Sunday, May 7, 2017

Saya tak pernah menyangka

Foto: Herminio M. Lelan

Sekadar kisah. Saya tak pernah menyangka bahwa hingga hari ini, saya tetap akrab dan berurusan aktif dengan bahasa Tetun (dasar bahasa Tetun Resmi), yang pertama kali saya kenal semasa bocah SD di pedalaman Enklave Oekusi-Ambeno (di Timor-Leste) puluhan tahun silam. Inilah bahasa Timor yang saya gunakan secara aktif di samping bahasa Dawan walaupun tinggal di Jawa. Di tempat nostalgis itu, untuk pertama kalinya saya mengenal bahasa Portugis, terutama lewat buku-buku Portugis tebal yang bergambar indah, milik orang tua teman yang sering dibawa ke sekolah, dan juga obrolan kaum terdidik di daerah itu. Terasa asyik dan menyenangkan menyimak omongan mereka walau saya tak mengerti bahasanya. Di kampung itu juga, saya menjadi bocah yang akrab dengan bunyi-bunyi bahasa Dawan, Tetun, Indonesia, dan Portugis; itu jauh sebelum bersentuhan dengan bahasa Inggris. Kata-kata Latin (seperti Gloria in excelsis Deo dll.) hanya terdengar ketika menghadiri misa besar. Salam,

No comments:

Post a Comment