Sunday, September 29, 2024

Puisi "Te Apropii" oleh Elena Liliana Popescu Telah Diterjemahkan ke Empat Bahasa Austronesia

Foto: https://www.crushpixel.com

Sebuah puisi berbahasa Rumania dengan judul "Te Apropii" (sebuah puisi panjang yang terbagi ke dalam 12 bagian) telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang dan kini tercantum dalam sebuah kumpulan puisi multibahasa yang akan terbit di Bukares, Rumania, dalam waktu dekat. Penerjemahan itu memerlukan waktu yang cukup lama dan baru bisa rampung dan dikirim pada tanggal 21 September 2024. Undangan untuk menerjemahkan puisi itu ke bahasa-bahasa Austronesia itu datang dari si penyair sendiri, yakni Elena Liliana Popescu*.

Berhubung (sejujurnya!) pengetahuan bahasa Rumania saya belum memadai (maklum, masih belajar) untuk bisa menerjemahkan puisi itu langsung dari bahasa Rumania (bahasa turunan Latin terbesar di Eropa Timur), terjemahan-terjemahan saya itu dibuat berdasarkan versi-versi Spanyol, Prancis, Portugis, dan Italia yang telah dibuat secara langsung dari versi asli puisi itu. Kali ini, tanpa rujukan versi bahasa Inggris.

Sebagai informasi, saya telah menerjemahkan sejumlah puisi Prof. Elena ke empat bahasa tersebut di atas dan terdapat dalam beberapa buku kumpulan puisi multibahasa yang terbit di Rumania. Beliau pun telah menerjemahkan sejumlah puisi saya ke bahasa Rumania, dari puisi-puisi asli saya dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Pernah ada terjemahan Rumania dari puisi-puisi saya itu yang terbit di New York.

Sejatinya, ini adalah sebuah kesempatan bagus untuk lebih banyak belajar, Ya, masih perlu belajar dan terus belajar. 💖
------------------------------------
*) Prof. Dr. Elena Liliana Popescu adalah seorang matematikawan dan penyair terkemuka di Rumania (https://www.margutte.com).

Puisi "Agua Florida" oleh Nidia Marina González Telah Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Foto: Dari Alfredo Pérez Alencart

Awal September ini, saya diundang lagi oleh penyair Alfredo Pérez Alencart dari Universidad de Salamanca (Universitas Salamanca), Spanyol, untuk ikut serta menerjemahkan puisi Spanyol. Kali ini, yang diterjemahkan (ke bahasa Indonesia saja*) adalah puisi "AGUA FLORIDA" karya Nidia Marina González, penyair Kosta Rika yang memenangi XI Premio Internacional de Poesía 'Pilar Fernández Labrador', sebuah penghargaan sastra bergengsi di dunia Hispanik. Terjemahan saya berikut itu (berjudul "AIR BUNGA") bakal diikutkan dalam sebuah antologi puisi multibahasa internasional (berjudul "Atrapanieblas") yang akan terbit di Salamanca, Spanyol, bulan depan (Oktober 2024). Selamat membaca kepada semua! 💖

--------------------------------------

AIR BUNGA

Oleh: Nidia M. González

Keajaiban yang tak terselami,
sukar dipahami, tak tampak
dari hal-hal yang kecil.
Aroma air bunga yang mengalir lewat tangan ibuku
dan mengendap di kulitku, kini tanpa ibu,
denyaran napasnya.
Air bunga di udara pekat malam hari.
Kesahajaan bunga berwarna hijau-biru.
Kurangi getaran, redakan yang berkobar.
Rentangkan masa lampau ke masa kini,
jahitlah itu dengan bidal dan benang
untuk menghasilkan selembar kanvas
dengan seluruh kancing dari stoples,
termasuk semua yang telah rusak.

Terjemahan Indonesia: Yohanes Manhitu
Ungaran, Jateng, 7-8 September 2024
--------------------------------------

Versi asli (berbahasa Spanyol):

AGUA FLORIDA

Por: Nidia M. González

El milagro inescrutable,
inasible, invisible
de las pequeñas cosas.
El aroma del agua florida recorre las manos de mi madre
y deposita en mi piel, ya sin mi madre,
el destello de su aliento.
Agua florida en el aire pesado de la noche.
La simplicidad de las flores en verde agua.
Disminuir el temblor, aliviar lo que arde.
Tirar del tiempo antiguo hasta el tiempo presente,
coserlos con dedal e hilo
hacer un solo lienzo
con todos los botones del frasco
incluyendo todo lo que se ha roto.

