Diundang secara baik dan ramah untuk berpartisipasi dalam sebuah antologi puisi berbahasa asing, baik asli (eka-/dwibahasa) maupun terjemahan, adalah kesempatan bagus untuk lebih banyak belajar, terutama tentang bahasa dan sastra (asing). Untuk maksud ini, sama sekali saya tak pernah mempersoalkan akan mendapat berapa dolar/euro dari puisi(-puisi) yang dimuat. Saya cukup senang bahwa dialog antarbangsa melalui sastra, terutama puisi, bisa terjadi dan masih berlangsung hingga sekarang. Sebagai wujud terima kasih atas keikutsertaannya, biasanya setiap partisipan akan menerima satu atau lebih eksemplar antologi puisi yang diterbitkan tersebut; akan dikirimkan langsung ke alamat penulis. Kesempatan bagus seperti ini sepatutnya disambut gembira untuk lebih banyak belajar.
Foto: Dokumen pribadi; sampul depan Los Poetas y Dios, antologi puisi penyair Hispanik (León, Spanyol: Excma. Diputación Provincial de León, 2007); antologi asing pertama yang saya ikuti atas undangan penyair Spanyol, Alfredo Pérez Alencart; memuat tiga puisi asli saya dalam bahasa Spanyol (Iglesia, El Puente Esperando, dan Palomas Salvajes) dan satu terjemahan saya ke bahasa Indonesia (hlm. 189-192).