Sunday, October 12, 2025

DUA BUKU DARI YOGYAKARTA, DARI PENULIS, PUSTAKAWAN DAN PEGIAT LITERASI, BUNG YOSEPH NAI HELLY* (SAUDARA SESAMA PERANTAU DARI TIMOR BARAT, NTT)


SELAMAT HARI MINGGU & SALAM LITERASI! Saya merasa gembira, akhirnya tiba juga dua buku dari Yogyakarta, dari Bung Yoseph (sapaan akrab: Mas Yoseph). Terima kasih banyak dan selamat atas dua buku baru ini, yang semakin menegaskan keaktifan dan konsistensi Bung dalam hal tulis-menulis. Buku-buku Bung tetap diharapkan. Semoga Bung selalu sehat dan terus berkarya dengan penuh semangat.

Saya berterima kasih kepada Mas Yoseph dan turut bangga karena buku-bukunya, baik karya tunggal maupun karya bersama, telah mengisi rak buku sederhana di ruang kerja saya. Terima kasih banyak juga karena nama dan kegiatan saya disebut secara khusus juga dalam dua buku yang telah saya terima ini. Semoga banyak manfaatnya.

Teruslah berkarya dengan penuh semangat. Salam sukses!
--------------------------------------------

1. KETERANGAN BUKU Perjalanan Gerakan Literasi Dalam Media**

Penerbit: Aswaja Pressindo (Anggota IKAPI)
Waktu terbit: Juni 2025
Lebar: 14,5 cm
Panjang: 20,5 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: viv + 162 hlm.
Bahasa pengantar: INDONESIA
Tipe jilid: SOFT COVER (sampul tipis)

2. KETERANGAN BUKU MENCINTAI MERAYAKAN Literasi

Penerbit: Mitra Mekar Berkarya
Waktu terbit: Januari 2025
Ukuran: 14,8x21 cm
Halaman: 70 hlm.
Bahasa pengantar: INDONESIA
Tipe jilid: SOFT COVER (sampul tipis)
-----------------------------------------
*) Bung Yoseph Nai Helly (berasal dari Biboki, Kab. Timor Tengah Utara, Prov. Nusa Tenggara Timur) adalah seorang pustakawan (saat ini, kepala perpustakaan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional [STPN] Yogyakarta), penulis, dan pegiat literasi. Tulisan-tulisannya di bidang pertanahan, literasi dan sastra (puisi) telah terbit dalam berbagai media (buku, koran, dan majalah). Anggota staf majalah "Literasi Guru" (majalah pendidikan yang berbasis di Yogyakarta) ini adalah anggota aktif Forum Batu Tulis Nusantara Yogyakarta (FBTNY).
**) Yang berminat untuk membeli buku "Perjalanan Gerakan Literasi Dalam Media" boleh menghubungi Mas Yoseph (via Facebook).
----------------------------------------------
Foto: Jepretan saya dari buku-buku ini

SEBUAH BUKU TEOLOGI DARI SUMATRA, DARI PENULIS SEMARGA, RD. JONI MANHITU (PASTOR MUDA DARI NOEMUTI, TIMOR BARAT, NTT)




SELAMAT HARI MINGGU & SALAM LITERASI! Sungguh sebuah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi saya karena telah menerima buku MANUSIA ADA DALAM KEPEMIMPINAN ALLAH, karya RD. Joni Manhitu, seorang pastor muda dan penuh semangat dari Bijeli, Noemuti, Timor Barat, NTT, yang kini menjalankan tugas perutusannya di Pulau Sumatra. Selamat kepada Ampaer* Joni atas terbit dan beredarnya buku ini. Semoga berguna sebesar-besarnya.

Berikut adalah biografi singkat penulis buku tersebut: RD.** Joni Manhitu lahir di Beijeli, 02 Juni 1996 dari pasangan Gabriel Manhitu dan Elisabeth Ratrigis. Dia menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Nunhala, sekolah menengah pertama di SMPN Satap Nunhala, sekolah menengah atas di SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, lalu dia menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

Menerima buku dari teman bukanlah hal yang baru bagi saya. Rak buku sederhana saya berisikan sejumlah buku karya teman-teman, baik dari Indonesia maupun mancanegara. Saya selalu merasa diberkati dengan datangnya buku dari teman-teman sesama penulis. Yang berbeda kali ini adalah penulis buku yang saya terima adalah saudara semarga (sama-sama bermarga Manhitu dan berasal dari desa yang sama pula) dan tentu masih kerabat. Semoga saudara saya ini---yang terpanggil menjadi uispaer***---selalu sehat dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan berhasil sebagai seorang pastor bonus (bahasa Latin, gembala yang baik; bahasa Dawan: atukus alekot). Mari kita doakan!

