Sunday, September 30, 2018

Bahasa-Bahasa Timor yang Digunakan di Dua Negara

Foto: Yohanes Manhitu (Yogyakarta, 2015)

Dengan dialek yang berbeda-beda, empat bahasa Timor berikut ini dipakai di Indonesia (Timor Barat, NTT) dan Timor-Leste: Dawan (Metô, Baikenu), Tetun, Kemak, dan Bunak (Marae). Bahasa-bahasa dwinegara ini masih aktif. Dawan dan Tetun (terlebih Tetun Nasional/Resmi Timor-Leste) adalah bahasa-bahasa Timor yang terbesar di antara ± 22 bahasa yang masih dikenal dan digunakan.

Idealnya, siapa pun yang mengaku dirinya orang Timor fasih menggunakan minimal satu bahasa Timor di samping bahasa Indonesia dan/atau Portugis serta bahasa lain. Salam budaya dan bahasa kepada semua pencinta. ✍️

Yogyakarta, 10 September 2018

Pemimpin yang Mencintai Ilmu Pengetahuan

Gambar: www.google.com

Raja Jawa yang menggagas dan menjadi patron mahaproyek penerjemahan "Mahabharata"---wiracarita asli India---dari bahasa Sanskerta ke bahasa Jawa Kuno adalah Dharmawangsa Teguh, seorang prabu yang pernah memerintah di Jawa Timur (985-1007 M). (Lihat https://id.wikipedia.org/wiki/Mahabharata)

Sangat penting untuk memiliki pemimpin yang mencintai ilmu pengetahuan dan terus-menerus mengupayakan pencerahan. Kiranya langkah cerdas Prabu Dharmawangsa (raja terakhir Kerajaan Medang atau Mataram Kuno) ini menginspirasi banyak pemimpin kita dari zaman ke zaman.

Para Penyair yang Karyanya Telah Diterjemahkan

Gambar: www.google.com

Sekadar informasi literasi. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang berminat pada (penerjemahan) sastra, terutama puisi. Sejauh ini, saya telah menerjemahkan ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional/Resmi, dan/atau Melayu Kupang*—hampir semuanya diterjemahkan langsung dari versi asli—paling sedikit satu karya dari penyair-penyair berikut ini:

1. Alfredo García Valdez (Meksiko)
2. Alfredo Pérez Alencart (Spanyol)
3. Aníbal Núñez (Spanyol)
4. Arthur Rimbaud (Prancis)
5. Charles Baudelaire (Prancis)
6. Claudio Rodríguez Fer (Spanyol)**
7. Elena Liliana Popescu (Rumania)***
8. Emily Dickinson (Amerika Serikat)
9. Fernando Pessoa (Portugal)
10. Fray Luis de León (Spanyol)
11. Gabriela Mistral (Cile)
12. Ingrid Valencia (Meksiko)
13. José Pulido Navas (Spanyol)
14. Juan Cameron (Cile)
15. Juan Carlos Olivas (Kosta Rika)
16. Karol Józef Wojtyła (Polandia)****
17. Lilliam Moro (Kuba)
18. Luís Vaz de Camões (Portugal)
19. María Sanz (Spanyol)
20. Octavio Paz (Meksiko)
21. Pablo Neruda (Cile)
22. Paul Verlaine (Prancis)
23. Paura Rodríguez Leytón (Bolivia)
24. Rabindranath Tagore (India)*****
25. Ramón Hernández-Larrea (Kuba)
26. William Auld (Inggris; berbahasa Esperanto)
----------------------------
*) Sebagaian besar terjemahan ini telah terbit dalam berbagai antologi di mancanegara, terutama di Spanyol, Amerika Latin, dan Rumania.
**) Diterjemahkan dari bahasa Galisia (sebuah bahasa turunan Latin) dengan versi Portugis, Spanyol, Prancis dan Italia sebagai sumber rujuk silang.
***) Diterjemahkan berdasarkan versi Prancis, Spanyol, Portugis, dan Inggris yang telah diterjemahkan langsung dari versi asli (berbahasa Rumania).
****) Diterjemahkan dari versi Inggris yang masih terdapat di internet.
*****) Diterjemahkan dari versi Inggris yang dibuat Tagore sendiri.


Hatene belun be loos

Image: www.google.com

Belun di'ak mak belun laran-moos.
Se nia nafatin lohi ema, nia la'ós.
Bainhira hasoru moris be toos,
ita sei hatene belun be loos.

Autór: Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 28-9-2018

Dalan nakloke ona

Image: www.google.com

Dalan iha oin ne'e, nakloke ona.
Ba laran nia lian, ha'u sei rona.
Maski ain seidauk bele kona,
dalan nia rohan moos ona.

Autór: Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 28-9-2018