Friday, January 31, 2025

Sepenggal Kisah tentang Buku Puisi Berbahasa Esperanto (Kumpulan Puisi Asli Esperanto)

BARANGKALI banyak orang belum mengenal bahasa Esperanto, bahasa rancangan yang paling sukses di muka bumi ini. Saya mulai belajar bahasa karya hebat Ludwik Lejzer Zamenhof (1859-1917) ini pada awal Januari 2001 dan baru berhasil menulis puisi pertama saya dalam bahasa nan indah ini pada bulan Juni 2006. Puisi yang berjudul "Sub la vasta ĉielo" (Di kolong langit luas) itu merupakan hasil perenungan saya tentang akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006. Puisi perdana tersebut terbit dua kali di Jepang dalam Esperanto en Azio, buletin KAEM (Komisiono de UEA pri Azia Esperanto-Movado), no. 54 (September 2006) dan no. 56 (Mei 2007). "Sub la vasta ĉielo" kemudian menjadi judul kumpulan puisi pertama saya dalam bahasa Esperanto yang diterbitkan oleh penerbit Mondeto di Candelo, New South Wales, Australia, pada tahun 2010. Resensinya ditulis oleh dua sastrawan terkemuka dalam dunia sastra Esperanto, yaitu Trevor Steele dari Australia dan Jorge Camacho dari Spanyol. Informasi tentang kumpulan puisi ini tersebar luas di jagat penutur bahasa Esperanto, baik melalui media cetak maupun elektronik (termasuk sebuah radio Esperanto di Toulouse, Prancis). Semoga karya lain dalam bahasa hebat ciptaan Ludwik Lejzer Zamenhof ini segera menyusul. Mari kita menulis dalam bahasa apa pun, termasuk bahasa daerah! Bila kita menulis, kita pun (akhirnya) akan dibaca. Salam sastra! (Baca lebih lanjut di ymanhitu-works.blogspot.com)


Catatan: Buku Esperanto yang terbit di Australia ini dikoleksi oleh "The National Library of Australia" (Perpustakaan Nasional Australia [di Kota Canberra]).

Foto: Sawah di Linamnutu, TTS (oleh Martin Liufeto)

Antaŭ naŭ jaroj aperis la dulingva poemaro "Feotnai Mapules—Princino Laŭdata"

Saluton el Indonezio! Antaŭ naŭ jaroj (je 31an de decembro 2016), aperis en Antverpeno, Belgio, mia davana-esperanta poemaro Feotnai Mapules—Princino Laŭdata, eldonita de Eldonejo Libera. Ĉi tiu libro de 250 paĝoj enhavas 100 originalajn poemojn en la davana (ĉiuj estas miaj propraj verkoj) kaj 100 tradukitajn poemojn en Esperanto (ĉiuj estas miaj propraj tradukoj). Por aĉeti tiun ĉi dulingvan poemaron, bonvolu viziti: katalogo.uea.org amazon.com.

----------------------------------------------------------
Noto: La davana lingvo (davane: Uab Metô; tetume: lia-dawan, lia-baikenu; indonezie: bahasa Dawan; angle: the Dawan language) estas la plej vaste parolata enlanda lingvo en Okcidenta Timoro. Ĝi estas uzata plejmulte de la Atoni Pah Metô (laŭlitere “Homoj de la Seka Lando”) en la distrikto kaj la provincia ĉefurbo Kupang, la distrikto Timor Tengah Selatan (Suda Centra Timoro), la distrikto Timor Tengah Utara (Norda Centra Timoro) kaj kelkaj partoj de la distrikto Malaka, kaj ankaŭ estas uzata kiel nacia lingvo en Oekusi-Ambeno, distrikto de la Demokrata Respubliko de Orienta Timoro (tetume: Repúblika Demokrátika Timór-Leste; portugale: República Democrática de Timor-Leste).