Thursday, October 31, 2024
Kunjungan dan Perjumpaan Literasi di Kampus STPN Yogyakarta, Kamis, 15 September 2024
Puisi Bisa Ditulis di Mana Saja dan Kapan Pun
Tabik! Puisi bisa ditulis di mana saja dan kapan pun (termasuk di dalam pesawat yang sedang terbang) bila inspirasi lahir dan terus mendesak. Berikut adalah sebuah puisi Tetun Nasional yang sempat saya tulis di pesawat Lion dalam penerbangan Kupang-Surabaya pada tanggal 16 Maret 2010. Terpaksa saya tulis pada kantong kebersihan karena kehabisan stok kertas. Selamat membaca dan salam sastra!
---------------------------------------KALOHAN HAMALUK HA’U
Autór: Yohanes Manhitu
Tuur iha aviaun laran,
dook hosi rain nia oin.
Iha kalohan nia klaran,
ha'u temi Na’i nia naran.
Tilun rona aviaun nia lian,
matan la hetan loromatan.
Maibé liuhosi janela oan,
ha'u haree ninia roman.
Lakleur aviaun sei tau ain
neineik iha nia to’o-fatin.
Ksolok mosu iha laran
tan Nia haraik bensaun.
Lion Air, Marsu 2010
-----------------------
AWAN MENEMANIKU*
Penulis: Yohanes Manhitu
Duduk di dalam pesawat,
jauh dari permukaan bumi.
Di tengah-tengah awan,
kusebut nama Tuhan.
Telinga mendengar suara pesawat,
mata tak menemukan matahari.
Tetapi lewat jendela kecil,
kulihat cahayanya.
Sebentar lagi pesawat mendarat
perlahan di tempat tujuannya.
Timbul kegembiraan di hati
karena Ia curahkan berkat.
--------------------------
*) Terjemahan Indonesia dibuat kemudian.
Foto: Dokumen pribadi oleh penulis
Sunday, September 29, 2024
Puisi "Te Apropii" oleh Elena Liliana Popescu Telah Diterjemahkan ke Empat Bahasa Austronesia
Foto: https://www.crushpixel.com |
Sebuah puisi berbahasa Rumania dengan judul "Te Apropii" (sebuah puisi panjang yang terbagi ke dalam 12 bagian) telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang dan kini tercantum dalam sebuah kumpulan puisi multibahasa yang akan terbit di Bukares, Rumania, dalam waktu dekat. Penerjemahan itu memerlukan waktu yang cukup lama dan baru bisa rampung dan dikirim pada tanggal 21 September 2024. Undangan untuk menerjemahkan puisi itu ke bahasa-bahasa Austronesia itu datang dari si penyair sendiri, yakni Elena Liliana Popescu*.
Puisi "Agua Florida" oleh Nidia Marina González Telah Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia
Foto: Dari Alfredo Pérez Alencart |
Awal September ini, saya diundang lagi oleh penyair Alfredo Pérez Alencart dari Universidad de Salamanca (Universitas Salamanca), Spanyol, untuk ikut serta menerjemahkan puisi Spanyol. Kali ini, yang diterjemahkan (ke bahasa Indonesia saja*) adalah puisi "AGUA FLORIDA" karya Nidia Marina González, penyair Kosta Rika yang memenangi XI Premio Internacional de Poesía 'Pilar Fernández Labrador', sebuah penghargaan sastra bergengsi di dunia Hispanik. Terjemahan saya berikut itu (berjudul "AIR BUNGA") bakal diikutkan dalam sebuah antologi puisi multibahasa internasional (berjudul "Atrapanieblas") yang akan terbit di Salamanca, Spanyol, bulan depan (Oktober 2024). Selamat membaca kepada semua! 💖
Saturday, August 31, 2024
Pembacaan puisi "BENDERA MENGHIAS ANGKASA"
"KIU ESTAS MI?" de Yoseph Nai Helly
Bildo: https://www.123rf.com |
de Yoseph Nai Helly*
Kiu estas mi?
Eble vi scias.
Aŭ vi scias,
sed ne multe.
Rigardu min
per via mensa okulo.
Imagu pli longe,
pli malproksime.
Fakte,
vi ne scias multe.
Eĉ se vi scias,
nur preterpase.
Eĉ mi mem ne scias,
des malpli vi, kiu nur preterpasis
transirante la savanon
belan, plenan je trompoj
Vi ne bezonas scii
ĉar ankaŭ mi ne volas, ke vi sciu;
ĉar mi mem ne konas
la profundon de la oceano.
Tio sufiĉas!
Nur lasu la venton blovi.
Nur aŭskultu la kantadon
de la kanario, kiu dancas
por inciteti sian partneron.
Esperanta traduko: Yohanes Manhitu
Ungaran, la 12an de aŭgusto 2024
------------------------------------
Originala versio (en la indonezia):
SIAPAKAH AKU?
Oleh: Yoseph Nai Helly
Siapa aku?
