Thursday, October 24, 2019

Nama "Johanes" pada kover depan dan belakang "Kamus Ringkas Inggris-Indonesia TRUALFA"

Foto: https://www.bukalapak.com

Walaupun versi resmi sudah jelas (pada nama akun Facebook saya), masih ada orang yang (lebih suka atau keliru) menulis nama saya dengan ejaan lain (di luar Alkitab [resmi] bahasa Indonesia). Ada yang menuliskannya sebagai "Yohannes" dan ada pula yang menggunakan "Johanes". Semoga tidak ada lagi yang menuliskannya dengan varian "Johannes" (versi Belanda). Saya sendiri juga terkadang menggunakan versi resmi Inggris "John" dan versi resmi Esperanto "Johano". Versi Yunaninya adalah "Ιωάννης (Iōannēs)" dan versi Latinnya adalah "Iohannes" dan "Ioannes". Semuanya berasal dari versi Ibrani "Yôḥānān", yang berarti "Yahweh adalah Mahapengasih" atau "Allah itu Mahabaik". Keren sih karena memang ini nama yang sudah universal. Tetapi untuk "urusan serius", sebaiknya versi resmi yang selalu digunakan. 😉

Varian "Johanes" untuk penulisan nama saya sangat jelas terlihat pada kover depan dan belakang Kamus Ringkas Inggris-Indonesia TRUALFA (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005). Ini buku satu-satunya yang menggunakan varian ini untuk nama saya. Semoga kamus ini sungguh bermanfaat. 🌺

Llama de Amor Viva---Api Cinta Yang Hidup; Por/Oleh: San Juan de la Cruz (1542–1591)


Puji Tuhan! Telah terbit di Salamanca, Spanyol (Oktober 2019), buku Llama de Amor Viva (Api Cinta Yang Hidup), yaitu kumpulan karya 120 penyair dan 44 penerjemah puisi dari 63 negara sebagai penghormatan kepada San Juan de la Cruz (Santo Yohanes dari Salib [1542–1591], pelindung para penyair berbahasa Spanyol).

Terdapat terjemahan ke 47 bahasa dunia dari puisi Llama de Amor Viva, karya Santo Yohanes dari Salib tersebut. Di antaranya adalah terjemahan saya ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, dan Melayu Kupang. Keempat terjemahan yang saya buat langsung dari bahasa Spanyol ini dapat dibaca di http://www.crearensalamanca.com/san-juan-sobrevuela-las-islas-de-indonesia-traducciones-de-yohanes-manhitu. Di sini saya cuma menampilkan versi asli dan terjemahan Indonesia puisi itu (hlm. 83).

Selalu ada kesempatan belajar, baik dengan menulis maupun menerjemahkan puisi. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. 🌺

--------------------------------------------------

LLAMA DE AMOR VIVA

Por: San Juan de la Cruz

¡Oh, llama de amor viva,
que tiernamente hieres
de mi alma en el más profundo centro!,
pues ya no eres esquiva,
acaba ya si quieres;
rompe la tela de este dulce encuentro.

¡Oh, cautiverio suave!
¡Oh, regalada llaga!
¡Oh, mano blanda! ¡Oh toque delicado,
que a vida eterna sabe
y toda deuda paga!;
matando muerte en vida la has trocado.

¡Oh, lámparas de fuego,
en cuyos resplandores
las profundas cavernas del sentido,
que estaba oscuro y ciego,
con extraños primores
calor y luz dan junto a su querido!

¡Cuán manso y amoroso
recuerdas en mi seno,
donde secretamente solo moras!
Y en tu aspirar sabroso,
de bien y gloria lleno,
¡cuán delicadamente me enamoras!
-------------------------------------------------

API CINTA YANG HIDUP

Oleh: Santo Yohanes dari Salib

Oh, api cinta yang hidup,
dengan lemah-lembut kau lukai
inti terdalam jiwaku!
Karena kau tak lagi jauh,
habisi aku sekarang bila kau mau;
putuskan jalinan perjumpaan manis ini!

Oh, pengobatan yang ramah!
Oh, luka yang menyenangkan!
Oh, tangan halus! Oh, sentuhan lembut
yang rasanya seperti kehidupan kekal
dan yang melunasi segala utang!
Dengan membunuh, maut kauubah menjadi hayat.

Oh, lampu-lampu api
yang di dalam cahaya mereka,
relung-relung indra yang dalam,
yang dahulu gelap dan buta,
dengan keindahan yang tiada tara,
panas dan sinar, berpadu bagi kekasih mereka!

Betapa lembut dan penuh cinta
kau hidupkan kembali di dadaku,
di mana diam-diam sendiri kau berdiam!
Dan dengan napasmu yang semerbak,
yang penuh kebajikan dan kejayaan,
lembut nian kau nyalakan api cintaku!

