dalam perutku,
kau putuskan suaraku, tetapi keheningan—yang menerangi
kebenaran mimpi—membiarkan dirinya terdengar dari luka itu.

Tubuhku, sebuah ruang nan luas menemaniku hingga akhir.
Kata itu, yang mendambakan kehadiran, kini memandikan
pepohonan tanpa menanyakan buah. Minumlah cahayanya!

Traducción al indonesio: Yohanes Manhitu
--------------------------------------------

HO MUNSAÄN MULAIL KAU BEN?

Ho munsaän mulail kau ben, ò au aok, ntomneu au nâ?
Ho msennom es au fuak nanan onlê fatu ma muheun
kau mèk pinâ oras fai nasnás kun a-nbi in nobin.

Haef ahunut nae, nbi tabu besi nbi au taik nanan,
ho mufék au hanak, me kamahanâ nane—lê a-ntanâ
nanaite in laismaneote—nabè’i tnene nâko papâ nane.

Au aok, bale amanuat-es nabia kau talantea msòpun.
Hanfuaf nane, lê nafnekan nís tuinas, tabu i naniu haunin
masi ka natoit fa ntomneu fuan. Miun man in pinan!

Traducción al dawan: Yohanes Manhitu
--------------------------------------------

SAIDA MAK Ó HALO TIHA MAI HA’U?

Saida mak ó halo tiha mai ha’u, o ha’u-nia isin, ba ha’u-nia raan?
Ó namkuda iha ha’u-nia an hanesan fatuk no hakonu ha’u
ho roman bainhira kalan hakmatek iha ninia ain-fatin.

Dala uluk ne’ebá, bainhira tudik iha ha’u-nia kabun-laran,
ó hakotu tiha ha’u-nia lian, maibé silénsiu—ne’ebé leno
lia-loos mehi nian—ema bele rona hosi kanek ida-ne’e.

Ha’u-nia isin, fatin ida-ne’ebé luan hamaluk ha’u to’o rohan.
Liafuan ne’ebá, be kaan prezensa, ohin fó-hariis ai-hun sira
lahó hahusuk kona-ba ai-fuan. Hemu took ninia roman!

Traducción al tetun oficial: Yohanes Manhitu
--------------------------------------------

APA YANG LU SU BEKIN SANG BETA?

Apa yang lu su bekin sang beta, ó be-pung badan, sang be-pung dara?
Lu tatanam di be-pung diri ke batu, ju kasi ponu beta deng
cahaya waktu malam barenti di dia-pung bakás kaki.

Partama kali tu, waktu piso ada di be-pung dalam parú,
lu kasi putus be-pung suara, ma keheningan—yang kasi taráng
kebenaran pung mimpi tu—orang bisa dengar dari itu luka.

Be-pung badan, satu tampa luas bakawan deng beta sampe ahir.
Kata yang talalu harap kehadiran tu sakarang ada kasi mandi
pohon dong ma son tanya bua. Minum su dia-pung cahaya!

Traducción al malayo de Kupang: Yohanes Manhitu
--------------------------------------------

Foto: Dari penyair A.P.A. di Salamanca

Tuesday, October 11, 2022

Yohanes Manhitu: Kamus Itu Jembatan Bahasa dan Budaya (BernasNews, Jogja, 5 Oktober 2022)


INFO BAHASA: Ternyata, kegiatan nasional "Seri Diskusi Daring Bincang Kamus dan Istilah (Bingkai)" pada Selasa (4 Oktober 2022; pukul 9.00-12.00 WIB) diberitakan di Bernasnews yang berpusat di Yogyakarta dengan judul "Yohanes Manhitu: Kamus Itu Jembatan Bahasa dan Budaya" (baca di https://bernasnews.online). Kegiatan tahunan itu diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Terima kasih.

