Thursday, June 11, 2009

Dahaga (El Sediento)

Foto: http://image16.webshots.com

Karya: Octavio Paz

Untuk jejaki diriku, Puisi, 
dalam dirimu kuselidik: 
bintang laut terkuak, 
terkenang dalam hayatku. 
Untuk mencarimu, Puisi, 
dalam diriku kutenggelam. 

Lalu seorang diri kucari engkau 
dengan menghindari sosokku: 
rimbunnya bayang-bayang, 
tempat diriku tersesat! 

Tapi kemudian berulang-kali 
kukembali menatap diriku: 
di wajah tetapku yang terkenang 
dalam kehampaan yang sama; 
lautan bening tak beda rupa 
yang tak boleh kuteguk; 
dan di tepian kaca itu, 
korban dahaga yang sama. 

Diterjemahkan oleh Yohanes Manhitu 
Yogyakarta, 26 Desember 2004 
-------------------------- 

El Sediento 

Por: Octavio Paz 

Por buscarme, Poesía, 
en ti me busqué: 
deshecha estrella de agua, 
se anegó en mi ser. 
Por buscarte, Poesía, 
en mí naufragué. 

Después sólo te buscaba 
por huir de mí: 
¡espesura de reflejos 
en que me perdí! 

Mas luego de tanta vuelta 
otra vez me vi: 
el mismo rostro anegado 
en la misma desnudez; 
las mismas aguas de espejo 
en las que no he de beber; 
y en el borde del espejo, 
el mismo muerto de sed. 

--------------------------------

*) Lahir di Mexico City, 1914, belajar di Universidad Nacional de Méjico. Pada tahun 1990, ia menjadi orang Meksiko pertama yang memenangi hadiah Nobel Sastra. Sebelumnya ia menjadi duta besar Meksiko di beberapa belahan dunia, yaitu di Prancis, Swiss, Jepang, dan India, dan pernah mengajar di Universitas Cambridge dan Harvard. Karya-karya Paz telah diterjemahkan secara luas ke berbagai bahasa di dunia. Ia meninggal dunia pada tahun 1998.

No comments:

Post a Comment