Tuesday, May 30, 2023

AIR YANG JATUH DAN GADUH*

Foto: www.dnaindia.com

Penulis & penerjemah: Yohanes Manhitu

Dari langit, ia jatuh
dan mengenai bumi kita ini,
menyiram tanah dan tumbuhan
yang harapkan kesegaran baru.
Itulah air yang jatuh dan gaduh
yang suaranya memenuhi telingaku
dari malam hingga matahari ‘kan terbit,
ketika Natal baru saja pamit padaku.
Suaranya masih seperti biasanya.
Walau dahulu kala ia mengalir melalui ilalang
dan kini ia melewati seng,
namanya masih sama: hujan.
----------------------------------
*) Puisi ini, dengan versi aslinya dalam bahasa Dawan ("OE AMÒFUT ASLUTUS"), terbit dalam buku LIRIK SANTALUM: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Diandra Kreatif, Mei 2019; hlm. 36-37), yang ditulis dan diterjemahkan sendiri oleh Yohanes Manhitu. Puisi Dawan "OE AMÒFUT ASLUTUS" telah terbit juga dengan terjemahannya dalam bahasa Esperanto (judul: Akvo falanta bruanta) di buku kumpulan puisi dwibahasa saya FEOTNAI MAPULES-PRINCINO LAŬDATA (Antwerpen: Eldonejo Libera, 2016; hlm. 82-83).

No comments:

Post a Comment