Penulis & pengirim foto: Yoseph Nai Helly (5 Oktober 2022)
Editor: YB Margantoro, wartawan senior harian "Bernas"

Tuesday, October 4, 2022

Kegiatan Seri Diskusi Daring "Bincang Kamus dan Istilah (Bingkai)" 2022 Telah Rampung

Foto: Tangkapan layar oleh Mas Yoseph

Syukur! Hari ini, Selasa (4 Oktober 2022; pukul 9.00-12.00 WIB), kegiatan nasional Seri Diskusi Daring Bincang Kamus dan Istilah (Bingkai) dapat berlangsung dengan lancar dan saya bisa lebih banyak belajar dari kegiatan tersebut, yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Saya, sebagai penyusun Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis (2015) dan Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia (2007), telah menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut dengan memaparkan materi tentang kiat dan strategi penyusunan kamus dwibahasa. Sesi tanya-jawabnya merupakan bagian interaktif yang sungguh memperkaya.

Terima kasih banyak kepada lembaga bahasa tersebut di atas yang telah mengundang dan memberi saya kesempatan untuk belajar dan berbagi. Terima kasih banyak juga buat yang tercinta: kedua orang tua saya (Bapak Josep Manhitu dan Mama Rosalina Tunliu), istri saya (Maria Auresti Kefie), adik-adik saya (Anas, Detha, Siska, dan Ardhy) dan saudara/saudari lain, yang turut mendoakan saya. Kepada Mas Yoseph, Bung Ermalindus Sonbay dan teman lain yang sempat hadir dan mendukung, tak lupa saya ucapkan obrigado. Salam mesra,

Sunday, October 2, 2022

Narasumber dalam Kegiatan Seri Diskusi Daring "Bincang Kamus dan Istilah (Bingkai)" 2022

INFO BAHASA: Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia akan melaksanakan kegiatan Seri Diskusi Daring Bincang Kamus dan Istilah (Bingkai) pada hari Selasa, 4 Oktober 2022. Saya, sebagai penyusun Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis (2015) dan Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia (2007), telah diundang untuk menjadi narasumber kegiatan tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang berminat. Salam bahasa dan sastra!

Thursday, September 29, 2022

Buku "Membangun Nasionalisme Melalui Bahasa dan Budaya" Kini Mengisi Rak Buku Saya

Foto: Jepretan seorang pengunjung

Syukur! Akhirnya, hari ini saya bisa memiliki buku Membangun Nasionalisme Melalui Bahasa dan Budaya (oleh Abdul Rachman Patji, Azis Suganda, Sudiyono, Moh. 'Azzam Manan, dan M. Alie Humaedi; Jakarta: Penerbit Buku KOMPAS, 10 November 2021) yang telah dibeli di toko buku Gramedia, Jl. Sudirman, Kota Yogyakarta. Buku yang cukup tebal dan berwajah menarik tersebut memuat pendapat saya tentang posisi bahasa daerah di tengah arus global yang dikutip (dari https://ymanhitu.blogspot.com) oleh Drs. Abdul Rachman Patji, M.A. Kutipan dalam buku itu kemudian dinukil pula dalam artikel Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A, yang berjudul "Bulan Bahasa: Analisis Budaya" (Harian Umum Kompas Edisi Sabtu, 16 Oktober 2021; hlm. 15). Salam bahasa dan budaya!

Catatan: Halaman-halaman dari buku dan koran yang memuat pengantar dan kutipan-kutipan tersebut terlampir.

1. Dari buku Membangun Nasionalisme Melalui Bahasa dan Budaya (Jakarta: Penerbit Kompas, 10 Nov. 2021; hlm. 13-14)



2. Kutipan dari artikel Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A, yang berjudul Bulan Bahasa: Analisis Budaya (Harian Umum "Kompas" Edisi Sabtu, 16 Okt. 2021; hlm. 15). Artikel tersebut memuat kutipan dari buku Membangun Nasionalisme Melalui Bahasa dan Budaya (Jakarta: Penerbit Gramedia, 10 Nov. 2021; hlm. 14), yang telah dikutip dari tulisan saya.