-----------------------------------------
*) Kali ini tidak ada permintaan khusus untuk menerjemahkan puisi pemenang ini ke bahasa Dawan, Tetun, dan Melayu Kupang. Semoga akan ada lagi kesempatan nan berharga dan tergolong langka ini. Adalah penting untuk terus belajar.

Saturday, August 31, 2024

Pembacaan puisi "BENDERA MENGHIAS ANGKASA"

 

Pembacaan puisi "BENDERA MENGHIAS ANGKASA"
pada malam perenungan dan syukuran peringatan hari kemerdekaan RI ke-79 di wilayah RT 11/RW 06 Bandarjo, Ungaran, Kabupatan Semarang, Provinsi Jawa Tengah,
adalah bentuk partisipasi sebagai WNI.

"KIU ESTAS MI?" de Yoseph Nai Helly

Bildo: https://www.123rf.com


KIU ESTAS MI?

de Yoseph Nai Helly*

Kiu estas mi?
Eble vi scias.
Aŭ vi scias,
sed ne multe.

Rigardu min
per via mensa okulo.
Imagu pli longe,
pli malproksime.

Fakte,
vi ne scias multe.
Eĉ se vi scias,
nur preterpase.

Eĉ mi mem ne scias,
des malpli vi, kiu nur preterpasis
transirante la savanon
belan, plenan je trompoj

Vi ne bezonas scii
ĉar ankaŭ mi ne volas, ke vi sciu;
ĉar mi mem ne konas
la profundon de la oceano.

Tio sufiĉas!
Nur lasu la venton blovi.
Nur aŭskultu la kantadon
de la kanario, kiu dancas
por inciteti sian partneron.

Esperanta traduko: Yohanes Manhitu
Ungaran, la 12an de aŭgusto 2024
------------------------------------
*) Yoseph Nai Helly (okcident-timorano loĝanta en Yogyakarta) estas indonezia poeto, verkisto kaj bibliotekisto. Nuntempe li estas la estro de la biblioteko de la Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta (indonezialingve, Nacia Tera Kolegio de Yogyakarta). Li ankaŭ estas membro de la redakcio de la Majalah Pendidikan Literasi Guru (indonezialingve, Revuo pri Instruista Legoscio-Eduko). En decembro 2023, sia indonezialingva libro Kuubah Duniaku, Antara Imajinasi dan Kenyataan (Mi ŝanĝas mian mondon, inter imago kaj realo) estis eldonita de Lembaga Ladang Kata en Yogyakarta.
------------------------------------------

Originala versio (en la indonezia):

SIAPAKAH AKU?

Oleh: Yoseph Nai Helly

Siapa aku?
Mungkin kau tahu
Atau kau kenal
Tapi tidak tahu banyak

Pandanglah aku
dengan mata batinmu
Bayangkan lebih lama
Lebih jauh nun di sana

Sebenarnya,
Kau tak banyak tahu
Kalau pun kau tahu,
Sekadar mengenal sepintas

Aku saja tak tahu,
Apalagi kau yang hanya berlalu
Melintasi padang sabana
Indah, penuh tipuan

Tak perlu kau tahu
S’bab aku pun tak ingin kau tahu
Karena aku sendiri tak tahu
Dalamnya samudera

Sudahlah!
Biarkan saja angin berhembus
Dengarkan saja kicauan burung kenari
Sedang menari, menggoda pasangannya.

Yogyakarta, 5 Agustus 2021

Wednesday, July 31, 2024

Belajar menyanyi dalam bahasa yang dipelajari

Gambar: https://www.redbubble.com

KETIKA belajar suatu bahasa baru, kita perlu belajar juga untuk bisa menyanyi dalam bahasa itu. Mulailah dengan lagu yang mudah dihafal dan dinyanyikan. Tak harus lagu yang panjang. Nikmatilah kegiatan yang asyik tersebut. Itu adalah sebuah cara yang tepat untuk bisa merasakan keindahan bahasa yang dipelajari. Salam mesra bahasa dan sastra! 💖

Buku-buku puisi saya yang telah terbit (Juli 2024)

SELAIN sejumlah puisi asli dan terjemahan saya yang sudah terbit dalam antologi dan media lain di sejumlah negara (Amerika Serikat, Spanyol, Portugal, Rumania, dll.), berikut ini adalah buku-buku antologi/kumpulan puisi saya yang telah terbit dalam bahasa Indonesia, Dawan/Uab Metô, Tetun Nasional/Resmi (Timor-Leste), Inggris, Prancis, dan Esperanto, baik di dalam maupun di luar negeri (nama buku diurutkan dari terbitan terbaru).

