![]() |
| Foto-foto: Dokumentasi pribadi |
Friday, November 14, 2025
PUISI DAWAN-INDONESIA DAN PUISI MELAYU KUPANG-INDONESIA SAYA TELAH TERBIT DALAM ANTOLOGI PUISI DWIBAHASA "BAHASA IBU, BAHASA DARAHKU" DENGAN SEMANGAT SUMPAH PEMUDA
Monday, November 10, 2025
AIN-FATIN SIRA IHA RAI-HENEK
Hakerek-na'in: Yohanes Manhitu
Bainhira ita la’o dook ona iha tasi-ibun ho rai-henek mutinno soe matan ba tasi luan ne’ebé liman-fuan la sukat,
ita laran-moris kona-ba ita-nia an be ki’ik no lotuk,
iha lalehan nia okos be kakutak la kona loos.
Rai-henek musan be ita sama metru ba metru,
dala ruma bokon, dala ruma maran, nonook.
Loron no kalan liu, tuir Na’i nia futar ukun,
maibé sira, nafatin, sei hafutar tasi-ibun.
Dadeer ida ó liu ho hamnasa no ain todan,
ain-fatin sira marka kle’an iha rai-henek.
Lokraik, ho serteza, ó mai buka tuir,
ó sei hakfodak hanesan ema foun.
Yogyakarta, fulan-Jullu 2007
KAMUS RINGKAS "INGGRIS-TETUN, TETUN-INGGRIS"
Ini adalah halaman pertama dari lampiran "Dictionary: English-Tetum" dan "Dictionary: Tetum-English)" dalam buku TETUM, A LANGUAGE FOR EVERYONE / TETUN, LIAN IDA BA EMA HOTU-HOTU – A Comprehensive Course Book for English-speaking Learners of Tetum by Yohanes Manhitu (New York: Mondial, 2016). Salam bahasa!
MANDI HUJAN DI KUKUP
![]() |
| Foto: Yohanes Manhitu (08-11 2025) |
Oleh: Yohanes Manhitu
Karang besar dan jembatan itumasih kokoh di tepi bergelora,
di atas bibir laut selatan Jawa,
tempat orang menyapa ombak.
Hujan dan air laut berpadu rasa
membasahi tubuh pengunjung.
Tapi, sukacita jadi pemenang
di atas hamparan pasir basah.
Lihat, gulungan putih besar itu
berarak pasti menuju pasir bisu,
di mana kamera-kamera lagi sibuk
walau hujan masih asyik beraksi!
Ya, inilah suasana Pantai Kukup,
tujuan akhir yang kami kunjungi
setelah menjelajah pantai-pantai
dengan armada jip nan tangguh.
Sederet tahun silam kudatang
tatkala tempat ini belum ramai.
Dan kini kubertolak dari pantai ini,
kembali mengarungi samudra hayat.
Pantai Kukup, DIY, 8 November 2025
OBROLAN DENGAN FILOLOG
![]() |
| Foto: republika.co.id |
Oleh: Yohanes Manhitu
Berawal dari obrolan lima orangtentang bahasa dan Wikipedia Jawa,
perlahan kami bicara soal filologi
ketika tiga orang telah pergi.
Di sofa merah di lobi hotel ini,
aku yang pernah baca isu aksara
kini belajar banyak dari sang filolog
yang berbincang penuh semangat.
Lobi hotel yang tak kunjung sepi ini
seakan ruang diskusi yang nyaman,
ruang Kongres Bahasa Indonesia,
ataupun ruang Sumpah Pemuda.
Tempat belajar tak harus sekolah
dan sekolah tak selamanya gedung.
Di lobi hotel ramai pun orang belajar,
asal miliki karsa ‘tuk menambah ilmu.
Obrolan tentang aksara Jawa, Pegon,
Bali dan Arab pun rampung sekarang.
Diskusi soal bahasa dan sastra selesai
ketika mobil penjemput telah datang.
Dari wajah ceria filolog yang berjilbab,
terpencarlah semangat kuat berfilologi.
Kami bersama sepakat bahwa kerja ilmu
mesti dilandasi niat, cinta dan semangat.
Lobi Hotel Sultan, Jakarta,
Sabtu, 28 Oktober 2023
SELAMAT HARI PAHLAWAN! TERIMA KASIH BANYAK, PAHLAWAN! JASAMU AKAN TERUS DIKENANG.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” -- Dr. Ir. Soekarno,
Presiden Pertama RI
Tuesday, October 28, 2025
SELAMAT MEMPERINGATI SUMPAH PEMUDA! SELAMAT MERAYAKAN HARI LAHIRNYA BAHASA INDONESIA, BAHASA NASIONAL KITA!
