Thursday, July 30, 2020

"Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia" dalam Sebuah Tulisan di Jurnal Universitas di NTT

Foto: Dokumen pribadi penulis
INFO LITERASI: Catatan-catatan saya tentang bahasa Tetun (dalam Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia [Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Juli 2007]) sempat dirujuk Hendrik Bouk (dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, NTT) untuk tulisannya yang berjudul KESANTUNAN BERBAHASA TETUN DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA MASYARAKAT RAFA’E DENGAN KAUM BANGSAWAN (baca tulisan tersebut di sini). Semoga bermanfaat ya. Salam literasi,

Sekilas Tentang Buku Percakapan Tanpa Bahasa Belanda ("Multlingva Frazlibro"; Rotterdam, 2009)

Foto: Dokumen pribadi penulis

Oleh: Yohanes Manhitu

Buku saya Multlingva Frazlibro (Rotterdam, Belanda: Universala Esperanto-Asocio [UEA], 2009) adalah sebuah buku percakapan 9 bahasa (Esperanto, Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, Melayu Kupang, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis) dengan bahasa Esperanto sebagai bahasa pangantar. Buku ini disusun secara tematis dan dilengkapi dengan sejumlah lampiran.

Sayang, walaupun diterbitkan oleh Asosiasi Esperanto Sedunia di Rotterdam, Negeri Belanda, buku ini tidak mencakup bahasa Belanda. Alasannya adalah pada saat itu, ketika buku itu lagi disusun, saya belum sempat belajar bahasa Belanda, apalagi sanggup menyusun ratusan kalimat percakapan tematis.

Suatu ketika, seorang Esperantis dari Eropa yang telah menggunakan buku tersebut berkunjung ke Yogyakarta, setelah mengunjungi Salatiga, tempat lahirnya. Tatkala kami berjumpa, ia bertanya langsung kepada saya dalam bahasa Esperanto mengapa bahasa Belanda tidak tercantum di buku itu, padahal bahasa itu pernah digunakan di Hindia Belanda selama 350 tahun, dan cukup banyak kosakata serapan dari bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. Dengan tersenyum, saya cuma bilang bahwa tak mungkin saya mencantumkan bahasa yang belum sempat dipelajari cukup mendalam, apalagi dalam sebuah buku percakapan. Lalu, kami terlibat dalam obrolan asyik tentang politik kebahasaan Hindia Belanda dan Indonesia merdeka.

Semoga suatu saat nanti (karena belum bisa sekarang!), setelah saya sudah mahir menggunakan bahasa Belanda, bahasa itu boleh juga ditambahkan.

Catatan: Buku percakapan Multlingva Frazlibro ini sudah dikoleksi oleh Le Centre culturel espéranto (Pusat Kebudayaan Esperanto) di Toulouse, Prancis; perpustakaan Esperanto di Aalen, Jerman; perpustakaan UEA di Rotterdam, Belanda; perpustakaan Kota Yogyakarta, dll.

(Babadan Asri, DIY, 10 Juli 2020, pada masa karantina mandiri)

Undangan untuk Menerjemahkan Tiga Puisi dalam Antologi "TRÍPTICO DE LA INDIGNACIÓN"

Foto: https://www.elnortedecastilla.es

Tabik! Setelah merampungkan terjemahan puisi ALTERACIÓN CLIMÁTICA karya Dennis Ávila (penyair Honduras yang memenangi Premio Internacional de Poesía 'Pilar Fernández Labrador', penghargaan puisi bergengsi di dunia Hispanik) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang, kini saya diundang untuk menerjemahkan tiga puisi Spanyol karya penyair Afredo Pérez Alencart ke bahasa Indonesia (saja). Terjemahan-terjemahan saya, bersama-sama dengan terjemahan-terjemahan ke bahasa-bahasa lain di dunia, akan terbit di Salamanca dalam tahun ini di sebuah antologi puisi multibahasa yang berjudul TRÍPTICO DE LA INDIGNACIÓN

(Babadan Asri, DIY, 7 Juli 2020, pada masa karantina mandiri)

Tuesday, June 30, 2020

Ibu guruku cantik sekali


Ini sosok ibu guru bahasa Latin di Amerika Serikat pada tahun 1951. Ketika itu, bahasa Latin masih diajarkan secara luas di berbagai sekolah umum. Banyak manfaatnya belajar bahasa Latin. Ah! Kuteringat deh pada lagu lama dengan potongan lirik ini: Ibu guruku cantik sekali. Mengajar kami bahasa Inggris. 😂

Foto: Cuplikan dari video "Why Study Latin" (di YouTube)

P. Vincent Lechovič, SVD dan Karya-karyanya


LECHOVIČ, VINCENT: (lebih dikenal dgn nama Vinzent Leko) seorang pastor Serikat Sabda Allah (S.V.D.) berkebangsaan Slovakia yang pernah berkarya di Soe, TTS, Timor Barat, NTT. Atas usaha kerasnya dengan bantuan beberapa anggota umat Katolik setempat, telah diterbitkan karya-karya penting, yakni terjemahan dalam bahasa Dawan (Uab Meto), seperti "Sulat Knino" (1966), "Katekismus In Nesan" (1969), "Tsi Ta’naeb Uisneno" dan "Oe Mat Neno" (1969). Setelah tiba di tanah airnya, ia menulis dan menerbitkan buku kenangannya tentang Timor, berjudul "Spomienky na Timor" (1992).
--------------------------------------------------------------------
Catatan: Ini bagian kecil (satu entri saja) dari sebuah karya yang lagi digarap. Referensi lengkap terdapat dalam naskah. Harap lekas rampung dan terbit.

