![]() |
Foto: www.youtube.com |
Cipt. N.N.**
Nació la palabra en la sangre, creció en el cuerpo oscuro, palpitando, y voló con los labios y la boca. (The word was born in the blood, grew in the dark body, beating, and flew through the lips and the mouth.) Pablo Neruda, La palabra
![]() |
Foto: www.youtube.com |
Cipt. N.N.**
![]() |
Foto: www.huffingtonpost.it |
![]() |
Foto Sri Paus Leo XIV: 6abc.com |
Kini seorang poliglot (lagi) telah dipilih menjadi pemimpin Umat Katolik sedunia (Gereja Universal) dengan nama Paus Leo XIV (nama lahir: Robert Francis Prevost). Menurut sumber siber (ncronline.org), Sri Paus Leo XIV berbicara bahasa Inggris, Spanyol, Italia, Prancis dan Portugis, serta bisa membaca dalam bahasa Latin dan Jerman.
![]() |
Foto: YouTube (Live EWTN) |
![]() |
Foto: https://www.hindustantimes.com |
Hari ini, jenazah Sri Paus Fransiskus telah dimakamkan. Sekali lagi, beristirahatlah dalam damai, Bapa Suci! Doakanlah kami!
![]() |
Foto: https://www.istockphoto.com |
IHA KRÚS LETEN
![]() |
Foto: https://x.com/RomoKristiadipr |
Requiescat in pace ad vitam aeternam (Semoga ia beristirahat dalam damai menuju kehidupan abadi).
HAKRAIK AN BA HA'U-NIA DOBEN*
Sebenarnya, sulit untuk membuat tulisan ini pada saat duka seperti ini. Berat rasanya untuk menulis sebagai bagian dari rumpun keluarga Fernandes-Manhitu yang lagi berduka, tetapi saya merasa perlu menulis sesuatu, entah cukup atau tidak, sebagai ungkapan hati. Untuk kurang-lebihnya, saya mohon maaf sebelumnya. Harap maklum.
![]() |
Bildo: https://sezonoj.ru/2021/03/corsetti-3 |
Ripozu en paco, kara Majstro Renato Corsetti (29-an de marto 1941 – la 1-an de februaro 2025). Via foriro certe estas granda perdo por Esperanto kaj Esperantujo. Koran dankon pro via afabla atento kaj subteno por miaj verkoj en Esperanto, la lingvo internacia. Via boneco kaj bonfaroj vivos eterne.
BARANGKALI banyak orang belum mengenal bahasa Esperanto, bahasa rancangan yang paling sukses di muka bumi ini. Saya mulai belajar bahasa karya hebat Ludwik Lejzer Zamenhof (1859-1917) ini pada awal Januari 2001 dan baru berhasil menulis puisi pertama saya dalam bahasa nan indah ini pada bulan Juni 2006. Puisi yang berjudul "Sub la vasta ĉielo" (Di kolong langit luas) itu merupakan hasil perenungan saya tentang akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006. Puisi perdana tersebut terbit dua kali di Jepang dalam Esperanto en Azio, buletin KAEM (Komisiono de UEA pri Azia Esperanto-Movado), no. 54 (September 2006) dan no. 56 (Mei 2007). "Sub la vasta ĉielo" kemudian menjadi judul kumpulan puisi pertama saya dalam bahasa Esperanto yang diterbitkan oleh penerbit Mondeto di Candelo, New South Wales, Australia, pada tahun 2010. Resensinya ditulis oleh dua sastrawan terkemuka dalam dunia sastra Esperanto, yaitu Trevor Steele dari Australia dan Jorge Camacho dari Spanyol. Informasi tentang kumpulan puisi ini tersebar luas di jagat penutur bahasa Esperanto, baik melalui media cetak maupun elektronik (termasuk sebuah radio Esperanto di Toulouse, Prancis). Semoga karya lain dalam bahasa hebat ciptaan Ludwik Lejzer Zamenhof ini segera menyusul. Mari kita menulis dalam bahasa apa pun, termasuk bahasa daerah! Bila kita menulis, kita pun (akhirnya) akan dibaca. Salam sastra! (Baca lebih lanjut di ymanhitu-works.blogspot.com)