Thursday, August 29, 2019

Puisi-puisi asli saya dalam bahasa Spanyol di tiga situs puisi Spanyol


Syukur! Ternyata puisi-puisi asli saya dalam bahasa Spanyol telah tercantum di tiga situs puisi berikut. Beberapa di antaranya telah terbit di Salamanca, Spanyol, dan diterjemahkan ke bahasa Rumania dan terbit di New York.
  1. https://poesia-espanola.com/yohanes-manhitu
  2. http://www.poetaspoemas.com/yohanes-manhitu
  3. http://espanol.agonia.net/index.php/author/0009165/Yohanes_Manhitu
Padahal, awalnya puisi-puisi itu cuma tercantum di situs nomor 3 di atas. Ternyata ada insan sastra yang berbaik hati. ¡Muchas gracias! 🌺

Gambar: Dicuplik dari film "Way of the Dragon" (1972)

Kesempatan Terbaru untuk Terus Belajar: Menerjemahkan Puisi Penyair El Salvador

 
Setelah menerjemahkan puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional dan Melayu Kupang, saya kembali mendapatkan kepercayaan dari Salamanca, Spanyol, untuk menerjemahkan puisi penyair El Salvador ke empat bahasa Austronesia di atas. Penyair itu bernama Luis Borja, pemenang "Premio Internacional de Poesía Pilar Fernández Labrador" tahun 2019. Ini adalah sebuah penghargaan bergengsi di dunia kesusastraan berbahasa Spanyol. Terjemahan-terjemahan yang saya buat langsung dari bahasa Spanyol itu akan terbit di Salamanca pada bulan September tahun ini.

Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. Sastra, terutama puisi, merekatkan hati umat manusia. 🌺

Foto Luis Borja: https://www.laprensagrafica.com

Menerjemahkan Puisi Santo Yohanes dari Salib


Napas lega! Akhirnya, terjemahan puisi Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz, pelindung para penyair berbahasa Spanyol) ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Nasional dan Melayu Kupang telah rampung dan dikirim ke Salamanca, Spanyol. Terjemahan-terjemahan yang dibuat langsung dari bahasa Spanyol ini akan terbit di Salamanca pada bulan Oktober tahun ini. Selalu ada kesempatan belajar. Kiranya relasi sastrawi antarbangsa tetap terpelihara. Sastra, terutama puisi, merekatkan hati umat manusia. 🌺

Gambar: https://www.theelephant.info

Lil au nol dael banan" (Bangunlah aku dengan hati yang tulus): Semboyan Kota Kupang (NTT)


Tabik! Ternyata, seperti Kabupaten Malaka (dengan semboyan Tetun Belu "Neon Ida, Hader Ita Rai, Diak no Kmanek"---Sepikiran, Membangun Tanah Kita, [Menjadi] Elok dan Sejahtera), Kota Kupang (dibentuk pada tahun 1999) pun secara jelas mencantumkan semboyan dalam sebuah bahasa Timor pada lambangnya. Perhatikan semboyan dalam bahasa Helong ini: "Lil au nol dael banan" (Bangunlah aku dengan hati yang tulus). Masihkah ada yang lain?

Gambar, moto, dan terjemahan Helong: http://daonlontar.blogspot.com