Nació la palabra en la sangre, creció en el cuerpo oscuro, palpitando, y voló con los labios y la boca. (The word was born in the blood, grew in the dark body, beating, and flew through the lips and the mouth.) Pablo Neruda, La palabra
Friday, February 14, 2014
Hari berwajah debu
Karya: Yohanes Manhitu
Pagi ini pintu rumah kubuka
saat hujan telah membisu.
Di halaman, tampak putih
dedaunan berbalut debu.
Rupanya ini salju kering
yang susul gemuruh itu,
suara dahsyat dari jauh,
pemecah hening malam.
Koran mengabarkannya,
radio memberitakannya,
televisi menyiarkannya:
Kelud semburkan debu.
Wajah kota ini berubah
seakan lama tak mandi.
Peta jalan nyaris kabur
tertutup bubuk kiriman.
Raut bulan tak bening
di malam Valentin ini.
Semoga hati tak keruh
di masa yang berdebu.
Kuharap sang mentari
tampak lagi besok pagi
setelah sepanjang hari
terhalang kanvas langit.
Jogja, 14 Februari 2014
No comments:
Post a Comment