Nació la palabra en la sangre, creció en el cuerpo oscuro, palpitando, y voló con los labios y la boca. (The word was born in the blood, grew in the dark body, beating, and flew through the lips and the mouth.) Pablo Neruda, La palabra
Monday, March 3, 2014
Cinta itu api yang menyala tanpa rupa (Judul asli: Amor é fugo que arde sem se ver)
Karya : Luís Vas de Camões
Cinta itu api yang menyala tanpa rupa;
itu luka yang nyeri, namun tak terasa;
itu kesenangan yang dirundung sedih;
itu sakit membingungkan tanpa perih;
Cinta itu tak inginkan lebih dari niat baik;
itu langkah sunyi di tengah orang banyak;
itu rasa tak pernah puas akan kepuasan;
itu upaya untuk meraih dari kehilangan;
Cinta itu mau terpenjara oleh hasrat diri;
melayani yang menang, sang penakluk;
punya kesetiaan kepada si pembunuh.
Tapi bagaimana kebaikannya sanggup
menghadirkan persahabatan dalam hati insani,
bila Cinta itu begitu bertentangan dengan dirinya?
Diterjemahkan oleh Yohanes Manhitu
Yogyakarta, 4 Maret 2014 (Versi revisi)
----------
*Versi awal terjemahan ini telah digunakan sebagai bahan pengajaran sastra di sebuah SMA di Indonesia. Silakan lihat di http://bundaseni.blogspot.com/2008/02/lks-sma-kelas-xii-bahasa-sastra.html dan http://www.scribd.com/doc/23649629/Modul-Kelas-XII-IPB-Sastra. Puisi asli versi revisi ini terdapat di http://pt.wikisource.org/wiki/Amor_é_fogo_que_arde_sem_se_ver.

No comments:
Post a Comment