Friday, September 30, 2011

Sebuah Dialog dengan Nusa



Karya: Yohanes Manhitu

dikau terbaring laksana gajah tidur pulas,
dikau terlentang bisu bagai si singa malas,
dikau biarkan kabut duka selimut rangkap,
dikau biarkan pula bibirmu enggan berucap.

wahai, nusa wangi yang dibayangi nestapa!
kapan dikau tak lagi jadi cemoohan bumi?
kapan dikau berhenti patuhi badai bodoh?
kuingin tatap dikau pelihara jiwa atoinmeo
*.

mataku telah lelah melihat tidur panjangmu,
telingaku tak lagi kuasa dengar seribu keluhan,
lidahku sudah tak sanggup sentuh butir pil kina,
hatiku meratap dengar kabar perawan disantap.

wahai, tanah seribu mantra dan pantun bicara,
bumi tempat tatanan suci tumbuh bagai jagung,
sabana tempat lembu manja kenal sang gembala.
kini saatnya dikau petik dawai gerbang nirwana.

Baciro-Yogyakarta, 14 Desember 2003


* pendekar/panglima (bahasa Dawan, Timor Barat)

No comments:

Post a Comment