![]() |
| Foto: https://alharaki.sch.id |
Hari ini, 97 tahun silam (28 Oktober 1928), bahasa Indonesia lahir dari rahim tekad kuat para pemuda masa itu dengan Sumpah Pemuda, yang salah satu butirnya berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
SUMPAH PEMUDA
![]() |
| Foto: Petugas Hotel Sultan Jakarta |
Oleh: Yohanes Manhitu
sosok-sosok belia yang datang dari tanah air,
bertemu di Batavia, ibu kota Hindia Belanda.
Perbedaan bukan halangan bagi mereka.
Demi perjuangan, mereka mencari jalan;
untuk merdeka, mereka satukan tekad.
Satu derap langkah bagi perjuangan;
satu suara menuju tanah merdeka.
Seia sekata, mereka serempak mengaku:
Bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
Berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Lobi Hotel Sultan, Jakarta,
Sabtu, 28 Oktober 2023
Sunday, October 12, 2025
DUA BUKU DARI YOGYAKARTA, DARI PENULIS, PUSTAKAWAN DAN PEGIAT LITERASI, BUNG YOSEPH NAI HELLY* (SAUDARA SESAMA PERANTAU DARI TIMOR BARAT, NTT)
SEBUAH BUKU TEOLOGI DARI SUMATRA, DARI PENULIS SEMARGA, RD. JONI MANHITU (PASTOR MUDA DARI NOEMUTI, TIMOR BARAT, NTT)
KETERANGAN BUKU
Penulis: RD. Joni Manhitu
Editor: Rm. Siprianus Soleman Senda, Pr, S.Ag, L.Th.Bib
Imprimatur: Mgr. Hironimus Pakaenoni
Nihil Obstat: Rm. Dr. Herman Punda Panda, Pr
Penerbit: Tonggak Media
ISBN: 978-623-6275-77-1
Ukuran buku: 13 x 19 cm
Tanggal terbit: November 2024
Jumlah halaman: 300 (setelah xxii)
Tipe jilid: Sampul tipis (Paperback)
-------------------------------------
Foto: Jepretan saya dari buku ini
Thursday, October 2, 2025
HASIL WAWANCARA TERTULIS DENGAN SAYA TERBIT DALAM MAJALAH "LITERATURA VIVO" (EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2025) DI KANADA
PUISI DAWAN-ESPERANTO SAYA TERBIT DALAM MAJALAH "LITERATURA VIVO" (EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2025) DI ONTARIO, KANADA
Puisi dwibahasa "HANAF ALUMAT NÂKO NENO-TUNAN" dan "BELSONO EL LA ĈIELO" karya saya sendiri telah terbit dalam Literatura Vivo* (Edisi September-Oktober 2025), sebuah majalah sastra Esperanto yang dikelola dua penyair-Esperantis dari Hungaria dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
HANAF ALUMAT NÂKO NENO-TUNAN*
Atuis: Yohanes Manhitu
Neu Wolfgang Amadeus Mozart
Haef namfafau ben ho musik amasat
nabia kau nbi mnamit amnanut nanan.
Au nekke nlem neu melodi kaäsnasat
lê namasab tabu in lakat a-nbi lalan.
Haef-haef au utnín ho musik alumat,
au nekke naheun nok dame in sain
lê ném nâko neno-tunan amnanut,
lo onlê malaikat puknes in hanan.
Ho onlê mukeo kau piuta he ait lakat
he ‘nao ‘tean hanaf amasat in usan
lê nakinbon es bale ‘loö mapanat,
ma ho musik a-nsai ntea in nanan.
Ho kanam, ho hanam nlakan nakat
ma naheun nekaf a-nbi batan-batan
onlê piöt nâko beï-naï lê mapanat
neu sufâ-kaüf lê natua pah-pinan.
Hanaf alumat i ném nâko Abalbalat
ma nsai natuin ho musik in masan.
Au nekke nsai nbi mlilê neu nenat
ma ‘pules Usif abít neno-tunan.
Yogyakarta, Funsiô 2012
-------------------------
SUARA NAN INDAH DARI SURGA**
Penulis: Yohanes Manhitu
Untuk Wolfgang Amadeus Mozart***
Sudah sangat sering musikmu nan elok
menemaniku dalam pencarian panjang.
Hatiku tenggelam dalam melodi tak henti
yang menghias langkah waktu di jalannya.