Teruslah bertugas pastoral dan berkarya intelektual, saudaraku!

*) Ampaer (bahasa Dawan) = Romo atau Pater
**) RD (bahasa Latin, Reverendus Dominus = Tuan yang Terhormat) adalah sebutan khusus untuk Imam Diosesan (Imam Projo).
***) uispaer (bahasa Dawan) = pastor, imam Katolik
--------------------------------

KETERANGAN BUKU

Penulis: RD. Joni Manhitu
Editor: Rm. Siprianus Soleman Senda, Pr, S.Ag, L.Th.Bib
Imprimatur: Mgr. Hironimus Pakaenoni
Nihil Obstat: Rm. Dr. Herman Punda Panda, Pr
Penerbit: Tonggak Media
ISBN: 978-623-6275-77-1
Ukuran buku: 13 x 19 cm
Tanggal terbit: November 2024
Jumlah halaman: 300 (setelah xxii)
Tipe jilid: Sampul tipis (Paperback)
-------------------------------------
Foto: Jepretan saya dari buku ini

Thursday, October 2, 2025

HASIL WAWANCARA TERTULIS DENGAN SAYA TERBIT DALAM MAJALAH "LITERATURA VIVO" (EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2025) DI KANADA


Wawancara tertulis berbahasa Esperanto dengan saya oleh penyair Erika Godó (dari Hungaria) telah terbit dalam Literatura Vivo* (Edisi September-Oktober 2025), sebuah majalah sastra Esperanto yang dikelola dua penyair-Esperantis dari Hungaria dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Wawancara seputar aktivitas saya di bidang bahasa dan sastra tersebut berisikan 9 pertanyaan dan 9 jawaban. Wawancara tertulis seperti ini juga pernah dilakukan dengan saya dalam bahasa Tetun oleh seorang wartawan "Tatoli" (Kantor Berita Resmi Timor-Leste) beberapa tahun silam. Hasilnya masih bisa diakses secara daring.

Terima kasih banyak kepada penyair Erika Godó dan John Huang yang telah menerbitkan wawancara tersebut. Semoga majalah Literatura Vivo terus maju dan berjaya. Salam basastra! 💖

Hasil wawancara tersebut tersedia secara gratis di literaturavivo.com. Yang berminat, silakan unduh!

Foto: Cuplikan dari majalah Literatura Vivo

PUISI DAWAN-ESPERANTO SAYA TERBIT DALAM MAJALAH "LITERATURA VIVO" (EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2025) DI ONTARIO, KANADA

Puisi dwibahasa "HANAF ALUMAT NÂKO NENO-TUNAN" dan "BELSONO EL LA ĈIELO" karya saya sendiri telah terbit dalam Literatura Vivo* (Edisi September-Oktober 2025), sebuah majalah sastra Esperanto yang dikelola dua penyair-Esperantis dari Hungaria dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Terima kasih banyak kepada penyair Erika Godó dan John Huang yang telah menerbitkan puisi dwibahasa tersebut. Semoga majalah Literatura Vivo terus maju dan berjaya. Salam mesra bahasa dan sastra! 💖

Puisi dwibahasa tersebut tersedia secara gratis di literaturavivo.com. Yang berminat, silakan unduh!

Bagi teman-teman yang tidak berbahasa Esperanto (mungkin karena belum sempat belajar), di sini saya bagikan versi tribahasa (Dawan-Indonesia-Esperanto) puisi tersebut.
------------------------------------------------------

HANAF ALUMAT NÂKO NENO-TUNAN*

Atuis: Yohanes Manhitu

Neu Wolfgang Amadeus Mozart

Haef namfafau ben ho musik amasat
nabia kau nbi mnamit amnanut nanan.
Au nekke nlem neu melodi kaäsnasat
lê namasab tabu in lakat a-nbi lalan.