Traducción al indonesio: Yohanes Manhitu

Foto kover depan buku: Kiriman dari Salamanca

Pantun Bahasa Indonesia: Lumbung Pikiran

Berhubung ini bulan bahasa, saya bagikan pantun bahasa ini. Semoga bermanfaat. Kalau sempat, silakan balas. 

Gadis mandi air pancuran.
Memang elok di waktu pagi.
Bahasa kita, lumbung pikiran.
Tak dirawat, kita yang rugi.


Penulis: Yohanes Manhitu
Noemuti, 24 Okt. 2019

Pantun Bahasa Indonesia: Satu Tujuan

Penulis: Yohanes Manhitu

Pergi ke sawah, kerja utama.
Panen yang baik jadi tumpuan.
Membangun negeri, kita bersama.
Meski berbeda, satu tujuan.

Monday, September 30, 2019

Selamat Hari Penerjemahan Internasional 2019!

Peta: http://www.crearensalamanca.com

Bertepatan dengan "Hari Penerjemahan Internasional 2019", saya bagikan terjemahan Indonesia, Dawan, Tetun Nasional (Timor-Leste), dan Melayu Kupang saya sendiri untuk puisi "Llama de Amor Viva", karya Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol). Dalam waktu dekat, keempat terjemahan yang dibuat langsung dari bahasa Spanyol ini akan terbit juga dalam sebuah buku antologi puisi multibahasa di Salamanca, Spanyol. Semoga relasi sastrawi lestari. Selamat membaca! 🌺

Catatan: Situs www.crearensalamanca.com adalah situs puisi Spanyol yang dinakhodai secara apik dan berkelanjutan oleh penyair terkemuka Alfredo Pérez Alencart, seorang profesor di Universitas Salamanca, Spanyol.

Kumpulan Puisi Trilingual "Lirik Santalum" (Mei 2019) Telah Menjangkau Timor-Leste


Kabar gembira! Kini buku Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019) karya saya telah menjangkau Timor-Leste lewat tangan Bung Abé Barreto Soares, seorang sastrawan, pe(ng)giat sastra aktif, dan juru bahasa poliglot. Semoga kumpulan puisi tribahasa tersebut memperkaya khazanah sastra di Bumi Lorosa'e. Sastra adalah sebuah modal hubungan antarbangsa. 🌺

Terima kasih banyak kepada Bung Gill dan Bung Abé!

Foto: Asqueli Gill (Yogyakarta, 19 September 2019)

Monday, September 16, 2019

Definisi "Esperantis" Menurut Deklarasi Boulogne


According to the Declaration of Boulogne, a document agreed upon at the first World Esperanto Congress in 1905, an Esperantist is someone who speaks Esperanto and uses it for any purpose. (https://en.wikipedia.org)

Menurut Deklarasi Boulogne, sebuah dokumen yang disetujui pada Kongres Esperanto Dunia pada tahun 1905, Esperantis adalah seseorang yang berbicara bahasa Esperanto dan menggunakannya untuk tujuan apa pun.

Tuir Deklarasaun Boulogne, dokumentu ida-ne'ebé hetan akordu iha Kongresu Esperantu Mundiál iha tinan 1905, Esperantista mak ema ida-ne'ebé ko'alia esperantu no uza nia ba kualkér objetivu. (Tetun Ofisiál Timór-Leste nian)


Terjemahan Indonesia & Tetun: Yohanes Manhitu
Gambar/Imajen: www.youtube.com

Video saya yang ditayangkan kepada pengunjung pada acara "Serba-Serbi Esperanto" di Perpustakaan Nasional Jakarta, 15 September 2019

https://www.youtube.com/watch?v=VpQMV5qxFfc&t=225s&fbclid=IwAR08oX3oCblpxJD2OVLGHpXWaCukXkTO6pGGervlIE7k0I34z0ijyBhYmA0
Silakan klik foto ini atau klik di sini.

Ini adalah video singkat yang mencakup perkenalan saya sebagai Esperantis, pengalaman saya belajar bahasa Esperanto (sejak Januari 2001), dan karya-karya tulis saya dalam bahasa Esperanto dan juga bahasa lain, baik yang terbit di dalam maupun luar negeri. Video singkat ini telah ditayangkan pada acara "Serba-Serbi Esperanto" di Perpustakaan Nasional Jakarta dalam rangka Perpusnas Expo 2019. Senang bisa terus belajar dan berbagi. 

Terima kasih banyak saya ucapkan kepada ketiga orang ini:
  1. Sdri. Ilia (Mi Nomiĝas Ilia) dari Perhimpunan Esperanto Indonesia (Indonezia Esperanto-Asocio) yang telah mengundang saya untuk ikut "hadir" melalui video sebagai seorang Esperantis, penulis dan penerjemah;
  2. Sdr. Adrianus Manhitu (Ardhy Manhitu), yang sudah merekam video ini walaupun sebenarnya lagi sibuk dengan berbagai aktivitasnya;
  3. Sdr. Arman Yusuf, seorang Esperantis, yang sudah membantu meramu video ini dengan baik dan membagikannnya di kanal YouTube. 
Semoga bermanfaat ya. Setelah menonton video ini, silakan berikan komentar di kolom komentar YouTube. 