Sunday, September 25, 2022

Misa Bahasa Jawa Selepas Pandemi

Selamat hari Minggu! Syukur, setelah sekian lama, selepas musim Korona yang melelahkan, akhirnya saya berkesempatan lagi untuk menghadiri misa dalam bahasa Jawa tadi pagi, dengan panduan buku KIDUNG ADI. Kali ini misa di Gereja Katolik St. Yohanes Pembaptis, Payak, Kab. Bantul, Yogyakarta. Sungguh gembira saya bisa berada di tengah-tengah saudara-saudari seiman yang (aktif) berbahasa Jawa.

Bagi saya, peminat dan pemelajar bahasa, hadir dalam misa berbahasa Jawa adalah salah satu kesempatan terbaik untuk lebih banyak belajar dan mengalami langsung penggunaan ragam/register tinggi dalam bahasa Austronesia ini. Dan saya salut karena Gereja Katolik Roma turut secara nyata melestarikan bahasa dan budaya Jawa.

Foto: Dokumen pribadi (Yogyakarta, 25 Sept. 2022)

Wednesday, September 7, 2022

Undangan untuk Menerjemahkan Puisi Jeannette L. Clariond, Penyair Meksiko

Foto: https://salamancartvaldia.es
 
Kabar gembira! Saya diundang lagi oleh penyair Afredo Pérez Alencart dari Universidad de Salamanca (Universitas Salamanca), Spanyol, untuk ikut serta menerjemahkan puisi berbahasa Spanyol ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang. Kali ini, yang akan diterjemahkan adalah puisi ¿QUÉ HICISTE CONMIGO? karya Jeannette L. Clariond, penyair Meksiko yang memenangi IX Premio Internacional de Poesía 'Pilar Fernández Labrador', penghargaan bergengsi di dunia Hispanik. Terjemahan-terjemahan saya sendiri ke empat bahasa Austronesia itu bakal diikutkan dalam sebuah antologi multibahasa internasional yang akan segera terbit di Kota Salamanca, Spanyol, dalam bulan ini (September 2022). Kiranya dialog antarbahasa lewat penerjemahan bisa lestari. Ini adalah sebuah kesempatan bagus untuk lebih banyak belajar.

Sunday, August 28, 2022

"Di Pelosok-Pelosok Balkan", Bacaan di Bangku SD


Buku ini (
Di Pelosok-Pelosok Balkan 1 dan seri-seri yang lain oleh Karl May) saya baca dengan penuh semangat ketika masih duduk di kelas 2-3 SD di pedalaman Timor, tempat bapak saya bekerja sebagai guru SD. Saya bersyukur bahwa kebiasaan membaca buku dimulai lebih dini dan bertahan hingga kini. Kebiasaan ini sungguh bagus dan berguna. Salam literasi,
 
PERINCIAN PRODUK

Judul: Di Pelosok-Pelosok Balkan 1
Pengarang: Karl May (dari Jerman)
Edisi: Ke-4 (Sebuah terjemahan)
Penerbit: Pradnyaparamita
Kota: Jakarta, tahun 1980
Deskripsi fisik: 106 hlm.

Thursday, August 18, 2022

Hari ini, 77 tahun silam




Tabik! Hari ini, 77 tahun silam (18 Agustus 1945), bahasa Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai bahasa negara. Pada Bab XV Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Hal itu terjadi setelah bahasa Indonesia---yang sebelumnya bernama bahasa Melayu---dinyatakan secara bersama sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sebagai warga Indonesia dan pengguna serta pencinta bahasa yang amat mengagumkan ini, mari kita melakukan apa yang kita bisa untuk terus memantapkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara di tengah dunia ini seraya turut mengambil bagian aktif dalam upaya memelihara bahasa-bahasa daerah/Nusantara kita sebagai pembentuk mosaik kebudayaan Indonesia, dan tak lupa menjalin persahabatan antarbangsa melalui berbagai bahasa insani. Dirgahayu bahasa Indonesia! Dirgahayu bahasa negara RI! Semoga berjaya! Salam bahasa dan budaya!