  1. Dahaga Pengembara, kumpulan puisi berbahasa Indonesia, tanpa terjemahan (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2024);
  2. Lirik Santalum, kumpulan puisi Dawan dan Tetun Resmi (Timor-Leste) dengan terjemahan Indonesia oleh penulis sendiri (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2019);
  3. A Walk at Night‒Une promenade de nuit, kumpulan puisi asli dalam bahasa Inggris (65 puisi) dan bahasa Prancis (45 puisi) (Antwerpen, Belgia: Eldonejo Libera, 2017);
  4. Feotnai Mapules‒Princino Laŭdata, kumpulan 100 puisi Dawan-Esperanto (Antwerpen: Eldonejo Libera, 2016);
  5. Sub la Vasta Ĉielo, antologi puisi asli dalam bahasa Esperanto (Candelo, Australia: Mondeto, 2010); dan
  6. Nenomatne Nbolen (Matahari Telah Terbit), antologi puisi asli berbahasa Dawan (Yogyakarta: Genta Press, 2009).
Semoga daftar ini bertambah panjang dan karya-karya yang terbit bermanfaat seluas-luasnya. Salam bahasa dan sastra!

-------------------------------------------------------------

Foto teks sampul belakang: Diandra Kreatif, Juli 2024

Kesan kuat dari menulis puisi

Foto: https://www.planetspark.in

TIADA hal yang begitu mengesankan bagi saya dari menulis puisi, kecuali jam tidur yang kadang kala terpangkas agar menuai puas, secangkir kopi yang mengepul mengundang lidah untuk mengencani api, indra yang lambat laun terasah basah, kepedulian pada mesra dan selingkuhnya kata-makna, penjelajahan interteks di dalam dan di luar jagat puisi, lebih sering tersenyum pada penganyam kata, dan nikmatnya kebebasan sebagai buah pembebasan. (Kutipan dari teks sampul belakang buku Dahaga Pengembara, sebuah kumpulan puisi berbahasa Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2024).

Dahaga Pengembara: Sebuah Kumpulan Puisi

Foto: Diandra Kreatif, Juli 2024

Kabar gembira! Telah terbit buku saya, Dahaga Pengembara: Sebuah Kumpulan Puisi (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Juli 2024). Ini adalah buku saya yang ke-13, kumpulan puisi saya yang ke-6, dan kumpulan puisi perdana saya dalam bahasa Indonesia.

Buku kumpulan puisi asli berbahasa Indonesia ini terbit dalam edisi terbatas dan akan dicetak ulang sesuai dengan permintaan/pemesanan. Buku ini (edisi cetak dan elektroniknya) akan tersedia dan dijual di “Marketplace” Penerbit Diandra Kreatif dalam waktu dekat. Yang berminat untuk membeli edisi cetak buku ini dari saya, boleh langsung mengontak saya melalui kotak pesan (inbox) Facebook untuk memesan. Harga buku cetak yang tercantum di sini belum mencakup ongkos kirim ke alamat pemesan. Semoga karya ini bisa berguna.

CATATAN: Puisi-puisi dalam kumpulan terbaru ini sudah pernah diperkenalkan kepada publik melalui situs puisi, blog, Facebook, antologi bersama, dan surat kabar (antara lain Pos Kupang dan Koran Sindo). Salam sastra buat yang sempat mengapresiasi.
------------------------------------------------