Mungkin kau tahu
Atau kau kenal
Tapi tidak tahu banyak
Pandanglah aku
dengan mata batinmu
Bayangkan lebih lama
Lebih jauh nun di sana
Sebenarnya,
Kau tak banyak tahu
Kalau pun kau tahu,
Sekadar mengenal sepintas
Aku saja tak tahu,
Apalagi kau yang hanya berlalu
Melintasi padang sabana
Indah, penuh tipuan
Tak perlu kau tahu
S’bab aku pun tak ingin kau tahu
Karena aku sendiri tak tahu
Dalamnya samudera
Sudahlah!
Biarkan saja angin berhembus
Dengarkan saja kicauan burung kenari
Sedang menari, menggoda pasangannya.
Yogyakarta, 5 Agustus 2021
Wednesday, July 31, 2024
Belajar menyanyi dalam bahasa yang dipelajari
Gambar: https://www.redbubble.com |
KETIKA belajar suatu bahasa baru, kita perlu belajar juga untuk bisa menyanyi dalam bahasa itu. Mulailah dengan lagu yang mudah dihafal dan dinyanyikan. Tak harus lagu yang panjang. Nikmatilah kegiatan yang asyik tersebut. Itu adalah sebuah cara yang tepat untuk bisa merasakan keindahan bahasa yang dipelajari. Salam mesra bahasa dan sastra! 💖
Buku-buku puisi saya yang telah terbit (Juli 2024)
SELAIN sejumlah puisi asli dan terjemahan saya yang sudah terbit dalam antologi dan media lain di sejumlah negara (Amerika Serikat, Spanyol, Portugal, Rumania, dll.), berikut ini adalah buku-buku antologi/kumpulan puisi saya yang telah terbit dalam bahasa Indonesia, Dawan/Uab Metô, Tetun Nasional/Resmi (Timor-Leste), Inggris, Prancis, dan Esperanto, baik di dalam maupun di luar negeri (nama buku diurutkan dari terbitan terbaru).
- Dahaga Pengembara, kumpulan puisi berbahasa Indonesia, tanpa terjemahan (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2024);
- Lirik Santalum, kumpulan puisi Dawan dan Tetun Resmi (Timor-Leste) dengan terjemahan Indonesia oleh penulis sendiri (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2019);
- A Walk at Night‒Une promenade de nuit, kumpulan puisi asli dalam bahasa Inggris (65 puisi) dan bahasa Prancis (45 puisi) (Antwerpen, Belgia: Eldonejo Libera, 2017);
- Feotnai Mapules‒Princino Laŭdata, kumpulan 100 puisi Dawan-Esperanto (Antwerpen: Eldonejo Libera, 2016);
- Sub la Vasta Ĉielo, antologi puisi asli dalam bahasa Esperanto (Candelo, Australia: Mondeto, 2010); dan
- Nenomatne Nbolen (Matahari Telah Terbit), antologi puisi asli berbahasa Dawan (Yogyakarta: Genta Press, 2009).
Kesan kuat dari menulis puisi
Foto: https://www.planetspark.in |
TIADA hal yang begitu mengesankan bagi saya dari menulis puisi, kecuali jam tidur yang kadang kala terpangkas agar menuai puas, secangkir kopi yang mengepul mengundang lidah untuk mengencani api, indra yang lambat laun terasah basah, kepedulian pada mesra dan selingkuhnya kata-makna, penjelajahan interteks di dalam dan di luar jagat puisi, lebih sering tersenyum pada penganyam kata, dan nikmatnya kebebasan sebagai buah pembebasan. (Kutipan dari teks sampul belakang buku Dahaga Pengembara, sebuah kumpulan puisi berbahasa Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2024).
Dahaga Pengembara: Sebuah Kumpulan Puisi
Foto: Diandra Kreatif, Juli 2024 |
Sunday, June 30, 2024
CASTELUL UNUI VISĂTOR
Image: https://www.wallpaperflare.com |
construit din iubire pură pe pământul adevăratei bogății.
Zidurile puternice din jurul ei sunt ale mântuirii.
Acoperișul său este din binecuvântări curgătoare ale cerului.
Are trei camere: credință, speranță și iubire.
Bucătăria este plină de pâinea vieții.
Ușile sale sunt dintr-o comoară fără sfârșit.
Ferestrele sale sunt din ploaia milostivirii.
Ventilatoarele sunt din cântece frumoase.
Plafoanele sunt ale victoriei și gloriei.
Locuitorii sunt din paradis.
Aici este castelul unui visător.
București (România), 29 aprilie 2024
Pantun Malayu Kupang: Son Lupa Kulit
Foto: www.prochiz.com |
Ana kici pung nama Rinto.
Sonde suka makanan pait.
Mau di kampong ato maranto,
Son jadi kacang yang lupa kulit.
Panulis: Yohanes Manhitu
Noemuti, 6 Oktober 2019
Friday, May 31, 2024
Sebuah Kabar Gembira Datang dari Negeri Jepang
PUISI RUMANIA AKAN DITERJEMAHKAN KE EMPAT BAHASA AUSTRONESIA DAN TERBIT DI BUKARES
Foto: https://pixabay.com |