Terima kasih dan salam mesra! ☕️

Acara "Serba-Serbi Esperanto" di Perpusnas Jakarta


Senang mengetahui bahwa acara "Serba-Serbi Esperanto" dalam rangka Perpusnas (Perpustakaan Nasional) Expo 2019 di Jakarta berjalan dengan lancar dan sukses! Walaupun tidak sempat ikut secara tatap muka, saya cukup senang karena saya bisa turut "hadir" melalui video singkat yang mencakup perkenalan sebagai Esperantis, pengalaman belajar bahasa Esperanto (sejak Januari 2001), dan karya-karya tulis saya dalam bahasa Esperanto dan juga bahasa lain, baik yang terbit di dalam maupun luar negeri. Senang bisa terus belajar dan berbagi. Belajar bahasa Esperanto itu amat menyenangkan. 🌺

Foto: Majalah "Intisari" vol. 41 no. 508 (Nov. 2005), hlm. 128-133

Paŝon post paŝo, post longa laboro


"Ni paŝon post paŝo, post longa laboro,
Atingos la celon en gloro."
(Esperanto)

(Kita setapak demi setapak, setelah lama berkarya,
Akan mencapai tujuan dengan jaya.) (Indonesia)

---(L.L. Zamenhof, dua baris terakhir dari
puisi La Vojo [bahasa Esperanto, "Jalan"],
dalam Esperanta Antologio [1958])

Foto: stevehendersonfineart.com

Thursday, August 29, 2019

Puisi-puisi asli saya dalam bahasa Spanyol di tiga situs puisi Spanyol


Syukur! Ternyata puisi-puisi asli saya dalam bahasa Spanyol telah tercantum di tiga situs puisi berikut. Beberapa di antaranya telah terbit di Salamanca, Spanyol, dan diterjemahkan ke bahasa Rumania dan terbit di New York.
  1. https://poesia-espanola.com/yohanes-manhitu
  2. http://www.poetaspoemas.com/yohanes-manhitu
  3. http://espanol.agonia.net/index.php/author/0009165/Yohanes_Manhitu
Padahal, awalnya puisi-puisi itu cuma tercantum di situs nomor 3 di atas. Ternyata ada insan sastra yang berbaik hati. ¡Muchas gracias! 🌺

Gambar: Dicuplik dari film "Way of the Dragon" (1972)

Kesempatan Terbaru untuk Terus Belajar: Menerjemahkan Puisi Penyair El Salvador

 
Setelah menerjemahkan puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional dan Melayu Kupang, saya kembali mendapatkan kepercayaan dari Salamanca, Spanyol, untuk menerjemahkan puisi penyair El Salvador ke empat bahasa Austronesia di atas. Penyair itu bernama Luis Borja, pemenang "Premio Internacional de Poesía Pilar Fernández Labrador" tahun 2019. Ini adalah sebuah penghargaan bergengsi di dunia kesusastraan berbahasa Spanyol. Terjemahan-terjemahan yang saya buat langsung dari bahasa Spanyol itu akan terbit di Salamanca pada bulan September tahun ini.

Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. Sastra, terutama puisi, merekatkan hati umat manusia. 🌺

Foto Luis Borja: https://www.laprensagrafica.com

Menerjemahkan Puisi Santo Yohanes dari Salib


Napas lega! Akhirnya, terjemahan puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional dan Melayu Kupang telah rampung dan dikirim ke Salamanca, Spanyol. Terjemahan-terjemahan yang dibuat langsung dari bahasa Spanyol ini akan terbit di Salamanca pada bulan Oktober tahun ini. Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. Sastra, terutama puisi, merekatkan hati umat manusia. 🌺

Gambar: https://www.theelephant.info

Lil au nol dael banan" (Bangunlah aku dengan hati yang tulus): Semboyan Kota Kupang (NTT)


Tabik! Ternyata, seperti Kabupaten Malaka (dengan semboyan Tetun Belu "Neon Ida, Hader Ita Rai, Diak no Kmanek"---Sepikiran, Membangun Tanah Kita, [Menjadi] Elok dan Sejahtera), Kota Kupang (dibentuk pada tahun 1999) pun secara jelas mencantumkan semboyan dalam sebuah bahasa Timor pada lambangnya. Perhatikan semboyan dalam bahasa Helong ini: "Lil au nol dael banan" (Bangunlah aku dengan hati yang tulus). Masihkah ada yang lain?

Gambar, moto, dan terjemahan Helong: http://daonlontar.blogspot.com