Foto: www.postallove.com |
Sebenarnya yang lebih penting tentang menulis adalah apa pesan yang
ingin disampaikan kepada (para) pembaca. Kalau soal bahasa yang dipakai
untuk menuliskannya, itu adalah pilihan atau kesukaan si penulis
sendiri, tergantung pada kepada siapa (yang berbahasa apa) ia
menulis---siapa yang menjadi calon penerima pesannya. Saya selalu merasa
nyaman saja menulis dalam bahasa daerah, bahasa nasional, dan/atau
bahasa asing. Ketika menulis dalam bahasa asing, baik itu yang alami
(seperti bahasa Inggris, Spanyol dll.)
maupun ciptaan (seperti bahasa Esperanto, adikarya L. L. Zamenhof), itu
sama sekali tak berarti saya telah mengesampingkan bahasa(-bahasa)
daerah saya ataupun bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional &
resmi negara ini. Sekali lagi, itu soal preferensi pribadi penulis.
Lewat tulisan dalam sebuah bahasa yang dipilih secara bebas, kita bisa
menyelamatkan gagasan-gagasan kita. Hidup-matinya setiap ide adalah
tanggung jawab si pemilik ide itu sendiri. Salam mesra,
Berbah, Yogyakarta, 26 Oktober 2016