Haef-haef au utnín ho musik alumat,
au nekke naheun nok dame in sain
lê ném nâko neno-tunan amnanut,
lo onlê malaikat puknes in hanan.

Ho onlê mukeo kau piuta he ait lakat
he ‘nao ‘tean hanaf amasat in usan
lê nakinbon es bale ‘loö mapanat,
ma ho musik a-nsai ntea in nanan.

Ho kanam, ho hanam nlakan nakat
ma naheun nekaf a-nbi batan-batan
onlê piöt nâko beï-naï lê mapanat
neu sufâ-kaüf lê natua pah-pinan.

Hanaf alumat i ném nâko Abalbalat
ma nsai natuin ho musik in masan.
Au nekke nsai nbi mlilê neu nenat
ma ‘pules Usif abít neno-tunan.

Yogyakarta, Funsiô 2012
-------------------------

SUARA NAN INDAH DARI SURGA**

Penulis: Yohanes Manhitu

Untuk Wolfgang Amadeus Mozart***

Sudah sangat sering musikmu nan elok
menemaniku dalam pencarian panjang.
Hatiku tenggelam dalam melodi tak henti
yang menghias langkah waktu di jalannya.

Setiap kali kusimak musikmu nan indah,
hatiku pun dipenuhi aliran kedamaian
yang berasal dari langit yang tinggi,
laksana suara sekelompok malaikat.

Sepertinya aku selalu kauajak melangkah
‘tuk pergi menjangkau pusaran suara indah
yang tersembunyi di tempat jauh nan terjaga,
dan musikmu mengalir sampai dalamnya.

Namamu, suaramu melampaui batas
dan mengisi sanubari setiap generasi
bagai kisah leluhur yang terpelihara
bagi para keturunan penghuni bumi.

Suara indah ini datang dari Yang Abadi
dan mengalir melalui keelokan musikmu.
Hatiku mengalir dalam sukacita mendengar
dan aku meluhurkan Sang Raja surgawi.

Yogyakarta, September 2012
-----------------------------

BELSONO EL LA ĈIELO

Verkinto: Yohanes Manhitu

Al Wolfgang Amadeus Mozart

Jam multfoje via bela muziko
akompanas min dum mia longa serĉo.
Mia koro dronas en senfinaj melodioj
ordonantaj paŝojn de tempo-vojaĝo.

Ĉiufoje kiam mi aŭskultas vian belan muzikon,
mia koro plenas je fluo de paco
venanta el la vasta ĉielo,
vere tio similas voĉon de anĝelgrupo.

Kvazaŭ vi ĉiam invitus min por ekpaŝi
atingi la centron de ĉi tiu belsono,
sin kaŝanta en malproksima loko gardata
kaj via muziko fluas ĝis ĝia interno.

Via nomo, via voĉo transiras landlimojn
kaj plenigas la korojn de ĉiu generacio
samkiel gepraava historio konservata
por la generacioj loĝantaj surtere.

Tiu ĉi belsono venas el la Eternulo
kaj fluas tra la beleco de via muziko.
Mia koro fluas en la aŭskult-ĝojo
kaj gloras mi la Reĝon de ĉielo.

Jogjakarto, oktobre 2012
--------------------------
*) Puisi Dawan ini dan terjemahannya dalam bahasa Esperanto--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Feotnai Mapules-Princino Laŭdata" (Antwerpen: Eldonejo Libera, Des. 2016).
**) Terjemahan Indonesia ini dan versi aslinya (dalam bahasa Dawan)--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia" (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019).
***) Wolfgang Amadeus Mozart (nama populer: Mozart; 27 Januari 1756–5 Desember 1791) adalah seorang komponis dan dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah.
------------------------
Foto: Cuplikan dari majalah "Literatura Vivo".

Deklamasi Puisi "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" karya Yohanes Manhitu oleh Irenius Berek

Irenius Berek, siswa kelas IX SMP Negeri Biboki Anleu, adalah Juara 2 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008).

