Thursday, October 24, 2019

SUPERMAN PAMIT


Gambar: www.pinterest.com

Oleh: Yohanes Manhitu

(Untuk Christopher Reeve*)

Pada suatu lintasan masa
ketika imajinasi menguncup
di antara rimbunan kata tanya,
dan tunas harapan bertumbuh
di padang ilalang dan meja tulis,
kau sodorkan decak kagum bocah
dan kau ajak mereka ikut terbang.

Masih tetap segar dalam ingatan
munculmu yang dibalut misteri,
hadirmu yang selalu dinantikan
sosok-sosok di ambang bahaya.
Kini engkau telah terbang abadi,
sisakan jejak-jejakmu terkenang
dalam lubuk hati yang mengenal.

Yogyakarta, 12 Oktober 2004
----------------------------------
*) Christopher Reeve (25 September 1952–10 Oktober 2004), aktor Amerika Serikat dan bintang film "Superman" (1978).

Nama "Johanes" pada kover depan dan belakang "Kamus Ringkas Inggris-Indonesia TRUALFA"

Foto: https://www.bukalapak.com

Walaupun versi resmi sudah jelas (pada nama akun Facebook saya), masih ada orang yang (lebih suka atau keliru) menulis nama saya dengan ejaan lain (di luar Alkitab [resmi] bahasa Indonesia). Ada yang menuliskannya sebagai "Yohannes" dan ada pula yang menggunakan "Johanes". Semoga tidak ada lagi yang menuliskannya dengan varian "Johannes" (versi Belanda). Saya sendiri juga terkadang menggunakan versi resmi Inggris "John" dan versi resmi Esperanto "Johano". Versi Yunaninya adalah "Ιωάννης (Iōannēs)" dan versi Latinnya adalah "Iohannes" dan "Ioannes". Semuanya berasal dari versi Ibrani "Yôḥānān", yang berarti "Yahweh adalah Mahapengasih" atau "Allah itu Mahabaik". Keren sih karena memang ini nama yang sudah universal. Tetapi untuk "urusan serius", sebaiknya versi resmi yang selalu digunakan. 😉

Varian "Johanes" untuk penulisan nama saya sangat jelas terlihat pada kover depan dan belakang Kamus Ringkas Inggris-Indonesia TRUALFA (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005). Ini buku satu-satunya yang menggunakan varian ini untuk nama saya. Semoga kamus ini sungguh bermanfaat. 🌺

Llama de Amor Viva---Api Cinta Yang Hidup; Por/Oleh: San Juan de la Cruz (1542–1591)


Puji Tuhan! Telah terbit di Salamanca, Spanyol (Oktober 2019), buku Llama de Amor Viva (Api Cinta Yang Hidup), yaitu kumpulan karya 120 penyair dan 44 penerjemah puisi dari 63 negara sebagai penghormatan kepada San Juan de la Cruz (Santo Yohanes dari Salib [1542–1591], pelindung para penyair berbahasa Spanyol).

Terdapat terjemahan ke 47 bahasa dunia dari puisi Llama de Amor Viva, karya Santo Yohanes dari Salib tersebut. Di antaranya adalah terjemahan saya ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, dan Melayu Kupang. Keempat terjemahan yang saya buat langsung dari bahasa Spanyol ini dapat dibaca di http://www.crearensalamanca.com/san-juan-sobrevuela-las-islas-de-indonesia-traducciones-de-yohanes-manhitu. Di sini saya cuma menampilkan versi asli dan terjemahan Indonesia puisi itu (hlm. 83).

Selalu ada kesempatan belajar, baik dengan menulis maupun menerjemahkan puisi. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. 🌺

--------------------------------------------------

LLAMA DE AMOR VIVA

Por: San Juan de la Cruz

¡Oh, llama de amor viva,
que tiernamente hieres
de mi alma en el más profundo centro!,
pues ya no eres esquiva,
acaba ya si quieres;
rompe la tela de este dulce encuentro.

¡Oh, cautiverio suave!
¡Oh, regalada llaga!
¡Oh, mano blanda! ¡Oh toque delicado,
que a vida eterna sabe
y toda deuda paga!;
matando muerte en vida la has trocado.

¡Oh, lámparas de fuego,
en cuyos resplandores
las profundas cavernas del sentido,
que estaba oscuro y ciego,
con extraños primores
calor y luz dan junto a su querido!

¡Cuán manso y amoroso
recuerdas en mi seno,
donde secretamente solo moras!
Y en tu aspirar sabroso,
de bien y gloria lleno,
¡cuán delicadamente me enamoras!
-------------------------------------------------

API CINTA YANG HIDUP

Oleh: Santo Yohanes dari Salib

Oh, api cinta yang hidup,
dengan lemah-lembut kau lukai
inti terdalam jiwaku!
Karena kau tak lagi jauh,
habisi aku sekarang bila kau mau;
putuskan jalinan perjumpaan manis ini!

Oh, pengobatan yang ramah!
Oh, luka yang menyenangkan!
Oh, tangan halus! Oh, sentuhan lembut
yang rasanya seperti kehidupan kekal
dan yang melunasi segala utang!
Dengan membunuh, maut kauubah menjadi hayat.

Oh, lampu-lampu api
yang di dalam cahaya mereka,
relung-relung indra yang dalam,
yang dahulu gelap dan buta,
dengan keindahan yang tiada tara,
panas dan sinar, berpadu bagi kekasih mereka!

Betapa lembut dan penuh cinta
kau hidupkan kembali di dadaku,
di mana diam-diam sendiri kau berdiam!
Dan dengan napasmu yang semerbak,
yang penuh kebajikan dan kejayaan,
lembut nian kau nyalakan api cintaku!

Traducción al indonesio: Yohanes Manhitu

Foto kover depan buku: Kiriman dari Salamanca

Pantun Bahasa Indonesia: Lumbung Pikiran

Berhubung ini bulan bahasa, saya bagikan pantun bahasa ini. Semoga bermanfaat. Kalau sempat, silakan balas. 

Gadis mandi air pancuran.
Memang elok di waktu pagi.
Bahasa kita, lumbung pikiran.
Tak dirawat, kita yang rugi.


Penulis: Yohanes Manhitu
Noemuti, 24 Okt. 2019

Pantun Bahasa Indonesia: Satu Tujuan

Penulis: Yohanes Manhitu

Pergi ke sawah, kerja utama.
Panen yang baik jadi tumpuan.
Membangun negeri, kita bersama.
Meski berbeda, satu tujuan.