KETERANGAN PRODUK

Penerbit: Diandra Kreatif, Yogyakarta
ISBN cetak: 978-623-240-983-5
ISBN digital: 978-623-240-984-2
Ukuran buku: 14,5 X 20,5 cm
Tanggal terbit: 22 Juli 2024
Jumlah halaman: 202 (setelah xviii)
Bahasa: Indonesia (tanpa terjemahan)
Tipe jilid: Sampul tipis (Paperback)
Harga buku cetak: Rp 90.000,00
Harga buku elektronik: Rp 70.000,00
---------------------------------------
Keterangan foto sampul: Foto Dermaga Atapupu pada sampul buku ini adalah karya Yohanes Manhitu; diambil pada tanggal 15 Desember 2017 dari arah jalan raya Atambua‒Dili, Atapupu, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sunday, June 30, 2024

CASTELUL UNUI VISĂTOR

Image: https://www.wallpaperflare.com

de Yohanes Manhitu

Visez la un castel alezat lângă râul grației,
construit din iubire pură pe pământul adevăratei bogății.
Zidurile puternice din jurul ei sunt ale mântuirii.
Acoperișul său este din binecuvântări curgătoare ale cerului.
Are trei camere: credință, speranță și iubire.
Bucătăria este plină de pâinea vieții.
Ușile sale sunt dintr-o comoară fără sfârșit.
Ferestrele sale sunt din ploaia milostivirii.
Ventilatoarele sunt din cântece frumoase.
Plafoanele sunt ale victoriei și gloriei.
Locuitorii sunt din paradis.
Aici este castelul unui visător.

Traducere de Elena Liliana Popescu
București (România), 29 aprilie 2024

Pantun Malayu Kupang: Son Lupa Kulit

Foto: www.prochiz.com

Ana kici pung nama Rinto.
Sonde suka makanan pait.
Mau di kampong ato maranto,
Son jadi kacang yang lupa kulit.

Panulis: Yohanes Manhitu
Noemuti, 6 Oktober 2019

Friday, May 31, 2024

Sebuah Kabar Gembira Datang dari Negeri Jepang

Foto: Mondial, New York, 2016

TELAH tiba kabar gembira dari Jepang melalui surat elektronik (e-mail) bahwa seorang warga di sana sudah membeli buku "Tetum, A Language For Everyone / Tetun, Lian Ida Ba Ema Hotu-Hotu", yakni buku pelajaran bahasa Tetun Resmi Timor-Leste untuk para penutur bahasa Inggris. Sebelumnya, ada kabar juga dari para pembeli di Italia dan Australia. Tentu saja tidak setiap pembeli "wajib" memberi kabar kepada penulis. Buku pelajaran bahasa Tetun tersebut diterbitkan Mondial, sebuah penerbit di New York, Amerika Serikat, pada bulan Agustus 2016. Semoga buku pelajaran bahasa ini semakin bermanfaat. Salam mesra bahasa dan sastra ke segala penjuru!
-----------------------------------------------------

KETERANGAN PRODUK

Sampul tipis (paperback): 140 halaman
Penerbit: MONDIAL (15 Agustus 2016)
Bahasa pengantar: Inggris
ISBN-10: 1595693211
ISBN-13: 978-1595693211
No. Kontrol Library of Congress: 2016940532
Dimensi: 8.5 x 0.3 x 11 inci
Berat buku: 12.2 ons

PUISI RUMANIA AKAN DITERJEMAHKAN KE EMPAT BAHASA AUSTRONESIA DAN TERBIT DI BUKARES

Foto: https://pixabay.com

Undangan untuk menerjemahkan puisi Rumania ke bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi, dan Melayu Kupang itu datang lagi dari penyair Rumania, Elena Liliana Popescu. Prof. Dr. Elena Liliana Popescu adalah seorang matematikawan dan penyair terkemuka di Rumania.
Sebagai informasi, saya telah menerjemahkan sejumlah puisi Prof. Elena ke empat bahasa tersebut di atas dan terdapat dalam beberapa buku kumpulan puisi multibahasa yang terbit di Rumania. Beliau pun telah menerjemahkan sejumlah puisi saya ke bahasa Rumania, dari puisi-puisi asli saya dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Pernah ada terjemahan Rumania dari puisi-puisi saya itu yang terbit di New York.
Berhubung (sejujurnya!) pengetahuan bahasa Rumania saya belum memadai (maklum, masih belajar) untuk bisa menerjemahkan puisi itu langsung dari bahasa Rumania (bahasa turunan Latin terbesar di Eropa Timur), terjemahan-terjemahan saya akan dibuat berdasarkan versi-versi Spanyol, Prancis, Portugis, Italia dan Inggris yang telah dibuat secara langsung dari versi asli puisi itu (dalam bahasa Rumani).
Sejatinya, ini adalah sebuah kesempatan bagus untuk lebih banyak belajar, Ya, masih perlu belajar dan terus belajar.