Video ini dibuat oleh Sdr. Servasius Eko (guru SMP Negeri Biboki Anleu yang menjadi pembimbing siswa peserta lomba) saat Nyong Irenius sedang berlatih di halaman sekolahnya untuk mengikuti lomba tersebut. Video seluruh lomba deklamasi puisi tersebut tersedia di www.youtube.com dan berita tentang kemenangan Irenius dalam lomba itu dapat dibaca di www.hitsidn.com.

Puisi pilihan yang dideklamasikan Irenius dalam lomba tingkat kabupaten tersebut adalah puisi Dawan ini.


MPANAT PAKU HE NPIN NABALA

Atuis: Yohanes Manhitu

Anin pah-pinan i lof ka nabè’ fa makain
ma nautus nabè’ natból nokaskeken.
Es onnane, mpanat ho paku he npin
he ntanâ lalan neu bael-mafnekan.

Haef-haef ho paku onlê he nmaet
fun min’e he okê aî ainne namép.
Me lablaba he muheun mufanî
ma mukín mane nâko ainne fún.

Lalne fê namnaun ma ainne nabala
ma in naim piuta he nâmaet paku
lê nasoin ko nâko mèsökan ‘naek
nbi lalan neu ho bael-mafnekan.

Mpanat ho paku he npin nabala
masi anin humâ-humâ he nâmate
nèk fút amepat ma slutuf manenû,
fun ala ho es paku in apanat alekot.

Yogyakarta, Funhâ 2008

Tuesday, September 30, 2025

Akronim "Termul": Asal-usul dan Artinya

Ilustrasi: young-professionals.uk

INFO KATA: Belum lama ini, secara kebetulan, saya jumpai kata "termul" di internet. Saya duga, ini sebuah akronim baru. Eh, ternyata dugaan saya benar. Menurut kabaraktual.id, "termul" adalah akronim yang terbentuk dari dua kata: "ternak" dan "Mulyono". Siapakah Mulyono? Silakan cari sendiri untuk tahu dan mengerti etimologinya. 😉

Ternyata, kata "termul" yang kini sering digunakan itu adalah kata benda (nomina) dan kata sifat (adjektiva). Contoh kalimat:

1. Bung, sejak kapan orang itu menjadi termul?
2. Dia kok termul sekali ya. Kenapa begitu?

Irenius Berek, Juara 2 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU

Irenius Berek, siswa kelas IX SMP Negeri Biboki Anleu, adalah Juara 2 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008).


Video ini dibuat oleh Sdr. Servasius Eko (guru SMP Negeri Biboki Anleu yang menjadi pembimbing siswa peserta lomba) saat Nyong Irenius sedang berlatih di dalam kelas untuk mengikuti lomba tersebut. Video seluruh lomba deklamasi puisi tersebut tersedia di www.youtube.com dan berita tentang kemenangan Irenius dalam lomba itu dapat dibaca di www.hitsidn.com.

Puisi wajib dan puisi pilihan yang dideklamasikan Irenius Berek dalam lomba tersebut adalah puisi-puisi berikut ini:

NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ

Atuis: Yohanes Manhitu

(Neu atoin-Timor ok-okê)

Hit monit mesê ma né tolof mesê.
Hit a-tnaotém ma né tnonoktém.
Thail lekleko ma né ttèl lekleko.
Tâko nifu ametak ma né tasi ametak.
Nane es Tais-Atoni ma né Tais-Bifé,
es napunan kit ma né natefan kit.
Hit tah tâko pah mesê ma né naijan mesê.
Nane es Pah Metô ma né Naija-Metô.
In es a-nhao nânaeb ma né nfait nânaeb.
Hit tiun tâko nifu mesê ma né ‘bonî mesê.
Nane es nifu ‘honis ma né ‘bonî ‘honis.
Hit a-tmuî bilut mesê ma né bonet mesê.
Hit a-tpal sít alumat ma né kolit alumat.
Hit tait ne(l) amasat ma né toni amasat
he talekô nekaf ma né taloitan nekaf
nbi leku susar ma né tabu susar.
Hit a-täptai betî aklimâ ma né tais aklimâ
he talilê hit mepu ma né tatón hit banit
fun ike nkeo leko ma né suti nkeo leko.
Hit tapén manas mesê ma né funan mesê
nbi neno meûsinê ma né fai meûsinê.
Hit tafnekan teu amaf mesê ma né ainaf mesê.
Nane es Amaf Uisneno ma né Ainaf Uisneno.
In es Amoët amaneot ma né Apakaet amaneot;
Ahaot abè’it ma né Afatis abè’it;
Atitus amnaut ma né Anonot amnaut;
Alulut amaneot ma né Alekat amaneot;
Amanekat abalbalat ma né Amnaut abalbalat;
Alík’aof amliat ma né Apeän smanaf amliat.
Neno nnaomát ma né nfainmát.
Fai ntanhainfín ma né nlakanfín.
Aim he tnekmés ma né tänsaomés
he tatutan lasi Uisneno ma né toni Uisneno;
he tafinib uab pah-pinan ma né molok pah-pinan
tèk kanan tuis amasat ma né atu amasat
nâko eke-eke ma né batan-batan
neu nenô amunit ma né fai amunit
neu talus amnemat ma né lutas amnemat
neu tabu msòpun ma né leku msòpun
talantea neno in tuän ma né fai in tuän
on fefbelâ kninô ma né hanbelâ kninô.

Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004
-----------------------------------------

MPANAT PAKU HE NPIN NABALA

Atuis: Yohanes Manhitu

Anin pah-pinan i lof ka nabè’ fa makain
ma nautus nabè’ natból nokaskeken.
Es onnane, mpanat ho paku he npin
he ntanâ lalan neu bael-mafnekan.

Haef-haef ho paku onlê he nmaet
fun min’e he okê aî ainne namép.
Me lablaba he muheun mufanî
ma mukín mane nâko ainne fún.

Lalne fê namnaun ma ainne nabala
ma in naim piuta he nâmaet paku
lê nasoin ko nâko mèsökan ‘naek
nbi lalan neu ho bael-mafnekan.

Mpanat ho paku he npin nabala
masi anin humâ-humâ he nâmate
nèk fút amepat ma slutuf manenû,
fun ala ho es paku in apanat alekot.

Yogyakarta, Funhâ 2008

Elsaday D. Taranika, Juara 1 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU

Elsaday D. Taranika, siswi kelas IX SMP 1 Kefamenanu, adalah Juara 1 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008).

Video ini dibuat oleh Sdri. Desy Rusae (guru SMPN 1 Kefamenanu dan pembimbing siswi peserta lomba) saat Nona Tara (sapaan Elsaday D. Taranika) tampil dalam Acara 17 Agustus 2025 di halaman Kantor Bupati Timor Tengah Utara. Yang menarik tentang Nona Tara ini dan patut diapresiasi adalah kedua orang tuanya (guru di TTU) berasal dari Yogyakarta. Jadi, dia bukan penutur jati bahasa Dawan. Terima kasih banyak ya, Nona Tara. Video seluruh lomba deklamasi puisi tersebut tersedia di YouTube.

Puisi wajib dan puisi pilihan yang dideklamasikan Nona Tara dalam lomba dan penampilan dalam acara 17 Agustus 2025 di Kantor Bupati Timor Tengah Utara adalah puisi-puisi ini.

Puisi wajib:

NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ

Atuis: Yohanes Manhitu

Neu atoin-Timor ok-okê

Hit monit mesê ma né tolof mesê.
Hit a-tnaotém ma né tnonoktém.
Thail lekleko ma né ttèl lekleko.
Tâko nifu ametak ma né tasi ametak.
Nane es Tais-Atoni ma né Tais-Bifé,
es napunan kit ma né natefan kit.
Hit tah tâko pah mesê ma né naijan mesê.
Nane es Pah Metô ma né Naija-Metô.
In es a-nhao nânaeb ma né nfait nânaeb.
Hit tiun tâko nifu mesê ma né ‘bonî mesê.
Nane es nifu ‘honis ma né ‘bonî ‘honis.
Hit a-tmuî bilut mesê ma né bonet mesê.
Hit a-tpal sít alumat ma né kolit alumat.
Hit tait ne(l) amasat ma né toni amasat
he talekô nekaf ma né taloitan nekaf
nbi leku susar ma né tabu susar.
Hit a-täptai betî aklimâ ma né tais aklimâ
he talilê hit mepu ma né tatón hit banit
fun ike nkeo leko ma né suti nkeo leko.
Hit tapén manas mesê ma né funan mesê
nbi neno meûsinê ma né fai meûsinê.
Hit tafnekan teu amaf mesê ma né ainaf mesê.
Nane es Amaf Uisneno ma né Ainaf Uisneno.
In es Amoët amaneot ma né Apakaet amaneot;
Ahaot abè’it ma né Afatis abè’it;
Atitus amnaut ma né Anonot amnaut;
Alulut amaneot ma né Alekat amaneot;
Amanekat abalbalat ma né Amnaut abalbalat;
Alík’aof amliat ma né Apeän smanaf amliat.
Neno nnaomát ma né nfainmát.
Fai ntanhainfín ma né nlakanfín.
Aim he tnekmés ma né tänsaomés
he tatutan lasi Uisneno ma né toni Uisneno;
he tafinib uab pah-pinan ma né molok pah-pinan
tèk kanan tuis amasat ma né atu amasat
nâko eke-eke ma né batan-batan
neu nenô amunit ma né fai amunit
neu talus amnemat ma né lutas amnemat
neu tabu msòpun ma né leku msòpun
talantea neno in tuän ma né fai in tuän
on fefbelâ kninô ma né hanbelâ kninô.

Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004
--------------------------------------------

Puisi Pilihan:

FLOBAMORA

Atuis: Yohanes Manhitu

Neu NTT in tuakin

Flobamora, lo kanaf alumat.
Mapilî nâko kanaf amasat há:
Flores, Sumba, Timor ma Alor.
Pah NTT in pulau amanuatin.

Pahes nok kun in taos ma nono,
pahes nok in bukae ma mninut.
Nmaneo, es ka on fa es, naikan.
Me NTT nfut ma näbut sin.

Tasi amanuat a-nbatas sin,
‘nuüf amnanut a-nëkâ sin;
provinsi mesê es a-näbut sin.
Sin nekaf mesê, ansaof mesê.

Kupang es Flobamora in usan.
In kota fautputun amâtanes kun.
Bale kanan to Flobamora nabuan
he nänsaomesen ma nafenâ sin pah.

Flobamora, ho lof a-mmoin mubala.
Ho mutua au nekak ma au smanak piuta.
Au ka upnikan fa ho masam ma fomenim.
Mauthe au ‘pafâ ho kanam talantea nabalbál.

Yogyakarta, Funsiô 2003

Foto: Youtube.com

HAPPY INTERNATIONAL TRANSLATION DAY!


SELAMAT HARI PENERJEMAHAN SEDUNIA!
HAPPY INTERNATIONAL TRANSLATION DAY!
FELIZ DIA INTERNACIONAL DA TRADUÇÃO!

Sem tradução, não há nenhuma historia do mundo.
Without translation, there is no history of the world.
Sin traducción, no hay ninguna historia del mundo.
Son ada terjemahan, son ada dunia pung sejara.
Ka nmuï tlakab uab, ka nmuî fa pah-pinan in piöt.
Sans traduction, il n'y a pas d'histoire du monde.
Sen traduko, ne ekzistas historio de la mondo.
Senza traduzione, non c'è historia del mondo.
Ora ono terjemahan, ora ono sejarah dunyo.
Tanpa terjemahan, tidak ada sejarah dunia.
Lahó tradusaun, la iha istória mundu nian.
Sine translatio, historia mundi non est.

---L. G. Kelly (2004)


(The other sentences in eleven languages are translated from the English version by Yohanes Manhitu, 30 September 2016). Carpe diem!

Image: Front cover of Tagore's "Gitanjali (Song Offerings)" in the Dawan language, translated by Yohanes Manhitu (Diandra Kreatif, 2019)

Saturday, September 6, 2025

Cappuccino di Hutan Karet

Foto: Yohanes Manhitu (2 Sept. 2025)

Karya: Yohanes Manhitu

Deretan warung berdiri
di antara pepohonan
di pinggir jalan desa.
Senja hampir tiba.

Aku duduk di sini
di sebuah warung
ditemani Cappuccino.
Magrib kian mendekat.

Anganku kini terbang jauh
ke kota-kota yang memanas,
ke gedung-gedung jadi puing,
kepada yang korban hayatnya.