Setiap kali kusimak musikmu nan indah,
hatiku pun dipenuhi aliran kedamaian
yang berasal dari langit yang tinggi,
laksana suara sekelompok malaikat.
Sepertinya aku selalu kauajak melangkah
‘tuk pergi menjangkau pusaran suara indah
yang tersembunyi di tempat jauh nan terjaga,
dan musikmu mengalir sampai dalamnya.
Namamu, suaramu melampaui batas
dan mengisi sanubari setiap generasi
bagai kisah leluhur yang terpelihara
bagi para keturunan penghuni bumi.
Suara indah ini datang dari Yang Abadi
dan mengalir melalui keelokan musikmu.
Hatiku mengalir dalam sukacita mendengar
dan aku meluhurkan Sang Raja surgawi.
Yogyakarta, September 2012
-----------------------------
BELSONO EL LA ĈIELO
Verkinto: Yohanes Manhitu
Al Wolfgang Amadeus Mozart
Jam multfoje via bela muziko
akompanas min dum mia longa serĉo.
Mia koro dronas en senfinaj melodioj
ordonantaj paŝojn de tempo-vojaĝo.
Ĉiufoje kiam mi aŭskultas vian belan muzikon,
mia koro plenas je fluo de paco
venanta el la vasta ĉielo,
vere tio similas voĉon de anĝelgrupo.
Kvazaŭ vi ĉiam invitus min por ekpaŝi
atingi la centron de ĉi tiu belsono,
sin kaŝanta en malproksima loko gardata
kaj via muziko fluas ĝis ĝia interno.
Via nomo, via voĉo transiras landlimojn
kaj plenigas la korojn de ĉiu generacio
samkiel gepraava historio konservata
por la generacioj loĝantaj surtere.
Tiu ĉi belsono venas el la Eternulo
kaj fluas tra la beleco de via muziko.
Mia koro fluas en la aŭskult-ĝojo
kaj gloras mi la Reĝon de ĉielo.
Jogjakarto, oktobre 2012
--------------------------
*) Puisi Dawan ini dan terjemahannya dalam bahasa Esperanto--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Feotnai Mapules-Princino Laŭdata" (Antwerpen: Eldonejo Libera, Des. 2016).
**) Terjemahan Indonesia ini dan versi aslinya (dalam bahasa Dawan)--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia" (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019).
***) Wolfgang Amadeus Mozart (nama populer: Mozart; 27 Januari 1756–5 Desember 1791) adalah seorang komponis dan dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah.
------------------------
Foto: Cuplikan dari majalah "Literatura Vivo".
Deklamasi Puisi "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" karya Yohanes Manhitu oleh Irenius Berek
Irenius Berek, siswa kelas IX SMP Negeri Biboki Anleu, adalah Juara 2 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008).
MPANAT PAKU HE NPIN NABALA
Atuis: Yohanes Manhitu
Anin pah-pinan i lof ka nabè’ fa makain
ma nautus nabè’ natból nokaskeken.
Es onnane, mpanat ho paku he npin
he ntanâ lalan neu bael-mafnekan.
Haef-haef ho paku onlê he nmaet
fun min’e he okê aî ainne namép.
Me lablaba he muheun mufanî
ma mukín mane nâko ainne fún.
Lalne fê namnaun ma ainne nabala
ma in naim piuta he nâmaet paku
lê nasoin ko nâko mèsökan ‘naek
nbi lalan neu ho bael-mafnekan.
Mpanat ho paku he npin nabala
masi anin humâ-humâ he nâmate
nèk fút amepat ma slutuf manenû,
fun ala ho es paku in apanat alekot.
Yogyakarta, Funhâ 2008
Tuesday, September 30, 2025
Akronim "Termul": Asal-usul dan Artinya
![]() |
| Ilustrasi: young-professionals.uk |
INFO KATA: Belum lama ini, secara kebetulan, saya jumpai kata "termul" di internet. Saya duga, ini sebuah akronim baru. Eh, ternyata dugaan saya benar. Menurut kabaraktual.id, "termul" adalah akronim yang terbentuk dari dua kata: "ternak" dan "Mulyono". Siapakah Mulyono? Silakan cari sendiri untuk tahu dan mengerti etimologinya. 😉
Ternyata, kata "termul" yang kini sering digunakan itu adalah kata benda (nomina) dan kata sifat (adjektiva). Contoh kalimat:1. Bung, sejak kapan orang itu menjadi termul?
2. Dia kok termul sekali ya. Kenapa begitu?