Foto-foto: Dokumentasi pribadi penulis

Wednesday, August 17, 2022

SELAMAT JALAN, TUA AMU NO TONI DA COSTA (1929-2022)! BERISTIRAHATLAH DALAM DAMAI


ORANG TUA yang ramah dan kaya akan pengalaman hidup serta kisah sejarah tiga zaman (Belanda, Jepang, dan Indonesia Merdeka) itu kini telah pergi menghadap Sang Khalik. Selamat jalan, Tua Amu! Sungguh, masih terkenang beberapa obrolan menarik dan bernas kami di Kote, Noemuti, baik di gereja maupun di kediaman beliau. Saya yang masih "hijau" dan perlu lebih banyak menyimak serta membaca (sejarah) ini merasa bersyukur atas kesempatan bagus yang diberikan kepada saya untuk menyimak dan bertanya, dan nantinya membaca-baca lagi.
Terima kasih banyak atas kisah-kisah penting dan menarik yang pernah Tua Amu bagikan. Dari jauh, saya berdoa dengan penuh iman agar Tua Amu memperoleh istirahat dan damai surgawi dan nantinya mendoakan kami, terutama orang-orang "Kaesmetan", yang masih mengembara di muka bumi ini. Semoga segenap keluarga Da Costa di Noemuti dan tempat lain diberi keteguhan iman dan penghiburan.
Berikut ini adalah catatan singkat/entri saya tentang beliau, sebelum wafatnya (catatan singkat ini adalah bagian sebuah naskah dalam proses "penelusuran"; karena ini entri, fam diletakkan di depan):
------------------------------------------------------------------
DA COSTA, DON ANTONIUS WILLIBRODUS raja (usif) kelima, penerus Dinasti da Costa di Noemuti (tepatnya di Kote), Kab. TTU, NTT. Ia lahir di Kote, Noemuti, 8 Oktober 1929, dan merupakan generasi ke-18 keluarga da Costa di Pulau Timor. Ia adalah pewaris tongkat kerajaan yg dahulu diterima dari Dona Maria II, ratu Portugal.
------------------------------------------------------------------
Foto Don Antonius W. da Costa (dengan tongkat kerajaan di tangan):
Yohanes Manhitu, Kote, Noemuti, TTU, NTT, 3 Desember 2017

Tuesday, August 16, 2022

BUKU-BUKU SAYA DALAM KATALOG PERPUSTAKAAN NASIONAL AUSTRIA YANG BERPUSAT DI WINA



Tabik! Kini dua buku saya (dengan Esperanto sebagai bahasa utama) terdapat dalam katalog/koleksi Österreichischen Nationalbibliothek (Perpustakaan Nasional Austria, yang berpusat di Kota Wina). Buku-buku tersebut adalah
  1. Feotnai Mapules—Princino Laŭdata (Kumpulan puisi Dawan-Esperanto; Antwerpen: Eldonejo Libera, Desember 2016) dan
  2. Multlingva Frazlibro (Buku percakapan 9 bahasa; Rotterdam: Universala Esperanto-Asocio [UEA], 2008).

