Puisi dwibahasa "HANAF ALUMAT NÂKO NENO-TUNAN" dan "BELSONO EL LA ĈIELO" karya saya sendiri telah terbit dalam Literatura Vivo* (Edisi September-Oktober 2025), sebuah majalah sastra Esperanto yang dikelola dua penyair-Esperantis dari Hungaria dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Terima kasih banyak kepada penyair Erika Godó dan John Huang yang telah menerbitkan puisi dwibahasa tersebut. Semoga majalah Literatura Vivo terus maju dan berjaya. Salam mesra bahasa dan sastra! 💖
Puisi dwibahasa tersebut tersedia secara gratis di literaturavivo.com. Yang berminat, silakan unduh!
Bagi teman-teman yang tidak berbahasa Esperanto (mungkin karena belum sempat belajar), di sini saya bagikan versi tribahasa (Dawan-Indonesia-Esperanto) puisi tersebut.
------------------------------------------------------HANAF ALUMAT NÂKO NENO-TUNAN*
Atuis: Yohanes Manhitu
Neu Wolfgang Amadeus Mozart
Haef namfafau ben ho musik amasat
nabia kau nbi mnamit amnanut nanan.
Au nekke nlem neu melodi kaäsnasat
lê namasab tabu in lakat a-nbi lalan.
Haef-haef au utnín ho musik alumat,
au nekke naheun nok dame in sain
lê ném nâko neno-tunan amnanut,
lo onlê malaikat puknes in hanan.
Ho onlê mukeo kau piuta he ait lakat
he ‘nao ‘tean hanaf amasat in usan
lê nakinbon es bale ‘loö mapanat,
ma ho musik a-nsai ntea in nanan.
Ho kanam, ho hanam nlakan nakat
ma naheun nekaf a-nbi batan-batan
onlê piöt nâko beï-naï lê mapanat
neu sufâ-kaüf lê natua pah-pinan.
Hanaf alumat i ném nâko Abalbalat
ma nsai natuin ho musik in masan.
Au nekke nsai nbi mlilê neu nenat
ma ‘pules Usif abít neno-tunan.
Yogyakarta, Funsiô 2012
-------------------------
SUARA NAN INDAH DARI SURGA**
Penulis: Yohanes Manhitu
Untuk Wolfgang Amadeus Mozart***
Sudah sangat sering musikmu nan elok
menemaniku dalam pencarian panjang.
Hatiku tenggelam dalam melodi tak henti
yang menghias langkah waktu di jalannya.
Setiap kali kusimak musikmu nan indah,
hatiku pun dipenuhi aliran kedamaian
yang berasal dari langit yang tinggi,
laksana suara sekelompok malaikat.
Sepertinya aku selalu kauajak melangkah
‘tuk pergi menjangkau pusaran suara indah
yang tersembunyi di tempat jauh nan terjaga,
dan musikmu mengalir sampai dalamnya.
Namamu, suaramu melampaui batas
dan mengisi sanubari setiap generasi
bagai kisah leluhur yang terpelihara
bagi para keturunan penghuni bumi.
Suara indah ini datang dari Yang Abadi
dan mengalir melalui keelokan musikmu.
Hatiku mengalir dalam sukacita mendengar
dan aku meluhurkan Sang Raja surgawi.
Yogyakarta, September 2012
-----------------------------
BELSONO EL LA ĈIELO
Verkinto: Yohanes Manhitu
Al Wolfgang Amadeus Mozart
Jam multfoje via bela muziko
akompanas min dum mia longa serĉo.
Mia koro dronas en senfinaj melodioj
ordonantaj paŝojn de tempo-vojaĝo.
Ĉiufoje kiam mi aŭskultas vian belan muzikon,
mia koro plenas je fluo de paco
venanta el la vasta ĉielo,
vere tio similas voĉon de anĝelgrupo.
Kvazaŭ vi ĉiam invitus min por ekpaŝi
atingi la centron de ĉi tiu belsono,
sin kaŝanta en malproksima loko gardata
kaj via muziko fluas ĝis ĝia interno.
Via nomo, via voĉo transiras landlimojn
kaj plenigas la korojn de ĉiu generacio
samkiel gepraava historio konservata
por la generacioj loĝantaj surtere.
Tiu ĉi belsono venas el la Eternulo
kaj fluas tra la beleco de via muziko.
Mia koro fluas en la aŭskult-ĝojo
kaj gloras mi la Reĝon de ĉielo.
Jogjakarto, oktobre 2012
--------------------------
*) Puisi Dawan ini dan terjemahannya dalam bahasa Esperanto--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Feotnai Mapules-Princino Laŭdata" (Antwerpen: Eldonejo Libera, Des. 2016).
**) Terjemahan Indonesia ini dan versi aslinya (dalam bahasa Dawan)--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia" (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019).
***) Wolfgang Amadeus Mozart (nama populer: Mozart; 27 Januari 1756–5 Desember 1791) adalah seorang komponis dan dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah.
------------------------
Foto: Cuplikan dari majalah "Literatura Vivo".
No comments:
Post a Comment