Ini Cappuccino rasa kopi pahit.
Bukan karena bahan dasarnya,
melainkan karena suasana hati.
Untung, ini bukan hasil korupsi.

Janji boleh semanis Cappuccino,
tetapi faktanya kopi superpahit.
Itulah yang menumpuk kecewa
dan menggerakkan aksi insani.

Di perkebunan karet sore ini,
kuteringat pada si Multatuli
dan pada gila masa kolonial.
Semoga itu tidak terulang.

Cappuccino ini sudah habis,
tetapi anganku tetap awas.
Baiklah kulewati jalan desa
untuk pulang ke kota sana.

Dsn. Mendiro, 2 Sept. 2025

Saturday, August 23, 2025

AKHIRNYA, WILLIAM SHAKESPEARE PUN "BISA BERBAHASA DAWAN" DALAM "SONETA 18"

Foto: https://www.istockphoto.com

Salam bahasa dan sastra! Sederet jam yang lalu (pada hari ini, Sabtu, 23 Agustus 2023), karena sebuah "dorongan yang begitu kuat", saya berusaha menerjemahkan "Sonnet 18" ke bahasa Dawan. Soneta ini adalah sebuah karya William Shakespeare (1564–1616)—pujangga termasyhur/terbesar dalam dunia sastra berbahasa Inggris—yang terdapat dalam kumpulan 154 soneta yang berjudul Shakespeare's Sonnets (edisi pertamanya, yang berjudul Shake-speares Sonnets: Neuer Before Imprinted, diterbitkan oleh Thomas Thorpe di London pada tahun 1609). Soneta-soneta itu ditulis dalam Bahasa Inggris Modern Awal (Early Modern English).

Siapa yang tidak kenal Shakespeare? Walaupun ia sangat terkenal di dunia sastra global, barangkali ada orang yang belum mengenalnya. Saya sendiri sudah lama mengenal Shakespeare, dan pernah membaca karyanya. Ketika masih kuliah bahasa Inggris dulu, sosok ini tidak lolos dari perhatian dosen mata kuliah "poetry" (puisi). Akan tetapi, baru kali ini saya mendapat "dorongan yang sangat kuat" untuk menerjemahkan karyanya ke bahasa Dawan.

Terjemahan saya ke bahasa Dawan--yang berjudul "Soneta 18"--itu telah saya bandingkan dengan versi-versi berikut ini:
1. Versi Prancis (Sonnet 18); Louis L. P. Charpentier (1863)
2. Versi Spanyol (Soneto 18); José María Gabriel y Galán (1887)
3. Versi Portugis (Soneto 18); José Bento (1897)
4. Versi Italia (Sonetto 18); Alfredo Panzini (1915)
5. Versi Esperanto (Soneto 18); William Auld (1959)

Semoga akan ada lagi karya Shakespeare dan pujangga berbahasa Inggris lain yang diterjemahkan ke bahasa Dawan (dan bahasa daerah lain). Kiranya terjemahan ini bermanfaat bagi bahasa Dawan dan siapa pun yang berminat pada sastra daerah dan sastra internasional.
-----------------------------

SONETA 18


Atuis: William Shakespeare

Au musti unesâ ko nok neonfoknaises ka?
Ho mumásamnès ma ho mmalulemnès kum:
Anin amaneunte nhekô hausuftunaf amastin a-nbi Funnimâ,
Ma foknaise in tabu ntea ka ‘ló fa, ma nfin kun:

Feës-feës manse npin ma nmapút nâsek’on,
Ma haef-haef in huma-mnatú nane nope nakini;
Ma sâ-sâ lê namás lof namsáb aî nanekun in pinan,
Ka nok fa salit aî fun tabu in naot le nâbainâ:

Me ho foknais abalbalte lof ka namsáb fa,
Ma ho lof ka munekun fa masaf lê ho mmuï;
Mates lof ka naní’ fa nak ho muneö mbi in hafon,
Fun ho lof a-mmoin mûnae mbi hanfuaf abalbaltin:

Kalu mansiane fê a-nmuï snasan aî matne fê nít,
Puisi i lof a-nmoin, ma in lof a-nfe ko monit.