(Tulisan ini sudah dimuat di Facebook pada tanggal 2 Mei 2024)

Tuesday, April 30, 2024

SELAMAT JALAN, PENYAIR JOKO PINURBO!*

Foto: https://muria.tribunnews.com

Beristirahatlah dalam damai di alam nan mahapuitis.

Saya tidak mengenal sang penyair besar ini secara pribadi, tetapi saya pernah hadir dalam suatu acara di Kota Gudeg (Yogyakarta), di mana ia tampil membacakan beberapa karyanya. Tak lama kemudian, saya menerjemahkan sebuah puisinya ke bahasa Esperanto, bersama-sama dengan karya sejumlah penyair Indonesia. Semoga suatu saat nanti, karya aslinya (berjudul "Rumah Cinta") dan terjemahan saya itu (berjudul "Domo de amo") dapat terbit dalam sebuah buku.
--------------------------------------------------------

DOMO DE AMO

de Joko Pinurbo

Mi venas en vi
en la alilanda domo kovrita
inter du montetoj
kie la krepusko flagretas
en ĉielblua blirego.

Paro de pantalonoj flirtas
malantaŭe la fenestro:
Vidu, ni lernas esti felicaj.
Estas libro malfermita sur la tablo
kaj troviĝas tie sekreta verso:
Esti malriĉa eble signifas katastrofo,
sed esti riĉa eble nur gracieco.

Mi revenas en vi
al la haltdomo ŝirmata
inter du kupoloj
kie ŝi venas vualata de la luno,
netigante la malpuraĵan korpon
kaj dirante: Por ke via dormo estu pli simpla.

Esperantigis Yohanes Manhitu
Yogyakarta, la 8an de sept. 2007
------------------------------------

La originala versio (en la indonezia):

RUMAH CINTA

Oleh: Joko Pinurbo

Aku datang ke dalam engkau,
ke rumah rantau yang melindap
di antara dua bukit
di mana senja mengerjap-ngerjap
dalam kerlap biru langit.

Ada sejoli celana berkibar-kibar
di balik jendela:
Hai, kami sedang belajar bahagia.
Ada buku masih terbuka di atas meja
dan ada ayat rahasia:
Miskin mungkin bencana,
tapi kaya juga cuma karunia.

Aku pulang ke dalam engkau,
ke rumah singgah yang terlindung
di antara dua kubah
di mana ia datang berkerudungkan bulan,
merapikan tubuh yang berantakan
dan berkata: Supaya tidurmu makin sederhana.

2003

-------------------------------- *) Muncul lebih dahulu di Facebook pada tanggal 29 April 2024.

Artikolo de Renato Corsetti pri la libro "Indonezia-Esperanta Proverbaro" en la magazino "Monato"

Bildo: Eldonejo Libera, 2022

MIA juĝo pri la libro estas ekstreme favora, kaj mi esperas, ke similaj verkoj aperos ankaŭ pri proverboj de aliaj aziaj kaj afrikaj lingvoj, ĉar sub la malsamaj kulturaj kovriloj (indonezianoj parolas pri rizo kaj la eŭropa proverbaro de Zamenhof pri pano) oni malkovras, ke homoj estas ĉiuj kaj ĉie egalaj kun samaj zorgoj, samaj amoj kaj malamoj, samaj bonoj kaj malbonoj, kaj do tiuj, kiuj provas kredigi al ni, ke ekzistas popoloj elektitaj, gvidaj popoloj kaj gvidataj – ankoraŭ evoluontaj popoloj, simple mensogas por sia profito. Homoj estas samaj, kaj mi mem ne povas trovi kernajn malsamecojn inter indonezia aŭ itala kamparano kaj eŭropaj elituloj. Kaj, kiam temas pri gravaj homaj valoroj – helpemo al aliaj homoj, ĝentila kunvivado, prizorgo de malfortuloj – nekleraj kamparanoj ofte superas la superklerajn gvidantojn. (Fonto: Artikolo "Post Babelo estu lingvo monda, sed kulture eŭropa" de Renato Corsetti el la magazino MONATO)