Monday, August 15, 2022

SAINT MARTIN NAN INDAH

Foto: http://www.aonetourism.com

Oleh: S.M. Shahnoor*

Di muara Sungai Naf di bagian paling selatan Bangladesh,
Serombongan peniaga Arab menemukan sebidang tanah.
Dinamakannya Jinjira lantaran kelapanya nan melimpah.
Di sisi selatannya, terletak pulau yang bernama Chhera.
Tim survei tanah Inggris datang ke sini pada 1900 Masehi.
Survei itu dilakukan sebagai bagian dari India Britania.
Alamnya sangat permai, air lautnya kekal abadi.
Karena itu, disebut St. Martin, nama seorang suci Kristen.
Tiga keluarga dari Arakan adalah sepuluh pemukim perdana di Benggala.
Selain menangkap ikan untuk pencarian, mereka sedikit bertani.
Satu atau dua hari lagi, pulau ini berusia dua ratus tahun.
Martabatnya telah meningkat berkat sifat-sifat baiknya.
Luas wilayah 8 kilometer persegi dihuni 8 ribu orang,
Pekerjaan mayoritasnya adalah menangkap ikan dan bertanam padi.
Alangkah banyak burung yang bersahut-sahutan di atas pohon nyiur,
Bulan tersenyum pada malam hari di tengah dedaunan pandan laut.
Di pantai, ‘kan kausaksikan ribuan anak penyu dan ganggang hijau.
Akan kaulihat segala jenis karang dengan sepasang matamu.
Di sini, pikiran manusia selembut ikan laut.
Kelapa bakal setengah terendam di air laut.
Akan kaulihat dinding karang, langit biru, dan ombak laut biru.
Tak seorang pun bakal melupakan St. Martin nan berpasir.
Pulau indah St. Martin amat elok dipandang.
Keindahannya tiada berkesudahan.
Ini ibarat Tilottama Bangladesh yang lain.

Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Yohanes Manhitu (dari 
versi Inggris puisi ini, berjudul "BEAUTIFUL SAINT MARTIN"); 
Ungaran, Jawa Tengah, Indonesia, 7 Agustus 2022
----------------------------------------------

Versi asli puisi ini (dalam bahasa Bengali/Bangla):


তিলোত্তমা সেন্টমার্টিন🖊️ এস এম শাহনূর

বাংলাদেশের সর্ব দক্ষিণে নাফ নদীর মোহনায়
একদল আরব্য বণিক একচিলতে ভূমি খুঁজে পায়।
নারিকেলের আধিক্যে তার নাম দিলো জিঞ্জিরা
তার দক্ষিণে আছে দ্বীপ নাম হলো তার ছেঁড়া।
১৯০০ খ্রিষ্টাব্দে হেথায় আসলো ব্রিটিশ ভূ জরিপ দল
ব্রিটিশ ভারতের অংশ হিসেবে করলো জরিপ সাগর-সমতল।
প্রকৃতি অতি সুন্দর,দেখলো সাগরের পানি অমলিন
তাই খ্রিষ্টান সাধুর নামানুসারে নাম দিলো সেন্টমার্টিন।
আরাকানের তিন পরিবার বঙ্গ দেশের দশ প্রথম বসতি
জীবিকার তরে মাছ শিকার ভিন্ন ছিলো সামান্য রায়তি।
এক দিন দুূদিন করে আজ বয়স হলো দুশো বছর
নিজের গুণে লোকের কাছে বেড়েছে তার কদর।
৮বর্গ কিঃমিঃ আয়তনে ৮হাজার লোকের বসবাস
সংখ্যাধিক্যের পেশা মৎস্য শিকার আর ধান চাষ।
ঝাউ বন নারিকেল পাম গাছে কত পাখি ডাকে,
জোছনা রাতে চাঁদ হাসে কেয়া পাতার ফাঁকে।
সৈকতে অযুত নিযুত কাছিম ছানা,সবুজ শৈবাল
দেখবে তুমি দুচোখ ভরে হরেক রকম প্রবাল।
মানুষের মন মাছের মত,আপ্যায়নের নেইকো অভাব;
পরম সোহাগে নিজ হাতে পেড়ে দেবে গাছের কচি ডাব।
প্রবাল প্রাচীর,নীলাকাশ, নীল সাগরের ঢেউ
বালিয়াড়ির সেন্টমার্টিন ভুলিবেনা কেউ।
সৌন্দর্য দ্বীপ সেন্টমার্টিন দেখা হলো বেশ,
রূপের যে তার নেইকো শেষ
এ যেন আরেক তিলোত্তমা বাংলাদেশ।
--------------------------------------
*) S.M. Shahnoor adalah penyair dan peneliti Bangladesh.