Friday, December 30, 2022

KEEP THE LAMP BURNING

Image: https://hdqwalls.com

by Yohanes Manhitu

The world wind can’t be stopped
and a whirlwind can suddenly arrive.
Therefore, keep your lamp burning
to light the path to the hopeful place.

Every time your lamp seems to go out
due to oil shortage or wind strengthening.
But quickly refill it with oil
and save it from wind blowing.

The path is still long and the wind remains,
always trying to put out the lamp
that saves you from deep darkness
on the path to the hopeful place.

Keep your lamp burning
though every wind wants to put it out
with strong blowing and great noise,
for only you’re a good lamp keeper.

Ungaran, Central Java, 30 Dec. 2022
-------------------------------------

Original version (in the Dawan language):


MPANAT PAKU HE NPIN NABALA

Atuis/alulat: Yohanes Manhitu

Anin pah-pinan i lof ka nabè’ fa makain
ma nautus nabè’ natból nokaskeken.
Es onnane, mpanat ho paku he npin
he ntanâ lalan neu bael-mafnekan.

Haef-haef ho paku onlê he nmaet
fun min’e he okê aî ainne namép.
Me lablaba he muheun mufanî
ma mukín mane nâko ainne fún.

Lalne fê namnaun ma ainne nabala
ma in naim piuta he nâmaet paku
lê nasoin ko nâko mèsökan ‘naek
nbi lalan neu ho bael-mafnekan.

Mpanat ho paku he npin nabala
masi anin humâ-humâ he nâmate
nèk fut amepat ma slutuf manenû,
fun ala ho es paku in apanat alekot.
 
Yogyakarta, Funhâ 2008

Thursday, December 29, 2022

Kutipan dari "Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia" dalam Artikel Antonius Maturbongs

INFO LITERASI: Untuk kesekian kalinya, Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia (Yohanes Manhitu; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Juli 2007) dikutip dalam karya ilmiah. Kali ini dikutip oleh Antonius Maturbongs (dari Balai Bahasa Papua) dalam sebuah artikel yang berjudul PERAN SEMANTIS VERBA BAHASA TETUN DI TIMOR LESTE, yang terbit dalam Kibas Cenderawasih, Jurnal Ilmiah Kebahasaan & Kesastraan (Vol. 15, No. 1, April 2018:33-52).

Salah satu cara agar kita bisa dikutip adalah menulis.

Kesan Kuat dari Pantun Jenaka dalam Buku Pelajaran SD (di Era 1980-an)


Berikut ini adalah tiga buah pantun jenaka, terutama yang pertama (karena saya dan teman-teman tidak percaya ada katak bisa memikul kerbau... hahaha), yang masih melekat kuat dalam ingatan saya sejak masa SD di pedalaman Timor sebagai bocah pegunungan. Tiga buah pantun ini pula yang memberi saya gambaran dini yang jelas tentang bentuk pantun dan membangkitkan kesukaan berpantun. Saya masih perlu lebih banyak belajar (ber)pantun, terutama pantun lisan dan spontan, agar bisa menjadi pemantun yang baik dan berhasil.

Mari kita melestarikan pantun (dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah), yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda dunia pada tanggal 17 Desember 2020 di Paris, Prancis.
------------------------------------------------
Foto dari buku pelajaran kelas 1 (satu) SD, berjudul "belajar bahasa indonesia, belajar membaca dan menulis, 1a": https://twitter.com