Atlakab neu Metô: Yohanes Manhitu
Kota Ungaran, 23 Funfanû 2025
-------------------------------

Versi asli (Original version):

SONNET 18

by William Shakespeare

Shall I compare thee to a summer’s day?
Thou art more lovely and more temperate:
Rough winds do shake the darling buds of May,
And summer’s lease hath all too short a date:

Sometime too hot the eye of heaven shines,
And often is his gold complexion dimmed;
And every fair from fair sometime declines,
By chance or nature’s changing course untrimmed;

But thy eternal summer shall not fade
Nor lose possession of that fair thou owest;
Nor shall Death brag thou wander’st in his shade,
When in eternal lines to time thou growest:

So long as men can breathe or eyes can see,
So long lives this, and this gives life to thee.

Wednesday, August 20, 2025

Pantun Bahasa Indonesia: Tugu Biinmaffo

Foto: Aadjiesayang (di Instagram)
 
Pergi ke toko listrik membeli trafo,
Sudah lewat musim bunga trembesi.
Apa yang salah dengan "Biinmaffo"?
Kok diganti dengan "Sonaf Besi"?

Penulis: Yohanes Manhitu
Ungaran, 20-08-2025

Monday, August 18, 2025

DIRGAHAYU BAHASA INDONESIA, BAHASA RESMI NKRI! (18 Agustus 1945–18 Agustus 2025)






Merdeka! Hari ini, 80 tahun silam (18 Agustus 1945), bahasa Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai bahasa negara atau bahasa resmi NKRI. Pada Bab XV Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.

Hal itu terjadi setelah bahasa Indonesia—yang sebelumnya bernama bahasa Melayu—dinyatakan secara bersama sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Sebagai warga Indonesia dan pengguna serta pencinta bahasa yang amat mengagumkan ini, mari kita melakukan apa yang kita bisa untuk terus memantapkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara di tengah dunia ini seraya turut mengambil bagian aktif dalam upaya memelihara bahasa-bahasa daerah/Nusantara kita sebagai pembentuk mosaik kebudayaan Indonesia, dan tak lupa menjalin persahabatan antarbangsa melalui berbagai bahasa insani.

Dirgahayu bahasa Indonesia! Dirgahayu bahasa negara RI! Semoga semakin bergengsi dan berjaya! Salam bahasa dan sastra!

Foto-foto sampul depan: Dokumentasi pribadi penulis

Sunday, August 17, 2025

TERIMA KASIH BANYAK ATAS PENGGUNAAN PUISI-PUISI DAWAN SAYA UNTUK LOMBA PEMBACAAN PUISI, MUSIKALISASI PUISI, DAN DEKLAMASI PUISI DI TIMOR BARAT, NUSA TENGGARA TIMUR






Merdeka! Dengan semangat peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, saya mengucapkan terima kasih banyak atas penggunaan puisi-puisi Dawan saya (karya asli, baik sebagai puisi wajib maupun pilihan) dalam dua lomba berikut ini:

  1. Lomba Baca Puisi dan Musikalisasi Puisi Dawan (Bagian dari Festival Literasi Sastra Daerah): Diselenggarakan di Soe, TTS, pada tanggal 27-29 April 2025 dan ikuti oleh peserta dari SMA dan SMK di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dibacakan dan dimusikalisasikan adalah "AMONET MATEL LOF NASÚF NEU KO" (Yogyakarta, Mei 2007)
  2. Lomba Deklamasi Puisi (Bagian dari Lomba Cerita Rakyat dan Puisi): Diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008). Lomba puisi tersebut bisa diikuti di https://www.youtube.com/live/Fi3ZseHBpJ8.
Sebagai penulis, saya berharap agar pelestarian bahasa daerah melalui sastra daerah, dalam hal ini bahasa dan sastra Dawan, dapat dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Upaya ini sesuai dengan tiga pilar politik kebahasaan NKRI, yaitu:
  1. Menjunjung bahasa bahasa persatuan
  2. Melestarikan bahasa daerah
  3. Menguasai bahasa asing
Jayalah bangsa dan tanah air Indonesia! Jayalah bahasa dan sastra Indonesia! Jayalah pula bahasa dan sastra Nusantara!
💖🇮🇩
Foto-foto: Dari YouTube dan koleksi pribadi