Saturday, July 31, 2021

Puisi-Puisi Esperanto Saya dalam Media-Media Sastra Esperanto Internasional

Foto: Dokumen pribadi

SEJAUH INI, puisi-puisi saya dalam bahasa Esperanto terbit dalam media-media sastra Esperanto internasional berikut ini:

1. Beletra Almanako (majalah di New York, AS);
2. Esperanto en Azio (buletin di Jepang);
3. La Karavelo (majalah di Portugal);
4. Sennaciulo (buletin di Prancis); dan
5. Vesperto (buletin di Hungaria).
Di samping itu, puisi-puisi Esperanto saya juga pernah dimunculkan di sebuah situs web Esperanto RRC (http://esperanto.china.org.cn) dan dibacakan dalam siaran Radio 3ZZZ di Melbourne, Australia.
Semoga terbit lagi dalam media Esperanto lain.

Penyair Berbahasa Spanyol yang Karyanya Saya Baca dan Terjemahkan (02)

Foto: edukalife.blogspot.com

PENYAIR perempuan pertama berbahasa Spanyol yang karyanya sering saya baca dengan kagum di awal kemuridan saya (di tahun-tahun pertama di Yogyakarta) adalah Gabriela Mistral (1889–1957), si penyair perempuan ternama dan pemenang Hadiah Nobel Sastra (1945) dari Cile (satu negara asal dengan Pablo Neruda). Dia juga seorang diplomat kawakan. Syukur, saya sudah menerjemahkan beberapa karya hebatnya ke bahasa Indonesia, langsung dari bahasa Spanyol (Ini bagus untuk belajar!). Dalam proses kreatif yang panjang, hampir pasti kita pernah, entah secara langsung atau tidak langsung, berutang budi kepada seseorang. Kita harus jujur mengakui itu. Kalau dihitung, "utang" saya sudah banyak. ...hahaha. Karena itu, saya perlu terus belajar dan menulis untuk "bayar utang". Salam sastra!

Penyair Berbahasa Spanyol yang Karyanya Saya Baca dan Terjemahkan (01)

Foto: https://www.theparisreview.org

PENYAIR berbahasa Spanyol yang karyanya cukup sering saya baca di awal kemuridan saya (di tahun-tahun pertama di Yogyakarta) adalah Pablo Neruda (1904–1973), si penyair hebat dan pemenang Hadiah Nobel Sastra (1971) dari Cile itu. Syukur, saya sudah menerjemahkan sejumlah karya hebatnya ke bahasa Indonesia, langsung dari bahasa Spanyol (ini sungguh disyukuri!). Dalam proses kreatif yang panjang, hampir pasti kita pernah, entah secara langsung atau tidak langsung, berutang budi kepada seseorang. Kita harus jujur mengakui itu. Kalau dihitung, "utang" saya sudah banyak. ...hahaha. Karena itu, saya perlu terus belajar dan menulis untuk "bayar utang". Salam sastra! 💖

Menerjemahkan Puisi Pemenang Nobel Sastra

Foto: Diandra Kreatif (2019)


SEJAUH INI, sudah ada sejumlah puisi yang saya terjemahkan sendiri dari karya-karya para pemenang Nobel Sastra, baik secara langsung dari bahasa asli maupun melalui bahasa asing lain. Karya-karya itu diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Dawan, dan/atau Tetun Resmi. Para pemenang Nobel Sastra itu adalah sebagai berikut (negara asal dan tahun penerimaan Hadiah Nobel terdapat dalam kurung):

1. Gabriela Mistral (Cile; 1945)
2. Octavio Paz (Meksiko; 1990)
3. Pablo Neruda (Cile; 1971)
4. Rabindranath Tagore (India; 1913)

CATATAN: Karya-karya Gabriela Mistral (1889–1957) diterjemahkan langsung dari bahasa Spanyol ke bahasa Indonesia; karya-karya Octavio Paz (1914–1998) diterjemahkan langsung dari bahasa Spanyol ke bahasa Indonesia; karya-karya Pablo Neruda (1904–1973) diterjemahkan dari bahasa Spanyol ke bahasa Indonesia; dan karya-karya Rabindranath Tagore (1861–1941) diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, Dawan, dan Tetun Resmi.

Foto "Gitanjali" (Dawan): Diandra Kreatif, 2019

"Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis" di Beberapa Perpustakaan Dalam dan Luar Negeri

Tabik! Berdasarkan informasi siber, kini "Kamus Portugis-Indonesia, Indonesia-Portugis" (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; Edisi I: 2015; Edisi II: 2017) terdapat di katalog perpustakaan lembaga-lembaga berikut ini.

1. Badan Bahasa Kemendikbud Republik Indonesia
2. Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta
3. Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Jawa Timur
4. Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)
5. Kementerian Luar Negeri Portugal di Kota Lisabon
6. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta
7. Universitas Negeri Solo (UNS) di Jawa Tengah

CATATAN: Kamus dwibahasa pertama di Indonesia ini tersedia di toko-toko buku Gramedia di seluruh Indonesia. Jika berminat, segera dapatkan. Untuk para peminat di Timor Barat dan Timor-Leste, kamus ini tersedia di toko buku Gramedia Kuanino, Kupang. Para peminat di Flores dan sekitarnya bisa mendapatkannya di toko buku Gramedia Maumere. Harap stoknya masih cukup. 🌺

Semoga karya ini semakin bermanfaat bagi para pengguna.