Foto P. Vincent Lechovič, SVD: dari sampul buku "Spomienky na Timor"

Sunday, May 31, 2020

Undangan untuk menerjemahkan puisi ALTERACIÓN CLIMÁTICA karya Dennis Ávila, penyair Honduras

Foto penyair Dennis Ávila: www.moncloa.com

Kabar gembira! Saya diundang lagi oleh penyair Afredo Pérez Alencart dari Universidad de Salamanca (Universitas Salamanca), Spanyol, untuk ikut serta menerjemahkan puisi Spanyol. Kali ini, yang akan diterjemahkan adalah puisi ALTERACIÓN CLIMÁTICA karya Dennis Ávila, penyair Honduras yang memenangi Premio Internacional de Poesía 'Pilar Fernández Labrador', penghargaan bergengsi di dunia Hispanik. Terjemahan-terjemahan saya sendiri ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang itu bakal diikutkan dalam sebuah antologi multibahasa internasional yang akan terbit di Salamanca, Spanyol, dan diluncurkan pada acara XXIII Encuentro de Poetas Iberoamericanos di kota tersebut. Kiranya dialog antarbahasa bisa lestari. Ini sebuah kesempatan bagus untuk lebih banyak belajar. ✍️

Dua buku saya yang kini terdapat di katalog "The British Library" di London, Inggris

Foto: Yohanes Manhitu, 27 Mei 2020

INFO LITERASI: Dua buah karya saya yang kini terdapat di katalog The British Library di London, Inggris, adalah kumpulan puisi asli berbahasa Esperanto Sub la vasta ĉielo (Candelo, Australia: Mondeto, 2010) dan Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Edisi I: Juli 2007; Edisi II: April 2015). (Sumber: http://explore.bl.uk). Semoga karya lain lekas terbit dan menyusul. 

Salam mesra literasi, 🌺

Wednesday, April 29, 2020

"Ser culto es el único modo de ser libre." --José Martí, escritor y político de origen cubano

Imagen: https://www.cuba-si.ch

Ser culto es el único modo de ser libre. (Español)
Being educated is the only way to be free. (English)
Ser educado é a única maneira de ser livre. (Português)
Esti edukita estas la sola maniero por esti libera. (Esperanto)
Berpendidikan adalah satu-satunya cara untuk bebas. (Indonesia)
Hetan edukasaun mak dalan ida mesak de'it atu sai livre. (Tetun TL)

Dr. George Quinn, sang pakar sastra dan budaya Jawa yang berdomisili di Australia

Dr. George Quinn (lahir di Selandia Baru pada tanggal 22 Juli 1943) adalah seorang pakar sastra dan budaya Jawa yang berdomisili di Australia. George Quinn merupakan dosen senior di Australian National University di Canberra. Selain menggeluti sastra dan budaya Jawa, ia juga meneliti tentang perkembangan agama Katolik Roma di Timor Leste. Dan sekarang ia juga mempelajari tradisi masyarakat Jawa berziarah ke kuburan suci atau para Wali Songo. (Sumber teks dan foto: https://id.wikipedia.org/wiki/George_Quinn)
Catatan: Saya tidak mengenal Dr. George Quinn secara pribadi, tetapi ia pernah mengucapkan terima kasih kepada saya melalui email atas "Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia" (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; Edisi I: Juli 2007; Edisi II: April 2015) karya saya yang bermanfaat bagi penelitiannya tentang perkembangan agama Katolik Roma di Timor Leste.

Tuesday, March 31, 2020

Indonezia-Esperanta Proverbo (05)

Bildo: https://publicdomainvectors.org

Sambil menyelam minum air. (Trinki akvon dum plonĝado. Signifo: Fari pli ol unu aferon samtempe.)

Kompilis kaj elindoneziigis Yohanes Manhitu

Indonezia-Esperanta Proverbo (04)

Bildo: https://publicdomainvectors.org

Jangan menyimpan seluruh telur dalam satu keranjang. (Ne konservu ĉiujn ovojn en unu korbo. Signifo: Ne risku ĉiujn aktivojn en unu kompanio, ĉar se la kompanio malsukcesas, ĉiuj valoraĵoj perdiĝos.)


Kompilis kaj elindoneziigis Yohanes Manhitu

Indonezia-Esperanta Proverbo (03)

Bildo: https://www.pinterest.com

Untung sepanjang jalan, malang sekejap mata. (Bonŝanca laŭlonge de la vojo, malbonŝanca en palpebrumo. Signifo: Katastrofo povas okazi en ajna momento, do homoj devas esti ĉiam singardaj.)


Kompilis kaj elindoneziigis Yohanes Manhitu

Indonezia-Esperanta Proverbo (02)

Bildo: https://beyondphilosophy.com

Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata. (Tiri bovon per ŝnurego, tiri homon per vortoj. Signifo: Oni devas fari ĉiun laboron laŭ ĝiaj reguloj.)


Kompilis kaj elindoneziigis Yohanes Manhitu

Indonezia-Esperanta Proverbo (01)

Bildo: https://www.businessinsider.com

Bertanam tebu di bibir. (Planti sukerkanojn sur la lipoj. Signifo: Uzi dolĉajn kaj grandiozajn vortojn por persvadi.)


Kompilis kaj elindoneziigis Yohanes Manhitu